Yang membuat tangan Mascha bergetar bukanlah destinasi yang ditujunya. Melainkan fakta bahwa dia bisa berkumpul lagi dengan semua saudaranya.
Minus Rapto.
Rasa rindu, terancam, bergairah, hingga takut bercampur menjadi satu. Terlalu lama tinggal di Permukaan nyaris membuatnya lupa bahwa dia berasal dari Surgaloka. Mascha tak masalah jika harus meninggalkan tempat yang sudah menaunginya selama 80 tahun terakhir. Namun perubahan besar bukanlah hal yang disukai Mascha—tidak seperti Delapan yang memang kekuatan besarnya adalah transformasi (perubahan total).
Mascha memutuskan duduk di salah satu meja Starbucks untuk menenangkan diri. Barista ganteng itu membuntutinya dari belakang sambil berbisik.
"Te-terima kasih." Nada suaranya terdengar canggung. Mungkin dia merasa 'aneh' bisa mendapatkan 8 juta hanya dengan membiarkan seseorang menjilati keteknya sambil coli. "M-mau ... minum? Aku yang bayar. Pesan aja."
Mascha mendongak dan menggeleng. "Aku bayar aja." Mascha merogoh saku dan mengeluarkan selembar uang seratus ribu. "Kasih aku frappuccino kayak siang tadi. Kembaliannya buat Mas."
Barista itu mendorong lagi uang seratus ribunya ke arah Mascha. "Gapapa. Dari aku aja, Mas."
Mascha tak terima. Disodorkannya lagi uang itu. "Kamu mau nikah dan butuh banyak uang. Ambil aja uangnya. Kembaliannya buat tips kamu. Tutup jam berapa Starbucks-nya, Mas?"
"Sekarang hari Sabtu. Jadi jam 12."
Mascha mengangguk dan menghela napas panjang untuk menenangkan diri. Sang barista memutuskan tak mendebat permintaan Mascha. Dia ambil uangnya lalu membuatkan frappuccino di konter.
Mascha tahu dia tak bisa menunda terlalu lama keberangkatannya. Lebih cepat tiba di Bali, lebih aman. Seperti dugaannya, Uro (Sembilan) punya kekuatan "hijrah" dengan cepat. Uro bisa jadi sudah ada di Bali saat ini meski dia sedang ada di pedalaman Argentina sebelumnya. Kalau Mascha bisa tiba di Bali dan bertemu Uro, mereka bisa saling melindungi.
Kekuatan Mascha tergolong femme, atau berefek internal. Mascha memenuhi kebutuhan-kebutuhan internal manusia seperti kesehatan, makanan, kontrol racun, cairan, atau hormon (salah satunya hormon seks—makanya Rama tergila-gila pada sodomi tadi). Kemampuan Mascha tidak secara aktif melumpuhkan musuh.
Sementara kekuatan Uro tergolong homme, atau berefek eksternal. Bisa berdampak secara langsung ke musuh. Dia bisa melompat tinggi, berlari jauh, teleportasi, berpindah tempat dengan cepat, menembak jarak jauh dan tak pernah meleset, hingga dengan gesit melucuti senjata lawan. Ketika Mascha dan bangsanya menyelesaikan misi 1942, Uro bergerak lincah ke sana kemari seperti kuda, menghabisi tentara oposisi agar tak melakukan pembumihangusan korban perang.
Jika Mascha berhasil bertemu Uro, dia akan memiliki attacker aktif kalau-kalau pembunuh Rapto menyerangnya.
Baiklah ... bagaimana caranya ke Bali dengan aman?
Mascha mengecek agen travel daring untuk melihat waktu tempuh pesawat terbang. Rata-rata 1 jam 40 menit. Hampir dua jam kekuatan Mascha akan melemah. Terbang adalah simbol ketidakberdayaan. Jika Mascha tak terkoneksi pada Bumi sebagai sumber kekuatannya, dia tak bisa menyembuhkan siapa pun.
Bagaimana dengan jalur darat?
"Ini frappuccino-nya. Sama kayak siang tadi. Aku masih ingat." Barista itu membuyarkan lamunan Mascha. Dia menyodorkan minuman yang sama seperti tadi siang, kemudian duduk di seberang Mascha. "Sebelum aku balik kerja lagi, boleh aku ngobrol bentar?"
Mascha tidak sedang ingin ngobrol. Namun melihat bantuannya barusan, Mascha rasa tak masalah melayani obrolan kecil.
"Mau ngobrolin apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Maschalagnia (Remake)
FantasyPembuatan ulang tulisan pertamaku, Maschalagnia, yang terbit 2020 saat aku masih belajar nulis. Temanya LGBT. Male to male. Highlight di Fetish. Genrenya fantasi, ya. Jadi bakal ada kekuatan-kekuatan yang enggak ada di realita. Bakalan vulgar dan ek...