11 Desember

7 0 0
                                    

Senyumku terukir tipis melihat kalender yang berada diatas meja kantor ku itu.

”Ternyata,besok adalah 11 Desember”.

Ku lihat jam yang ku kenakan sebentar lagi adalah jam pulang 5 menit lagi,namun pekerjaan yang kulakukan sudah selesai.Aku memilih untuk pergi ke dapur,membuat secangkir kopi penutup hari kerja ku ini.
Tiramisu,selalu kopi yang kupilih sama seperti kesukaannya.Tiba-tiba saja pikiran ku kembali ke masa lalu.

Terlihat gadis yang berumur sekitar 20 tahun itu duduk sambil memandangi sebuah air mancur yang di bangun di tengah rumah sakit besar di tengah kota Bandung.Gadis itu baru saja mengirim pesan kepada seseorang dengan benda canggih yang dia genggam di tangan sebelah kanannya.

Tak lama,tiba-tiba saja dia merasakan seseorang menyentuh pegangan kursi rodanya.Ia tolehkan kepalanya kepada sang pelaku.Awan,lelaki dengan paras menawan itu tengah berjongkok disamping Kala.25 menit yang lalu Awan membaca pesan yang dikirim oleh Kala,tanpa berpikir panjang dia pun bergegas menemui Kala sang pujaan hati.

“Hai,Kala”,Sapanya sambil memperlihatkan senyum manis yang bahkan dapat mengundang lebah untuk mencicip rasa manis senyumannya.

“Tebak saya bawa apa ?”,Kala yang mendengar itu pun mengangkat bahunya tanda tidak tahu.

“Coba tebak dulu”,Awan terlihat sangat bersemangat dengan hal yang dia lakukan.

“Coklat?”

“Bukan tebak yang lain apa ?”

“Sesuatu yang manis tapi tetap akan kalah manisnya dengan Kala”

Kala yang mendengar perkataan dari Awan pun hanya bisa senyum.Lelaki ini memang tak pernah habis caranya untuk bisa menggoda Kala.

“Tiramusi ?”

“Benar!!!”,Teriak bahagia Awan,terlihat banyak pasang mata yang melihat kearah Awan.

Melihat apa yang dilakukan Awan pun Kala hanya bisa tersenyum.Lelaki itu memang selalu ceria.Lelaki yang dicintainya itu tak pernah berubah.

“Ini buat Kala,kalau ini buat Awan”,Ucap Awan sambil membagi minuman tiramisu yang dibelinya tadi dan diberikan kepada Kala.

5 menit berlalu,Awan dan Kala sama sekali tak membuka suara satu sama lain.Hanya terdengar suara gemercikan air mancur ditambah dengan suara para pasien rumah sakit yang sedang bermain di area air mancur.

“Awan”,panggil Kala.Awan pun yang tadinya duduk menghadap air mancur langsung memindahkan dirinya menghadap Kala.

“Hm?”

“Jangan cintai aku lagi ya”

“Lupain aku Awan”

Senyum yang Awan ukir seketika luntur.Suasana yang tampak ceria tadi seketika berubah menjadi sendu.Tatapan Kala yang tak bisa diartikan dan gejolak hati Awan yang tak dapat tergambarkan berperang menjadi satu.

“Nggak,saya nggak mau ngelakuin itu”,Tolak Awan keras.

“Kamu harus Awan”,paksa Kala tangannya menggenggam tangan Awan menyakinkan Awan.

“Apa alasan saya harus melakukan hal yang aneh seperti itu ?,Kenapa ?”,Kini Awan menatap serius membelah tatapan dari Kala.

Kala menghembuskan nafasnya pelan “Awan,aku udah nggak lama lagi Awan.Dokter saja sudah tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan penyakit ini.Apalagi aku”,ucap Kala dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Awan yang melihat Kala yang hampir menangis itupun langsung merengkuh tubuh kecil sang kekasih.Mengusap pelan punggung sang kekasih yang berbalut baju pasien yang sudah dia kenakan sejak 5 bulan yang lalu.Kala merupakan gadis kuat yang Awan kenal,melawan seluruh penyakitnya sejak kecil dan masih bisa bertahan sampai sekarang menurutnya gadis ini pantas untuk mendapatkan kebahagiaan didunia ini.

KISAH KLASIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang