My Savior [ON HOLD]

|15 . My Savior | 🗝️

Hallo 👋👋

Terimakasih karena bersedia menunggu.

hari ini eL kembali,
entah untuk aktif update setiap malam minggu seperti biasanya,atau hanya untuk menyelesaikan 5 chapter terakhir My Savior.

mohon doa terbaiknya yaa

😇😇😇😇

•
×
•
×
•
×
•

REAL TIME
/ Los Angels /

Satu bulan lagi yg berlalu sangat cepat setelah kembalinya kesadaran Elisabeth.
bagaimana tidak jika society di sibukan dengan reshuffle sebagian besar aliansi dan pemeriksaan menyeluruh aliran dana pada setiap laporan keuangan.

Elisabeth menjadi yg paling lelah dengan semua carut marut ini.
karena hanya dia yg paling teliti dengan data data keuangan society.

"babe...
akhir akhir ini kau lebih sering tidur dengan laptop itu dari pada dengan suamimu",- keluh Jayden sambil meraih wajah Elisabeth dan mengecup bibirnya.

"semakin cepat selesai,semakin cepat kita tau berapa kerugian kita husband.
para pengkhianat itu tetap harus membayar hutang sebelum kita menjual organnya untuk sisa pelunasan"- jawab Elisabeth atas keluhan suaminya.

Jayden menghela nafas.
perkataan istrinya memang benar. di khianati banyak aliansinya saja sudah cukup membuatnya merugi,apa lagi jika mereka tidak menyelesaikan hutangnya.

"babe... did you remember about our new alliance from South korea few month ago?",- tanya Jayden tiba tiba.

secara reflex,Elisabeth menghentikan jari telunjuknya yg akan nenekan keyboard selama beberapa detik,
lalu menjawab dengan wajah datarnya.
"hhmm... apa mereka sudah menemukan sesuatu?".

kening Jayden mengeryit sambil menatap lekat Elisabeth yg masih fokus pada layar.
Dapat terlihat jelas oleh Jayden
bagaimana istrinya menelen ludah,meski ekspresi wajah cantik wanita itu tidak berubah sama sekali.

"i mean... about william maybe?
bukan kah kali terakhir kau bekerjasama dengan mereka untuk mengatasi mexico?"
mereka pergi untuk mencari apa yg tersisa dari phillip dan paulo kan?",- lanjut Elisabeth menjelaskan.

Jayden membuka sedikit mulutnya kemudian mengangguk.
"aah... right...",- senyum pria itu mencetak lesung pipi indah di wajah tampannya.

"mereka dibawah pengawasan paman Ma deong-seok untuk sementara waktu.
sebelum aku pertimbangkan layak atau tidak mereka menjadi aliansi resmi kita nanti",- sambung Jayden masih dengan tatapan yg lekat pada Istrinya.

Elisabeth hanya mengangguk. terkesan tidak begitu peduli,meski ia beberapa kali terlihat menekan tombol hapus.
"jika menurutmu mereka layak,aku tidak akan melarang mu husband.
kau yg paling tau dan kau pandai menilai kemampuan seseorang",- ujar Elisabeth yg akhirnya menoleh pada Jayden dan memberikan senyuman terbaiknya.

Jayden menaikan satu alisnya kemudian memberi elusan lembut pada perut istrinya.

"Aku akan menidurkan Lucy & Leon.
setelah itu,tolong persiapkan dirimu Mrs. Cullent",- bisik Jayden pada istrinya.
di bubuhi kecupan hangat yg basah pada daun telinga Elisabeth yg memerah.