omo!

717 125 70
                                    

Darah⚠️

Rumah sakit ternama yang ditempati Tzuyu kemaren, kini memiliki krisis besar dalam sehari. Rumah sakit itu dalam sekejap kehilangan ribuan pasiennya.

Berita muncul dimana-mana dan perlahan-lahan kebobrokan rumah sakit itu terungkap.

Sana tersenyum mengembang seraya tangannya sibuk memotong kuku diatas kursi kemudian mengecat kuku itu menjadi warna merah terang.

Sesekali mata Sana akan terpejam saat mendengar suara cairan mengalir yang terdengar menenangkan baginya, lalu detik berikutnya senyuman Sana kembali terbit kala jeritan seseorang dihadapannya memasuki indra rungunya.

"Ini adalah darah persembahan terakhir saya untuk menghiasi kuku anda, nona"

Sana mendongak menatap orang itu dingin "Minum" titah Sana lantas membuat orang didepannya terkejut namun orang itu juga tak urung menuruti permintaan Sana.

Dengan sekali tegukan, orang tersebut meminum cairan anyir ditangannya kedalam mulut.

"S-saya sudah meminum darah ini. Perawat itu juga sudah berhasil saya bunuh. Sekarang, tolong kembalikan lagi semua pasien saya"

Ya, orang yang kini sedang mengemis dan bersimpuh dihadapan Sana adalah tak lain seorang direktur rumah sakit atau pemilik tempat yang kemaren malam hampir melecehkan Tunangannya.

"Anda juga terlibat, pak direktur" ujar Sana menusuk diiringi senyuman miring

Tubuh direktur itu menegang sesaat sebelum dirinya memberikan gelengan cepat dan semakin bersimpuh "Saya samasekali tidak tau perbuatan kotor yang telah dilakukan bawahan saya. Buktinya anda sudah menyaksikan gimana brutalnya saya membunuh perawat itu dengan kedua tangan saya sendiri"

"Apa jaminan anda seandainya terbukti kalau anda terlibat"

"S-saya.. saya rela kehilangan rumah sakit ini untuk selamanya"

Sana mengangguk. Jaminan yang menggiurkan. Tapi masih belum seberapa dibanding penderitaan yang dialami Tunangannya kemarin malam.

Sana berdiri seraya melipat kedua tangannya di dada. Tubuh seksinya berjalan pelan mengelilingi direktur yang masih bersimpuh.

Sana merogoh saku lalu melempari sebuah handphone berisi rekaman-telpon ke wajah sang direktur

"Disitu jelas anda mengatakan akan membayar 10 kali lipat pada perawat itu kalau dia berani tutup mulut dan melakukan rencananya dengan sempurna"

Kedua mata direktur membulat. Darimana gadis mengerikan ini mengetahui segalanya?

Dengan tangan bergetar, direktur tersebut hendak menekan tombol play pada layar rekaman untuk memperdengarkan suaranya kembali.

"Jangan ditekan atau rumah sakit anda akan meledak" pringat Sana menyeringai. Siapa sangka diam-diam Sana sudah memasang bom ditiap sudut ruangan rumah sakit milik pak direktur

"Kalau anda berani menakan tombolnya, kita berdua akan mati disini" pringat Sana sekali lagi tanpa menunjukkan ekspresi apapun

"M-maksud anda, kita berdua-?"

"Ya" Sana mengangguk santai "Sekarang katakan siapa dalang yang menyuruh anda melakukan hal keji pada tunangan saya?" Tanya Sana pelan juga dingin

Merasakan atmosfer semakin panas, direktur itu buru-buru menyalakan kembali layar ponsel digenggamnya dan dengan bandel jemarinya hendak menekan tombol play. Setidaknya dia tidak akan mati sendiri, mungkin begitulah pikir si direktur.

Klik

Setelah tangannya berhasil mengklik tombol play pada layar rekaman tersebut, si direktur itu langsung melempar ponsel ditangannya dan buru-buru menutup mata juga kedua telinganya.

Krikk-krikk

Setelah 1 menit berlalu ternyata tidak ada suara ledakan apapun. Direktur itu mencoba membuka kedua matanya perlahan dan mendapati Sana tengah menatapnya mematikan

"Rupanya anda lebih memilih mati?"

"Tidak! Ampun nona ampun. Tolong bebaskan saya"

"Jadi, siapa dalangnya?"

"D-dalangnya.."

Jderrrrr!

Sana terkejut menyaksikan direktur pemilik rumah sakit didepannya mati begitu saja karna tembakan seseorang dari arah belakang.

Saat Sana menengok, dirinya kembali dikejutkan dengan kehadiran Mina. "M-mina?"

Sana segara berlari dan mendekat kehadapan mina

"Mina, apa yang lo lakuin disini?!" Bentak Sana sulit dipercaya

"Dia-- pantas mati" ucap mina dengan pandangan sangat kosong.

Kemudian tidak lama, 1 jam setelahnya rumah sakit itu diberitakan mengalami kebakaran hebat akibat kerusakan listrik.

---------

Didalam kamar, Tzuyu terduduk diam bak patung sambil matanya pokus mengarah pada televisi.

Tidak ada yang menduga, mata Tzuyu kini seolah dimanjakan oleh berita mengenai kebakaran salah satu rumah sakit besar tempat dimana dirinya hampir dilecehkan. Yang sedikitnya mungkin akan merubah sosok asli pada Tzuyu

Tidak lama seutas senyuman tipis terbit dibibir Tzuyu kala mengingat satu catatan yang ditinggalkan oleh secret admirernya baru-baru ini.

'Tetap bertahan ya, cantikツ kalau gak bisa merubah cinta sebagai kebahagiaan, kamu bisa merubahnya menjadi alat balas dendamツ'

Dalam diamnya Tzuyu menganggukkan kepala reflek

Yang dikatakan secret admirernya benar. Dirinya bisa mengandalkan Sana untuk dijadikan alat balas dendam.

Dan hari ini terbukti, balas dendam pertama Tzuyu dinyatakan berhasil.

False (Tzuyu Twice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang