GF #O5. ≈ MuBar ≈

172 4 0
                                    

Esther terkekeh melihat bagaimana gadisnya itu gengsi yang begitu menjulang, tinggi.

Drtt..

Sebuah telepon berdering di saku celana Esther. Ia langsung mengangkat dan melihat siapa yang menelpon nya. No tak di kenal?

"Hallo? Siapa?"

[Ketemuan sama gue di belakang sekolah?]

"Hah?! Ngapain di sana?"

[Cepet, ini menyangkut gadis lo thera]

"Bangsat!"

Esther segera mematikan telepon sepihak. Dan bergegas menuju belakang sekolah, tanpa sepengetahuan nara.

•••

"Siapa lo?! Keluar bangsat!" Umpat esther yang tengah emosi.

Orang itu terkekeh. "Hallo ther, dah lama ya kita ga ketemu" ucap orang itu sembari menyeringai.

"Oh jadi lo. Mau apa lo kesini?" Datar esther.

Orang itu terkekeh sampai terdengar di telinga esther. "Apa kabarnya? Dah lama banget ya dari sd loh kita ga ketemu" orang itu terkekeh (lagi).

"Tudep anjing! Gausa basa basi deh lo!" Esther yang memang dasarnya mudah terpancing.

"Ya ya, sensi amat, pms lo?" Tak ada jawaban dari esther. "Serahin gadis lo ke gue!"

"Bangsat!" Dengan kesal esther melangkah maju mendekati orang itu.

"Eits! Maju selangkah lagi, gue jamin lo ga bakal bisa liat hari esok, dan .. gadis lo itu" mendengar itu sontak esther memberhentikan langkahnya.

"GUE GA BAKAL NGASIH APA PUN PUNYA GUE KE LO!" sewot esther. Tangannya sudah gatal rasanya ingin mencincang orang di hadapannya saat ini.

"Kesepakatan?" Tawar orang itu. "Gue masih baik, ga rebut paksa dari lo. Cuma gue bakal berusaha nyingkirin lo dari dia" orang itu menyeringai.

"Dia dah milik gue. Dan ga bakal gue kasih lo peluang sedikit pun!" Final esther. Sebelum pergi meninggalkan orang itu, dengan muka datarnya.

"Ther, ther, lo takut banget ya gue ambil" gumam orang itu dan pergi dari halaman sekolah itu.

•••

Dengan nafas memburu esther berlari mencari nara. Ia sudah mencari ke kelasnya namun tak mendapati gadis itu sedang di sana.

"Mm lo liat nara?" Tanya esther kepada salah satu murid yang sekelas dengan nara.

Murid itu menggeleng. "N-nggak. K-kayaknya dia tadi keluar kelas sama o-oliv" ucap murid itu gelagapan.

Esther berusaha mencerna perkataan murid tersebut. Setelah ia rasa mengerti ia pun mengangguk dan menepuk pundak murid itu. "Makasih ya" kata esther dan segera berjalan pergi dari sana.

⁶"kya! Tadi gue di ajak ngobrol+pegang" "anjir beruntung banget tu orang" "gue juga mau kak!" "Mimpi amat lo!" "Awas pawang nya"

Samar samar suara para murid yang berbisik bisik terdengar oleh esther. Esther lalu pergi menuju kantin dan benar saja sesuai dugaan nara dan juga Oliv sedang ada disana.

GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang