9 Januari 2023.
Semester kedua di kelas 12, tapi gue belum juga dapet pacar.
Kadang gue suka ngaca di cermin dan bertanya-tanya, "Emang gue se-gak attractive itu, ya?"
Berulang kali juga nanya ke Zee, tapi jawaban Zee selalu sama.
"Lo cuma terlalu picky."
Hmm.
Perasaan enggak deh.
Ya, kan?
—
"Dan, ada temennya Raya yang mau dikenalin sama lo tau."
Danila yang lagi nulis sifat-sifat Trigometri di buku tulisnya berdehem pelan. Kedatangan Zee tiba-tiba bikin fokusnya sedikit terganggu. Apalagi sama berita yang dia bawa.
"Siapa?" Danila membenarkan letak kacamatanya yang melorot, menatap Zee sebentar sebelum melanjutkan kegiatannya menulis materi.
"Haidar. Lulus tahun kemarin, sekarang kuliah di kampus dalem kota, since you always said that LDR didn't suit you well," jelas Zee. Cimol yang dia beli dari kantin dia sodorkan ke Danila.
Danila membuka mulut dan melahap cimol itu. "Kepedesan."
"So?"
"So??" Danila ikut membalas bingung. Eksistensi Zee sekarang cuma angin dibanding materi Trigonometri yang lagi Danila pindahkan dari papan tulis di depan kelas ke buku tulis miliknya.
"Berhenti dulu deh," Zee yang jengah merampas pulpen milik Danila dan menutup bukunya. "Gimana? Mau?"
"Like you said, baru lulus kemarin, kan? Kayaknya dia lagi sibuk-sibuknya adaptasi sama lingkungan kuliah deh? Percuma juga nanti guenya dianggurin."
"Kan! Selalu ada aja alesan tiap gue kenalin ke cowok baru. Awas aja ya kalo besok lo ngerengek pengen punya pacar lagi," timpal Zee berapi-api.
Lawan bicaranya meringis.
Sebenernya Danila udah kenal sama Haidar jauh sebelum hari ini Zee bawa kabar kalo cowok itu pengen dikenalin sama dia. Di suatu siang tiba-tiba Haidar nge-DM TikTok Danila buat minta follow back setelah Haidar liat video Danila FYP di TikTok-nya dan berhubung Danila juga temen Raya yang mana Raya adalah temen Haidar.
Entah itu bener apa enggak, Danila tetep follow back Haidar. Sejak saat itu Haidar rajin DM Danila dan Danila rajin bales juga (kalo emang lagi buka TikTok). Sampe akhirnya Haidar minta lanjut ke WhatsApp, Danila berhenti balesin DM Haidar.
Entah apa yang salah karena basically mereka masih satu pertemanan, tapi Danila perlahan menjauh.
Dan Haidar belum nyerah, terbukti dari keinginannya repot-repot ngomong ke Raya buat mau dikenalin ke Danila.
"Jangan yang lebih tua deh, Zee," kata Danila, mencoba menghibur Zee yang sebenernya ngapain juga dihibur ya kan. Orang the problem is herself.
"Kemarin gue kenalin ke adek kelas malah lo ghosting ya anjir, gue jadi gak enak ke dia," bales Zee.
"Nah, kalo itu gara-gara dia jamet. Masa ngomongnya 'bjir, bjir' gue kan geli." Danila ngasih pembelaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
he's a red flag but she loves red color // ni-ki, danielle
FanfictionDi tahun terakhir SMA-nya, Danila cuma mau punya pacar. Danila kira, Tuhan menjawab keinginannya melalui Riki, cowok yang dengan berbagai alasan tiba-tiba berada di sekitar Danila. Tapi, apakah Riki juga merasa demikian? Atau Danila cuma salah satu...