ST||05

138 26 2
                                    

05

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05. Di luar nalar

Achel melipat kedua tangannya di atas meja sembari merenung. Ia merasa kesepian, jika di SEKOLAH saja.

Achel juga sedikit menyesal karena tidak bisa berusaha untuk mendekati teman sekelasnya. Ya.. Setidaknya ia punya teman minimal satu aja, yang Achel pengen tuh begitu.

Tetapi takdir berkata lain. Di kelasnya, ia tidak memiliki teman dekat sama sekali.

Ia hanya mempunyai satu teman yang akrab dengannya di sekolah, itupun mereka beda kelas.

Namanya Januar. Itupun laki-laki, bukan perempuan. Mereka sudah berteman sejak awal masuk SMA.

"WOY AYO KE LAPANGAN, DAH DI TUNGGU PAK MAHEN!" Seru Alvaro-Seksi Olahraga.

"Gue gak bisa ikut, Ro. Perut gue sakit banget nih," Celetuk satu anak laki-laki bernama Kafin.

"Aelah, olahraganya juga gak susah kok fin. Materinya cuma roll depan sama roll belakang doang." Ujar Alvaro.

"Ndasmu gak susah, badan gue gede anjir, kalo guling depan kek gitu badan gue mah auto gulingnya ke samping."

Alvaro tertawa, "Hahahaha, makanya diet fin. Gak cape apa di ejek anak cewe terus?"

Krieett

Alvaro dan Kafin menoleh ke arah Achel ketika terdengar suara kursi yang berdecit. Keduanya diam saja ketika Achel menghampiri mereka.

"Varo, gue juga izin gak bisa ikut, kepala gue pusing." Ucap Achel. Ia tidak berbohong, Sungguh, Achel memang sedang pusing saat ini.

"Gue juga pusing kali. Tapi gue tetep paksain nih buat olahraga, lagipula ini kan mapel olahraga terakhir sebelum ujian." Kata Alvaro memandangi Achel dengan tatapan datar.

Kafin menatap iba kepada Achel, ia pun memegang bahu si seksi olahraga kelas mereka.

"Ro, biarin aja, dia pusing kalo di paksain olahraga bakal pingsan. Apalagi dia perempuan, Ro."

"Hmm, oke."

***

Kini Achel berada di Uks sendirian. Ia memutuskan untuk beristirahat saja karena kepalanya sangat pusing, ia merasa tidak kuat jika harus berolahraga nanti.

Baru saja tubuhnya hendak di baringkan ke atas ranjang, tiba-tiba seseorang memanggil namanya.

"Oi, Rachel!"

Achel menoleh ke arah ranjang uks yang ada di sebelah kirinya. Matanya melotot ketika melihat temannya sedang berbaring sambil menatap dirinya.

"Lho, Janu? Lo ngapain di sini?" Tanya Achel kaget.

Laki-laki bernama Januar itu menggaruk hidungnya, "Gue? Lagi bolos aja sih." Jawabnya tanpa beban.

"Mapel siapa?"

Short Time[Jaerose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang