Cerita ini adalah kisah sewaktu Bagus dan saudara-saudaranya dalam perjalanan kembali dari Bali menuju Jogja menggunakan mobil.
Bagus liburan ke Bali bersama enam orang. Dua kakak perempuan nya, satu kakak laki-laki Bagus, satu pacar kakak perempuan Bagus, dan satu teman kakak perempuan Bagus.
Mereka pergi menggunakan mobil pribadi. Waktu perjalanan ke Bali, mereka tidak mengalami hal-hal yang ganjil apapun. Sampai di Bali pun Bagus menikmati liburannya.
Setelah enam hari Bagus di Bali, sampailah hari dimana Bagus harus kembali ke Jogja. Dan mereka bergegas menuju ke pelabuhan Gilimanuk dari Denpasar siang harinya. Jadi mereka sampai di pelabuhan itu hampir memasuki waktu maghrib. Sesampainya di sana, mereka menyebrang ke pelabuhan Ketapang.
Sesampainya di pelabuhan Ketapang. Kakak perempuannya Bagus menelfon Bapak mereka untuk kasih tau bahwa mereka sudah sampai di pelabuhan Ketapang.
"Pak, kami sudah sampai di pelabuhan ketapang jam 7 malam ini ya" Kata kakak perempuan nya Bagus.
"Oh ya udah Alhamdulillah. Dan sekarang kalian cari hotel atau penginapan di dekat situ ya. Kalau lewat Alas Baluran malam-malam, Bapak ngga bolehin ya. Menginap di sana saja, ngga usah langsung balik" Pinta Bapak.
"Iya, Pak" Jawab kakak perempuan Bagus dan langsung menutup telepon nya.
Setelah tutup telepon ini, mereka sempat bingung antara mau terusin balik dan membantah perintah Bapak mereka, atau mencari penginapan. Mereka pun berunding.
Mereka sepakat untuk membantah perintah Bapak dan memutuskan untuk pulang karena memang kakak perempuan tertuanya Bagus harus pergi ke kantor besok sorenya.
Mereka melanjutkan perjalanan ke Jogja dari pelabuhan Ketapang itu melewati Alas Baluran. Saat memasuki Alas Baluran, Bagus duduk paling belakang, waktu sudah memasuki maghrib. Bagus sempat melihat ada mobil tua berhenti di pinggir jalan.
Bagus perhatikan mobil tersebut sambil membalikkan badan. Setelah diperhatikan, ternyata di dalam mobil itu terdapat ibu-ibu, dan ibu-ibu ini diam semua. Badan tidak gerak, mulutnya pun tidak berbicara dan pandangan mereka kosong.
Disaat itu Bagus sempat bertanya ke kakak-kakaknya.
"Kalian lihat mobil tua yang di pinggir jalan tadi?" Tanya Bagus.
"Iya, kami lihat. Mungkin itu mobil mogok dek" Jawab salah satu kakak perempuan Bagus.
Beberapa menit kemudian, Bagus yang menyupir mobil. Di sampingnya ada kakak laki-lakinya.
Pada saat itu mereka bertemu dengan mobil tua lagi, tetapi bukan yang dipakai ibu-ibu di pingiran jalan lagi. Yang ibu-ibu tadi mobilnya berwarna hijau, dan yang di depan mereka mobilnya berwarna merah dan terdapat banyak karatan. Mobil tersebut jalan nya pelan, dan sesekali seperti sengaja menginjak rem berkali-kali, supaya mereka menabrak mobil itu atau menyuruh mereka jadi ikut pelan juga.
Saat itu Bagus yang memang mau menyalip mobil berkarat ini sempat ragu, karena jalanan ini banyak tikungan. Tapi karena mobil di depannya ini beberapa kali menginjak rem dengan sengaja, Bagus pun kesal. Akhirnya Bagus menyalip mobil tersebut dan kakak laki-laki bagus itu sempat membuka jendela dan melontarkan kata-kata kasar pada saat menyalip mobil tersebut.
Tapi pada saat itu kakak laki-lakinya Bagus ini tidak melihat bagaimana wajah supir itu saat melontarkan kata-kata kasar.
Mereka pun berhasil menyalip mobil tersebut dan melanjutkan perjalanan. Selama perjalanan, Bagus merasa aneh.
"Kok perjalanan ini lama ya, untuk keluar dari Alas Baluran saja. Padahal sebelumnya waktu perjalanan dari Jogja ke Bali tidak kerasa lama sama sekali" Batin nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Horor
HorrorCerita ini hanya fiksi belaka, hasil haluan dari author 😇 Beda bab, sudah beda cerita ya, cerita nya tamat di setiap satu bab saja. Dan beberapa dari judul cerita ini, diangkat dari kisah nyata yang ada Buang buruknya, ambil baiknya aja ya 😀 Happy...