Epilog

899 117 16
                                    

dua bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dua bulan kemudian...

"Gimana hasilnya?" Tanya Mina harap-harap cemas. Rosa baru saja keluar dari kamar mandi, dan ketiga temannya yang sedang berada di kamar Rosa menatapnya khawatir.

"Positif!" Pekik Rosa girang, ia langsung menghambur ke pelukan ketiga teman-temannya, alias the ciwik.

"Alhamdullilah, selamat Rosa sayang." Ujar Carissa merasa bahagia.

Kemarin malam Rosa meminta ketiga temannya untuk datang ke rumah. Beberapa minggu belakangan, periode menstruasi Rosa berantakan. Bahkan, sebulan dia tidak mengalami haid. Gejala mual-mual juga dia rasakan, hingga akhirnya ia memilih untuk konsultasi pada ketiga temannya sebelum memeriksakan dirinya ke dokter.

Ketiganya kompak mengatakan jika Rosa sedang mengalami morning sickness, dan itu adalah gejala yang ditunjukkan ibu hamil.

Rosa awalnya ragu, makannya ia meminta teman-temannya untuk datang ke rumah dan melihat hasil dari uji coba testpack. Dan begitu di cek, ada dua garis biru di alat tes kehamilan tersebut.

"Akhirnya, kita bakalan jadi aunty!" Pekik Maya girang, dia merasakan betapa bahagianya Rosa saat ini.

"Otw dong kalian semua, nanti anak kita biar seumuran!" Pinta Rosa.

Mereka semua duduk di tepi ranjangnya Rosa dan Jeffrey.

"Doain aja, Ros. Semoga kita bisa nyusul juga." Balas Carissa. Dia dan Adanu juga sedang menantikan calon buah hati mereka.

"Kebayang kan gimana lucunya anak gue sama anak-anak lo pada kalo seumuran." Sambung Rosa kemudian.

"Iya-iya. Yang penting sekarang, lo harus jaga diri baik-baik. Jangan jadi bumil yang terlalu attractive, gue gak mau lo kenapa-napa." Jawab Maya, membuat Rosa terkekeh dan mengangguk mengiyakan.

"Kalo lu butuh sesuatu juga, bilang sama kita." Final Mina.

"Uluh uluh, uwu banget sih kalian!"

.

.

.

Gimana reaksi Jeffrey ketika Rosa bilang kalau dia hamil?

Kaget. Banget.

"Jeff, gue hamil."

"Hah? Bohong?"

"Kali ini suer!" Balas Rosa seraya memperlihatkan hasil tes kehamilan pada suaminya.

Jeffrey menerima benda yang diulurkan Rosa tersebut.

Dua garis biru.

Kaget.

Terharu.

Seneng.

Jeffrey tidak bisa berkata-kata, alhasil dia langsung membawa Rosa ke dalam pelukannya. Rosa tersenyum, hati mungilnya tersentuh. Dia juga pengen ikutan nangis, saat Jeffrey ketahuan menangis sebab bahunya yang sedikit bergetar. Rosa mengelus-elus punggung suaminya lembut.

Surat Nikah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang