14. Pacarnya Nahla

3.4K 413 71
                                        

Nahla mendengus. Berjalan di belakang Alister, tiba-tiba pria itu berbalik lagi menatapnya membuat Nahla mundur perlahan. Alister tersenyum menggoda membuat Nahla takut. Pria di hadapannya ini suka sekali membuat spot jantung.

"Lo mau ikut kita nggak?" tanya Alister melipat tangannya di dada. "Kita mau liburan—"

"Nggak kak makasih." jawab Nahla sebelum Alister memperjelas. Apakah Alister masih butuh jawaban? Pria itu sungguh suka sekali menggodanya tentang Regan. "Permisi kak," Nahla bergegas pergi.

Alister terkikik geli.

Nahla melihat hujan mulai redah. Ia dengan tergesa mengajak Rumi untuk pergi karena tidak ingin terjebak lebih lama lagi.

Alister berdiri di depan pintu masuk. Tubuhnya bersandar dengan tangan terlipat di dada melihat Nahla yang sedang menyalakan motor. Nahla mengabaikan Alister yang ingin menggoda lagi tentang Regan.

"Mantan Regan?" tanya Akalanka ikut memperhatikan manik mata Alister tertuju kemana.

Alister mengangguk. "Mainan gue, lucu. Apalagi kalau gue bahas Regan, tanduknya di kepala keluar," Alister terkikik geli berjalan masuk dan duduk di salah satu kursi di ikuti temannya. "Bisa-bisanya Regan lepasin yang gemesin,"

"Kasihan sebenarnya," Akalanka menghembuskan napas pelan.

Alister mengangguk. "Mau gimana. Regan di kasih yang cukup harus cari yang lebih cukup. Di kasih yang sempurna harus dapat yang lebih sempurna."

"Sama. Nggak perlu ngomongin dia. Emang lo nggak, bangsat?"

Alister menyalakan rokok. "Gue masih cupu, anjing,"

"Monyet lah," Maki Akalanka tertawa pelan. "Lo bawa pacar lo, sat?"

"Gue jomblo, tan. Apa yang mau gue bawa?"

Akalanka berdiri. "Najis," kemudian memukul kepala Alister dan pergi meninggalkan temannya yang tertawa geli.

"Apa gue culik mantannya Regan aja, ya?"

Akalanka menoleh. "Lo jangan buat suasana liburan jadi pemakaman. Aruna mau lo apain, ini acara mereka berdua goblok."

Alister menggaruk belakang kepalanya.

**

Nahla tiba di kosan dengan tubuh basah kuyup. Memutuskan mandi membersihkan diri. Hujan di luar kembali turun dengan deras. Usai mandi Nahla mengenakan pakaian tidur. Hidungnya sedikit tersumbat karena kedinginan. Duduk bersila di atas kasur memeluk boneka miliknya. Sambil membuka aplikasi chatting. Membalas pesan dari beberapa temannya dan juga Askara.

Askara
Minggu depan kita ada kunjungan. Lo mau ikut?

Nahla menatap pesan itu lama kemudian meletakkan handphone ke kasur. Menatap isi kamarnya, Nahla berpindah tempat duduk di bawah lantai yang di lapisi karpet bulu. Rambutnya yang basah di biarkan berantakan.

Membuka lemari kecil di samping tempat tidur. Nahla menatap isi lemari tersebut lama, mengambil satu persatu barang yang tersimpan.

Ada satu foto yang masih di lapisi bingkai.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Regan & Nahla [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang