REAL TIME
•
×
•
×
•
×
•Elisabeth menatap suaminya sembari bersedekap tangan.
helaan nafas pendek membuat Jayden mengerti bahwa istrinya tidak begitu suka dengan aliansi baru mereka.
Menarik lembut tangan Elisabeth,Jayden mencium pipi bulat istrinya untuk memperbaiki mood ibu hamil itu."calm down wife...
apa yg begitu mengganggu mu tentang mereka?
apa kau mengenal mereka sebelumnya?".Jayden menurunkan kedua anaknya yg duduk dipangkuan untuk berdiri.
Mereka berpindah ke sofa dengan membawa Laptop ayahnya.
Sehingga pria ber dimple itu bisa lebih dekat dengan sang istri.
Memberikan kecupan kening dan pelukan yg tidak se erat biasanya pada tubuh mulai berisi milik Elisabeth.mereka berjalan santai,beralih ke salah satu sudut ruangan Jayden yg tersekat dengan sebuah rak buku besar sebagai pembatas ruangan, karena mereka tidak ingin anak anak melihat ke intiman suami istri yg belum layak disaksikan oleh mata suci Leon juga Lucy.
Elisabeth menyingkap kemejanya. melonggarkan lagi celana yg ia kenakan dan memperlihatkan perut yg mulai membesar.
"justru karena aku tidak mengenal mereka husband.
bukankah kali ini kau terlalu cepat membuat keputusan?...---- wanita itu menghela nafas pendek. memperbaiki posisi dasi sang suami yg kini sibuk mengelus perutnya....-----
aku hanya tidak begitu suka attitude mereka".Jayden mengeryit aneh.
tidak biasa dengan pernyataan Elisabeth tentang attitude aliansi barunya yg tidak disukai sang istri.
Padahal selama tujuh tahun bersama wanita itu,Jayden paham betul bahwa Elisabeth adalah tipe wanita yg tidak peduli pada orang asing yg berada di sekitarnya apa lagi sampai bersusah payah mengamati attitudenya.Jayden merapihkan poni sang istri yg sudah hampir menutupi mata.
"Apa mereka pernah melakukan sesuatu yg membuatmu tak nyaman?"."huhh??...---- Elisabeth mengerjap beberapa kali,kemudian menggeleng cepat. menolak apa yg baru saja memorinya putar tanpa sadar untuk merespon pertanyaan Jayden---....
t---tidak...
aku hanya tidak suka.
maksudku aku 'hanya' tidak menyukai mereka.
seperti perasaan ketika barista menambahkan gula di kopi pesananmu.
kau tidak menyukainya,tapi bukan berarti ingin membunuh barista hanya karena itu".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Savior [ON HOLD]
Fiksi PenggemarElisabeth Lee mungkin bisa disebut sebagai gadis beruntung karena ia selalu memiliki seseorang yg akan menolong hidupnya ketika dalam bahaya. Namun bagaimana jika Elisabeth harus dihadapkan dengan dua pria yg pernah menyelamatkannya? Siapakah yg aka...