9. Villain?

644 80 1
                                    

⚠️⚠️⚠️
Dimohon untuk tidak SILENT reader!!
Karena di wattpat ini gratis! Tidak berkoin apalagi berbayar!
Atau aku pindahkan ke karyakarsa.

Jadi, votmen nya kakak🥰

Happy reading 🖤
.
.
.

Brak!

Aza sampai di rumahnya dengan nafas tersengal senggal karena berlari sambil membawa beban.

"Gila gila! bisa bisanya bertemu si Lucian." Gumam Aza tersenat senat dengan nafasnya.

"Huh berarti ini pertemuan yang kedua kalinya."

"OMAYGYUTT! Bagaimana nasibku ini Tuhann!"

Aza meluruh terduduk di ubin. Udah mah berat, nasib malah ketemu psikopat.

Sedikit tentang Lucian.

Lucian Caylo De Swaggareth. Seorang putra mahkota di wilayah kekaisaran Swaggareth.
Dia orang yang tidak suka diatur, di tentang apalagi di perintah.

Dia bebas, liar, berantakan.
Satu lagi, gila.

Di dalam novel di ceritakan jika ada antagonis, maka Lucian adalah villainnya.

Tapi entah kenapa di novelnya di tuliskan jika Aurora (sang pemeran utama) bahagia dengan kelima pemeran laki-laki. Padahal Lucian Villain, tidak pantas di sebut male lead.

Kelakuannya yang di luar nalar, pemberontak, dan semaunya saja.

Lucian ini paling gila, paling obsesi deh pokoknya. Dia melumpuhkan syaraf tubuh Aurora dengan mana hitam miliknya, membunuh ayahnya hanya demi naik tahta, membakar kuil agung tempat persembunyian Aurora sementara, membakar hutan perbatasan hingga luluh lantak agar Aurora tidak bisa kabur darinya, memperkosanya hingga hamil, dan membunuh anaknya sendiri yang masih dalam kandungan walaupun ketidak sengajaan.

Bajingan bukan?

Masihhh banyak lagi, jika di sebutkan satu persatu tidak cukup durasinya .

Bagaimana Aza tidak takut? Jika kelakuannya seperti itu!

Memang sih Lucian paling cinta mati kepada Aurora tapi apa untungnya jika kelakuannya seperti itu? Minussss.

Dibutakan dengan yang namanya cinta.
Tidak pernah ada kata maaf di mulutnya.
Tidak pernah ada sorot menyesal di matanya.
Yang ada hanya kepuasan melihat obsesinya.

Ini baru Lucian sang Villain. Bagaimana dengan pemeran lainnya? Aza tidak bisa membayangkannya, walaupun endingnya happy.

Di novel semua pemeran yang bersangkutan memiliki happy ending. Kecuali Antagonis, yaitu Madelyn yang entah kemana perginya, karena di akhir cerita tidak diceritakan kemana perginya Madelyn setelah kebahagiaan itu.

"Huh untunglah belum terjadi." Lirih Aza mulai bangkit dari duduknya, dia sudah merasakan pegal di punggungnya.

Karena kisahnya akan di mulai dari mulai predebutnya. Dan itu masih lama, kira kira sekitar 3/4 tahun lagi.

Semoga saja itu semua tidak terjadi, semoga Lucian berubah menjadi waras.

Aza tahu dengan dirinya masuk ke novel ini akan ada butterfly effect. Ya meskipun ada perubahan, Aza ORASUDI ikut campur apalagi berhubungan dengan mereka mereka itu.

Ya memang sih pengen ketemu Aurora, tapi cuman Aurora bukan orang gila!

Aza berjalan lesu memasuki dapur. apalah nasibnya ini tiba tiba bertemu Lucian.

Transmigrasi AzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang