Rasanya, blowjob saja tidak cukup untuk memuaskan hasrat Xiao Zhan. Bisa mendapatkan Wang Yibo untuk diajak bertarung di atas ranjang malam ini adalah tujuan utama Xiao Zhan.
Ia tahu siapa Wang Yibo.
Huh? Lagi pula siapa yang tidak tahu pembalap amatir yang terkenal arogan ini? Jangankan dirinya yang masih berada di lingkup yang sama, orang di luar sana pasti juga tahu dan mengetahui bagaimana watak sosok pembalap muda yang kini berlutut dan menghisap penisnya.
Sejak awal, Wang Yibo adalah target Xiao Zhan. Selain karena paras tampan yang dimiliki Wang Yibo, Xiao Zhan juga merasa tertantang untuk menundukkan lelaki tersebut mengingat di antara semua pembalap yang berusaha mendekatinya dengan berbagai cara walaupun mereka telah memiliki backing masing-masing ... Wang Yibo menjadi satu-satunya pembalap tanpa backing di indutri ini. Rasa penasaran tinggi dalam diri Xiao Zhan meningkat dan membuatnya menjadi merasa tertantang.
“Akh!!”
“Cukup Yibo.”
Xiao Zhan memegang kepala Wang Yibo, mengangkat dagunya hingga mendongak sementara ibu jari Xiao Zhan mengusap lembut lelehan air liur yang meleber dari sudut bibir lelaki tersebut.
“Do you like it, CEO Zhan?”
“Yeah, i like it but ....”
Xiao Zhan membawa Wang Yibo untuk berdiri, kemudian mendorong pundak lelaki tersebut hingga ambruk dan telentang di atas ranjang. “I’ll be like if you do more,” bisiknya di telinga Wang Yibo sembari melancarkan serangan.
Jari-jemarinya bergerilya, membuka satu per satu kancing kemeja yang dikenakan Wang Yibo kemudian menyusup masuk ke dalamnya. Usapan demi usapan Xiao Zhan lakukan di atas dada Wang Yibo, bergantian kiri dan kanan sementara bibirnya sibuk menjelajah dan membubuhkan kecupan-kecupan ringan di leher sang pembalap muda.
“Oh!?”
Wang Yibo membalik keadaan. Kini ia berada di atas tubuh Xiao Zhan dan mengunci kedua pergelangan tangannya di atas kepala. Ia tersenyum singkat, sebuah seringai tipis yang tampak menawan dan nakal, sebelum merendahkan tubuh untuk meraih bibir Xiao Zhan dan membawanya ke dalam ciuman panas yang diselimuti gairah.
“Emmffft~”
Xiao Zhan ingin mendesah, terlebih saat tangan Wang Yibo yang bebas meremas-meras miliknya dari balik celana. Namun, bibirnya terbungkam oleh bibir Wang Yibo, jadi satu-satunya suara yang terdengar hanyalah ‘mmnn, mmfft’ saja.
“Ahhh ....” Desahan lega mengalun.
Hampir saja Xiao Zhan kehabisan napas kalau saja Wang Yibo tidak melepaskan ciumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELIFE
Fiksi PenggemarPembalap nasional, Wang Yibo, terkenal sangat arogan. Bermodalkan wajah tampan dan penampilan fisik yang menarik, dia merasa di atas angin setelah memenangkan berbagai pertandingan dan didapuk menjadi model untuk beberapa brand ternama. Sampai suat...