32: Anti Mainstream

2.1K 399 53
                                    

CHAPTER 32:
Anti Mainstream

[Playlist: Lee Suhyun – My Spring]

***

"Dua bulan—"

Johnny tinggalkan piano di sudut ruang. Sebagai ganti, ia hampiri ranjang beserta pemiliknya.

"—sudah lakukan apa saja?"

Sebagaimana posisi Jaehyun kala itu, Johnny merebahkan tubuh. Lirikan mata menjadi jawaban atas sebuah tanya yang sempat diberi. Jaehyun tidak segera menjawab sehingga Johnny mesti mengulangi dengan lebih jelas.

"Kau dan Rose sudah lakukan apa saja selama dua bulan pacaran, Jae?"

Ini adalah ruang kamar Jaehyun di asrama. Selain telinga Johnny, benda-benda di ruangan ini juga banyak mendengar curahan hati Jaehyun perihal kisah asmara yang pada akhirnya berlabuh juga. Mereka sama-sama menjadi saksi atas bagaimana seorang Jung Jaehyun kerap kali menyerupai pasien rumah sakit jiwa yang lepas dari kandangnya.

Laki-laki itu akan banyak tersipu hanya karena menatap layar ponsel seperti sekarang ini, hanya karena menggulirkan riwayat pesan lamanya dengan kontak perempuan pujaan, atau hanya karena menggulirkan unggahan foto pada akun Instagram rose­_are_rosie.

"Banyak hal. Kami pernah beberapa kali bergandengan tangan, dan beberapa kali—pelukan."

"Hanya itu?"

"Hanya itu bagaimana maksudmu?"

"Ciuman?"

Jaehyun terdiam. Ingatan mencoba diulik dalam-dalam. "Sekali."

Sesungguhnya, Jaehyun tidak betul-betul yakin, apakah yang waktu itu bisa disebut sebagai ciuman. Satu yang ia curi ketika tidak sanggup menahan rasa gemas atas raut wajah perempuan cantik itu. Jaehyun tidak bisa banyak menjelaskan, jadi semoga kalian ingat.

"Hanya sekali?"

Memangnya Johnny berharap berapa kali?

Padahal, Jaehyun berharap Johnny akan memuji sebab sekali juga adalah pencapaian besar. Tidak mudah bagi Jaehyun mengambil tindakan semacam itu.

"Kalau pacarku spek bidadari seperti Rose, aku mungkin akan menciumnya sehari minimal lima kali."

"Kau gila?"

Jaehyun mengumpat. Johnny tertawa.

"Lalu apa lagi?"

"Ya, hal-hal yang dilakukan pasangan pada umumnya."

"Makan bersama?"

"Eum."

"Minum bersama?"

"Eum."

"Tidur bersama?"

Senyap.

Senyap.

Senyap.

Dua pasang mata laki-laki di dalam ruangan itu saling bersitatap dengan katajaman yang sama.

"Pernah Jae?"

Setengah mulut Jaehyun terbuka. Namun, sebelum satu kata sempat keluar dari lisannya, Johnny lebih duku bangkit dari ranjang, menyeringai, meraih gagang pintu, lalu dalam hitungan ketiga ia berseru,

"Hyung!!! Jaehyun mulai nakal!"

***

Menyembunyikan ternyata tak semudah itu dilakukan. Semalam berujung pada semua rekan-rekan grup Jaehyun tahu bahwa laki-laki itu sedang menjalin hubungan asmara dengan Rose.

BITTERSWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang