"Sam? Kenapa?"Hari itu malam yang gelap dan menakutkan lagi lagi datang di hidupku. Bukan, kali ini bukan karena aku yang takut hantu dan melihat penampakan nya disekitar ku . yang pastinya ingin membuat ku menjerit sedikit.
Tapi ini perihal satu text yang baru saja ku baca sari pasangan yang ingin selalu ku peluk erat dalam dekapan.
"I just want to die, kanaya.."
Ketiknya dengan tanpa ku tau alasan apa di balik ketikan itu. Aku, takut. Sungguh takut. Dia adalah sosok yang sulit di tebak.
Padahal Baru 20 menit yang lalu kami berdebat perihal mana yang lebih pantas sebutan hujan itu jatuh atau hujan itu turun?.
Dan tebak? 20 menit berikutnya dia malah menuliskan hal tersebut. Aku.. aku takut. Sungguh.
"Kenapa sam? Ada masalah apa?"
"Gapapa sam gapapa, lupain aja. Okay love?"
Ketiknya lagi setelah itu mengganti topik pembicaraan kami. Selalu seperti itu. Ia selalu menutupi apa yang terjadi dan membuat ku ikut akan topik menarik yang ia pilih sampai membuat ku lupa untuk bertanya apa alasan di balik ketikan nya sebelumnya.
Dia.. samudra Avishka. Pacarku. Pacar terbaik punyaku. Milikku. Hanya untuk aku katanya, hanya tercipta untukku. Cintaku, samudra Avishka..
..........
"Sayang liat deh hujaaan"
"Ih iya hujaan. Gimana dong sam? Ntar kita kehujanan kalo pulang sekarang"
"Ya gapapa kan besok udah ganti seragam?"
"Iya si.. tapi kan!!"
"Sam suka hujan nay"
Ucap nya cepat tak membiarkan ku untuk kembali mengeluh.
"Ya.. nay juga suka si sam.. tapi kan!!"
"Ayo hujan hujanan. Pulang sekolah sambil hujan hujanan bukan ide yang buruk kan sayang?"
"Ih sam beneran pengen hujan hujanan banget nih?"
"Iya pengen. Sam mau pulang sekarang, boleh kan sayang nya sam?"
"Ya gimana bisa nolak sih sam. Orang nay pulang nya bareng sam"
"Haha, yaudah Sam egois dulu. Sekali ini deh.."
"Iya iyaa.."
Di tengah hujan yang melanda bumi bagian sekolah dan sekitar nya kala itu. Samudra Avishka ini berucap di depan ku. Di bawah hujan, dan disaksikan parkiran sekolah serta ratusan sepeda motor.
"Sam mau mandi hujan karena ada alasan nya nay.."
Katanya pelan. Langsung ku tanya setelah dia berucap seperti itu.
"Alasan apa sam?"
"Kalo ga mandi hujan sekarang? Mau kapan lagi? Sekarang harusnya musim panas, tapi hujannya turun. Kalau ga sekarang, sam takut hujan ga turun lagi"
"Hujan pasti turun terus sam.."
"Dan kalo hujan itu turun? Tapi kanaya udah ga sama sam gimana?"
"Hm? Ngomong apa si sam? Kok gitu ngomong nya?"
"Gapapa, pengen ngomongin hal kaya gini aja.. maaf ya."
"Hujan hujan berikutnya sam masih selalu sama kanaya. Ga ada ide idean ya sam buat ninggalin kanaya. Enak aja"
"Kalaupun nanti hujan nya ga bareng sam, anggap aja sam itu hujan nay. Jadi nay ga perlu cari sam dulu buat ditemenin main hujan. Biar nay ga kesepian anggap aja sam itu hujan. Okay love?"
"Ga. Sam bukan hujan. Sam itu manusia."
"Ya iya manusia sayang. Ini kan sam bilang gini kalau aja sam waktu hujan malah kejebak macet, atau di rumah lagi sakit, atau masih ada jam tambahan di kelas atau mungkin waktu hujan sam masih sibuk main futsal. Kan ga sama nay, makanya sam bilang kaya gitu.. kalo aja waktu hujan sam itu jauh dari kanaya.."
"Kalau gitu jangan jauh. Jangan buat kanaya harus mengumpamakan sosok yang masih ada seolah dia pergi jauh sekali samudra.."
"Maaf..."
"Ga suka kanaya bahasan kaya gini. Sam selalu nyelipin kalimat seolah-olah sam mau ninggalin kanaya terus"
Aku menangis. Aku takut ia tinggalkan. Entah apa yang ada di kepala nya. Tapi aku benar benar membenci kalimat yang ia sebutkan tadi. Samudera, tidak boleh meninggalkan kanaya Aqeela.
Tidak boleh, dan tidak akan pernah di perbolehkan..
.......
"Liat deh nay. Mitsuha cantik banget deh. Heran kok bisa si ada manusia 2d secantik dia?? Naya heran juga kan?"
"Iya sam nay juga heran. Kok bisa mahluk kaya jaemin itu hidup? Ganteng, pinter, lucu, jago dance perfect kill banget ga si sam?"
"Dih. Apaan."
"Loh kok gitu mukanya?"
"Ga tau ah sam semut. Jangan tanya sam"
"Yaudah Nay juga ga tau. Kan kanaya itu ikan"
"Siap si paling ikan"
"Diiiih apaan si ngeselinn"
"Hahahahaha"
..........
"Sayang"
"Iya sam?"
"Sam mau bilang sesuatu "
"Jangan.."
"Sam mau putus"
"Apa si sam? Kan kanaya udah bilang jangan, kenapa harus di sampaikan juga?"
"Kanaya berhak untuk dapetin yang terbaik dan itu bukan sam"
"Basi tau ga sam. Apaan si? Ga jelas banget ih"
"Maaf ya nay, selama ini sam gagal untuk bahagiain kanaya. Selama ini sam selalu jadi beban buat nay. Selama ini sam buang buang waktu nay. Selama ini -"
Plaakk. Sedikit nyaring. Dengan derai air mata yang entah dari kapan sudah terpampang jelas di wajah ku. Ku tampar samudra dengan penuh rasa kecewa.
"Ga jelas tau ga? Apa si sam apaaa?"
"Maaf ya. Sam pamit"
.......
"Dan dia meninggalkan ku sendirian. Sampai sekarang, sampai awal tahun baru pun. Kamu pergi samudera.. "
Aku menangis. Meratapi kepergian nya yang entah kemana dan entah sedang apa sekarang. Sungguh aku benci fakta bahwa aku di tinggalkan. Aku benci samudra yang pergi tiba tiba. Seolah lenyap. Dari sekolah, rumah, bahkan tempat tempat favorit yang biasa kami datangi berdua.
"Sam, kenapa jahat?"
Dia lah. Samudra Avishka. Pria yang ingin ku ceritakan. Pada dunia. Tentang bagaimana spesial nya ia. Tentang bagaimana indah nya hidupku dengan ada hadirnya di dalam nya.
Samudra Avishka. Bahagia ku. Cintaku. Definisi pacar terbaik versiku.
Sam, kanaya rindu..
Cr : pict by pinterest
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
untukmu samudra Avishka
Fanfictionkalau memang bumi bukan lagi tempat kita untuk bahagia, maka ayo ciptakan bahagia itu sendiri di tempat lain nay. di universe yang cuma ada kita berdua disana. cuma kanaya dan sam. - samudra Avishka, 2022.-