Sebuah pesan singkat yang dikirim beberapa jam yang lalu itu mampu membuat musisi dengan suara emas itu sedikit terpukul.Sebuah pesan yang dikirim oleh sang kekasih itu mampu membuat suasana hatinya berubah seperkian detik.
'Jeff,maaf sepertinya kita harus usai disini'
Sudah hampir 5 menit dia memandangi pesan itu,tanpa pernah berniat untuk membalasnya.Pertanyaan mengapa ? dan kenapa ? ,selalu berlalu di kepalanya.Hubungan yang tidak bisa di anggap sebentar itu telah hancur hanya dengan kata usai.
Diberanikannya jemari itu mengetik balasan,walau penuh ragu nan tanya dibenaknya.
'Mengapa ?'
'Mengapa kita usai dengan semudah itu ?'
'Kita 5 tahun An'
Ditunggunya balasan dari sang mantan kekasih "An",panggilnya.Ingin sekali dia ketik "Sayang" sama seperti sebelumnya,namun bukankah hal itu tak dapat dia lakukan lagi.
"Jeff,ayo yang lain udah nunggu",Panggil rekan satu tim nya yang berdiri di ambang pintu.
Jeff pun melakukan performa nya dengan baik seperti biasanya,lagu-lagu dengan genre berbeda itu dia bawakan dengan indah nan apik.Namun,perasaan kebahagiaan yang dia pancarkan itu kini telah redup.Karena sang pematik telah lelah untuk menyalakan apinya.
"Jeff,lo kenapa ?"
Jeffian yang sedang membereskan barang miliknya itupun melirik Dion-rekan satu timnya,yang baru saja mendekatinya.Dion mengerti apa yang terjadi kepada Jeffian,tak biasanya sahabatnya ini diam selama acara berlangsung.Tampil didepan umum dan menyumbangkan suara indah nya itu selalu menjadi kebahagiaan bagi sahabatnya itu.
Dion memilih duduk disamping Jeffian sambil menyilangkan kakinya,"Kenapa lo sama cewek lo ?".
Jeffian menatap Dion dengan lemas,sahabatnya ini selalu bisa menebak apa yang dirasakan olehnya.Manusia kelewat peka,Dion.
"Putus"
Satu kata yang dikeluarkan Jeffian itu mampu membuat Dion terduduk tegap dan hampir mengeluarkan kata kasar dari mulut sucinya.
"Lo bohong kan nggak mungkin lah lo putus sama cewek lo"
Dion sama sekali tak percaya dengan Jeffian mengakhiri hubungannya pasalnya lelaki itu sangat teramat bucin pada sang kekasih dan begitu pula sebaliknya.Bahkan,jika Ann meminta Jeffian membangun candi pun akan dia lakukan,namun didalam minecraft.
"Noh!",Jeffian melemparkan ponselnya kearah Dion.Dion yang membaca itupun langsung terbelalak.Dibacanya berulang kali,entah berapa lama dia menatap isi pesan sahabatnya dan kekasih sahabatnya ah salah mantan kekasih.
"Lo bercanda nggak sih sama gue",Dion berusaha tetap berfikir bahwa itu hanya gurauan sang sahabat.
"Kalau gue bercanda,gua nggak bakalan kek gini",benar juga jawaban dari Jeffian.Tak mungkin Jeffian sampai seperti mayat hidup.
Dion sama sekali tak menyangka bahwa hal ini dapat terjadi hubungan sang sahabat.
Dua minggu telah berlalu,kini Jeffian sudah mulai menerima keputusan Ann,pesan balasan dari Ann malam itu membuat Jeffian sedikit ikhlas dengan segalanya.Jika dibilang dia telah melupakan Ann,itu semua hanyalah bohong belaka,melupakan seluruh kenangan beraama Ann tak semudah mengucapkan kata "ikhlas" saat ditanya oleh orang lain.
"Bro! Gue cabut duluan",Pamit Jeffian yang langsung mengambil tasnya dan mengajak satu persatu temannya untuk tos kepal tangan.
"Mau kemana lo ?",Tanya Tio salah satu teman tongkrongan Jeffian yang sering bergonta ganti pasangan.Playboy kelas classy,tampan dan keren,namun pejuang bendera merah.
"Bandara",jawab Jeffian singkat.
"Mau kemana lo ?",tanya Tio balik.
"Pergi ke angkasa yang jauh,ikut lo ?"
"Nggak belum selesai gue sama cewek gue"
"Entar kalau lo selesai traktir gue"
Ucap Jeffian sebelum akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan awalnya.
Disisi lain sana Ann terus memeriksa ponsel dan jamnya.Pasalnya 'mantan kekasihnya' itu berniat untuk menemuinya walau sudah dia larang.Entah berapa kali dia berkata'jangan',namun dia tetaplah Jeffian.Laki-laki dengan penuh ke gigihan tinggi.Jika,saja Ann bisa berteriak bahwa dia masih menyukai Jeffian maka akan dia lakukan,namun semua itu telah usai dan dia lah sang pembuat usai.
"Ann,cari siapa nak ?"
"Cari Jeffian bun,tadi sudah Ann larang tapi Jeffian keras kepala"
"Halo. Para penumpang penerbangan nomor 56 tujuan New York dengan pemberhentian di Amsterdam dan Dubai mohon melakukan boarding dari gerbang C2, dan mohon persiapkan pas naik Anda dan pastikan Anda membawa semua barang bawaan Anda. Terima kasih"
"Nak,masih mau menunggu nak Jeffian ?",Ann sedikit menundukan kepalanya,jika dia masih berusaha untuk menunggu Jeffian maka dia akan kehilangan pesawatnya.
"Bun,Ann titip pesan buat Jeffian ya bun.Ann pergi dulu"
Setelah itu Ann pun menuju pintu penerbangan,memberikan salam terakhir kepada seluruh keluarganya.Walau,hatinya sedikit terasa sakit harus berpisah dengan seluruh orang kesayangannya namun demi mimpinya dia harus menahan rasa sakit itu sementara.
Benar,malam itu Ann memutuskan untuk usai dengan Jeffian,hubungan yang dia jalani bersama selama kurun 5 tahun itu harus usai pada saat malam setelah dirinya mendapatkan berita bahwa dirinya harus berkuliah di New York.Berat dirasa namun harus dilakukan,dia ingin Jeffian memilih wanita yang selalu ada di sisinya dalam suka maupun duka.
Seperti saat ini,Ann datang dengan berpakaian serba putih ke makam milik mantan kekasihnya itu.Mantan kekasih yang dia cintai harus berpulang ke pangkuan tuhan tepat setelah pesawat miliknya lepas landas.Jeffian lelaki itu lepas kendali di salah satu ruas tol Jakarta,sebuah kecelakaan hebat yang menewaskan beberapa orang itu pun merenggut nyawa Jeffian.Tak hanya Ann,seluruh keluarga merasa terpukul atas kehilangan Jeffian,bayang senyum Jeffian selalu berada dalam fikirnya.
"Ann,ayo pulang",Kei sedari tadi selalu membujuk Ann.
Namun,Ann sama sekali tak beranjak dari duduknya.Dipandangnya lamat batu nisan bertuliskan nama Jeffian disana.Seribu penyesalan dia rasakan,seluruh janji manis yang dilontarkan Jeffian sesaat sebelum mereka usai masih tersimpan jelas dalam ingatan Ann.
"Ann,kamu jangan sedih kalau kamu sedih Jeffian pasti juga sedih disana"
"Ayo pulang Ann",lanjut Kei,namun tak ada pergerakan sama sekali dari Ann.
"Biarkan aku disini Kei,biarkan aku mengukir senyumnya lagi walau kini semuanya tak bisa ku lakukan.Biarkan tubuh ini menemani Jeffian untuk selamanya..."
Namun,jika kau tanya siapa yang lebih lama duduk menunggu di makan Jeffian,maka jawabannya bukanlah diriku,tetapi Kei.
Karena diriku telah mati bersamamu.
"Jika malam itu kalian tak mengalami hal tragis itu mungkin aku bisa memeluk kalian disini",Kei pun pergi meniggalkan Ann dan Jeffian bersama selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KLASIK
Teen FictionHai,selamat datang di "Kisah Klasik" Sebuah kisah tanpa judul yang ditulis seadanya.Menceritakan kedua insan saling mencintai dengan banyak nya lika-liku kehidupan.Kisah ini tak memiliki tokoh utama dan tak pula memiliki tokoh kedua.Bukankah tak sel...