Malam ini aku baru sekali memiliki argumen dengan bunda. Perihal kuliah dan rencana kedepannya. Bunda bilang, aku tidak di izinkan untuk pergi jauh. Harus di kota ini saja. Aku lelah harus berargumen seperti ini dengan bunda. Ujung ujungnya pasti aku akan rindu sosok ayah.
Kali ini, aku hanya menangis di sudut kamar. Lelah sekali hari ini. OSIS berantakan, tugas numpuk, kelompok tidak mau berkerja sama. Sementara di rumah, ada bunda yang sibuk mengajukan argumentasi argumentasi menyakitkan nya.
Sungguh aku lelah sekali. Di bebani harapan bunda tapi bunda sendiri yang selalu mengubur semua rencana ku. Aku sebagai anak tunggal harus apa si? Bunda mau aku jadi apa si Bun? Aku lelah di atur terus menerus..
"Nay"
"Iya sayang?"
"Mikirin apa?"
"Hm? Engga. Gapapa. Sam udah makan?"
"Sebelum telfon nay, tadi kakak perawat yang cantik udah bantuin sam buat makan."
"Ooh gitu"
"Nay belum makan kan?"
"Kok sam tau sih?"
"Kebiasaan. Makan dulu sana"
"Ntar aja deh sam"
"Sekarang sayang, ya?"
"Nanti ya sam. Nay makan Nanti"
"Please nay, makan dulu okay?"
"Nanti sam. Ya?"
Dia diam. Telfonan baru dimulai 17 menit yang lalu dan sam sudah meminta ku untuk melakukan apa yang tidak aku mau. Maaf sam, nay skip makan nya dulu.
"Knock knock"
"Hm? Kenapa sam?"
"Salah, ga gitu jawab nya. Knock knock"
"Aneh ih"
"Jawab dulu knock knock.."
"Who's there "
"Admin menfess "
"Kok admin menfess sii?"
"Hahaha ya admin menfess "
"Ya okay, admin menfess mau ngapain telfon nay?"
"Ada surat kecil buat kanaya kak"
"Oh untuk saya? Surat gimana tuh kira kira"
"Waduh, belum kepikiran kak surat nya"
"Haha waduh gimana si katanya admin menfess "
"Sabar dong ka. Kan ngeluarin ide itu butuh waktu"
"Kanaya sabar kok sam.."
"Nah udah ada nih ka"
"Apa tuh?"
"Harus di dengerin ya kak"
"Okay"
"Janji dulu di dengerin. Jangan di jawab dulu ka"
"Iya sam iyaa nay janji"
"Judul surat nya. Untuk kanaya Aqeela."
"Judul yang bagus"
"Katanya tadi janji ga jawab"
"Yaudah iya, tadi lupa"
"Pelupa dasar"
"Emang"
"Yaudah saya lanjutkan dulu ya kak"
"Haha siap siap Sam "
"Nay.."
Suara berat dan hangat itu kembali menyapa telingaku. Kali ini aku tau samudra sedang serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
untukmu samudra Avishka
Fanfickalau memang bumi bukan lagi tempat kita untuk bahagia, maka ayo ciptakan bahagia itu sendiri di tempat lain nay. di universe yang cuma ada kita berdua disana. cuma kanaya dan sam. - samudra Avishka, 2022.-