Aku tahu cerita ini mungkin akan sulit dimengerti. Karena alurnya yang begitu abstrak. Dan hanya menceritakan tentang beberapa potongan kisahku dengan samudra. Tapi biarkan ku luapkan itu semua dalam satu cerita ini.
Karena terkadang, ingatan-ingatan abstrak itu. Yang selalu ingin Ku bingkai kembali dalam suatu peristiwa. Jika di awal awal chapter kalian sudah mengetahui tentang sisi gelap samudra yang ternyata lemah dan berhubungan dengan rumah sakit.
Maka di chapter ini, aku akan mulai menceritakan masa sekarang. Masa di mana Kanaya hanya menjadi seorang gadis penyuka lautan. Karena lautan identik dengan samudranya. Dan seorang Samudra, yang menghilang. bak bersembunyi di balik bumi yang luas ini.
....................
"Ka achell kalau demam tuh bilang ke Kanaya. Lagian kenapa sampai kaya gini coba? Laprak nya se sulit itu?"
"Gue pusing banget mikirin jurnal asli dah"
"Ga akan di gantung dosen kok ka santai aja"
"Apa apaan. Tugas gw ini tugas yang memerlukan banyak darah dan air mata tau ga nay"
"Ya mana nay tau. Nay ga anak kesmas"
"Sip si paling psikolog "
"Dih dih ka achell ini"
Aku dan kak achell jadi lebih dekat. Bahkan sekarang kami satu kos an bersama. Berawal Dari kak achell yang iseng membantuku, untuk mencari kosan karena aku murid baru di Jogjakarta. Berakhir dengan kami yang tinggal berdua di satu kosan, Karena harganya murah dan ka achell mau hemat katanya.
Aku sih oke-oke saja, toh kak achell juga banyak membantuku. Dan Alhamdulillah dapat banyak asupan chiki dan cokelat dari ka achell tiap bulan haha.
"Gue kayanya butuh musik deh"
"Musikan mulu ka achell"
"Bentar lagi meledak kepala gue nay"
"Yaudah iya ini di puter"
"Request dong, lagu baru, judulnya rela dari shanna shanon .kata semesta itu lagi hype banget karena lagu yang katanya galau parah tuh"
"Dih dih dih pacaran mulu sama ka ata"
"Ehehe love language nya share playlist ya gini nay"
"Buciiinnnn"
"Cepet ahh lagu relaaa"
"Sabaaarrr"
Dan setelahnya kami ini. Lagu mulai diputar, kami pun mulai mengerjakan pekerjaan masing-masing. Aku yang sibuk menyetrika pakaian. Dan kak achell yang sibuk mencari jurnal untuk laporan praktikum nya.
Lagu di mulai.. dan siapa sangka? Kami berdua menangis setelah nya.
(Close ur eyes and please listen to this song before u continue reading this chapter again)
(Musik)
Cinta, dengarkan hati
Nurani meneladani
Baru kusadari
Aku kini
Kehilanganmu..
Aku mulai berhenti menyetrika, begitu pun dengan ka achell. Dapat ku tangkap dengan netraku bahwa ia mulai berhenti mengetik dan memperhatikan laptop nya.
Sekarang kami berdua hanya diam. Menyerapi makna lirik lagu yang begitu bersahabat dengan telinga karena lagu ini begitu mudah di dengar dan memanggil memori lama untuk datang kembali.
Malam, rembulan berlalu
Hati masih bertalu
Bahagia denganmu
Kini senyap
Jiwa tak bertuan..
Kami mulai sama sama tertunduk. Tenggelam dengan ingatan yang sama. Ingatakan akan sosok samudra. Yang hilang, tanpa kabar.
Tanpa sadar bahwa sosok lain banyak yang membutuhkan sosok nya. Tangis mulai datang, dan kami menangis dalam diam.
Tanpa berpamitan kamu
Menghilang bagaikan ditelan samudra
Kuingat-ingat apakah aku salah
Dan menyinggung perasaanmu
Sam.. sam baik baik saja kan? Iya kan sayang?. Sejak dia di nyatakan akan di rujuk keluar negeri, mulai sejak itu. Aku, dan ka achell. Tidak pernah lagi mendengar kabar tentang nya. Dia tidak pernah kembali. Bahkan di tahun ke 4 ini.. dia masih senantiasa pergi.
Kabarnya simpang siur. Banyak yang bilang dia telah tiada. Di tambah bunda dan ayah nya sudah beraktivitas seolah mereka tidak memiliki seorang putra tunggal. Seolah, mereka ikhlas.. kehilangan samudra ku..
Meski sejuta senja aku
Menangis merindukan bayanganmu
Namun hidupku harus terus berjalan dengan hati
Rela...
Bagaimana mungkin kanaya bisa rela sam?. Bahkan perpisahan pun kita belum akhiri secara jelas. Semua terlalu abu abu. Terlalu blur. Dan kanaya tidak tau menau apapun. Sam kemana? Dimana sayang?
Malam, rembulan berlalu
Hati masih bertalu
Bahagia denganmu
Kini senyap
Jiwa tak bertuan
Sejak sam hilang tanpa jejak. Sejak sam di bawa pergi tanpa pemberitahuan malam itu. Semua senyum kanaya hambar sam. Semua itu hanya paksaan untuk dasar kesopanan. Kanaya masih butuh sam di cerita romansa nya. Sam.. kanaya kesepian..
Tanpa berpamitan kamu
Menghilang bagaikan ditelan samudra
Kuingat-ingat apakah aku salah
Dan menyinggung perasaanmu
Meski sejuta senja aku
Menangis merindukan bayanganmu
Namun hidupku harus terus berjalan dengan hati
Rela
Bukan hanya aku, namun ka achell juga sama. Dia menangis dalam diam. Mencoba menekan sesak dalam dadanya yang ku tau pasti akan membuat pannic attack nya kambuh. Ka achell, maaf atas trauma mu terhadap kehilangan sahabat satu satunya milik mu itu ya..
Tanpa berpamitan kamu
Menghilang bagaikan ditelan samudra
Kuingat-ingat apakah aku salah
Dan menyinggung perasaanmu
Meski sejuta senja
Ku merindukan bayangmu
Namun hidupku harus terus berjalan dengan hati
Rela..
Bagaimana mungkin rela itu ada jika kehilangan mu pun aku tidak pernah tau benar benar terjadi atau tidak nya samudra Avishka.
Dan disinilah aku. Aku ingin jelaskan pada kalian yang membaca kisah ini. Samudra ku hilang. Tanpa jejak, tanpa kabar dan tanpa ku tau bagaimana perasaan nya selama 4 tahun terakhir ini.
Samudra ku itu, akan baik baik saja kan? Dia pasti sembuh kan? Semua akan baik baik saja. Itu yang selalu ia ucapkan. Tapi kenapa? Selama 4 tahun terakhir, semua perkataan nya. Seolah candaan anak kecil saja bagiku. Semua, tidak berarti apa-apa. Dan seolah.. hanya tipuan belaka.
Samudra ku hilang, dan kini.. aku sendirian..
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
untukmu samudra Avishka
Fanfickalau memang bumi bukan lagi tempat kita untuk bahagia, maka ayo ciptakan bahagia itu sendiri di tempat lain nay. di universe yang cuma ada kita berdua disana. cuma kanaya dan sam. - samudra Avishka, 2022.-