TWENTY THREE

10 1 0
                                    

KOMENTAR KALO ADA TYPO YAH..

KOMENTAR KALO ADA TYPO YAH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


$$$

Pukul 10.33

Seluruh siswa-siswi Morgana berkumpul dalam gedung aula konseling yang luas. Semua warga Morgana nampak mengeluh karena aula konseling ini adalah salah satu tempat yang sangat malas mereka kunjungi.

Di depan sana sudah ada pak Stapper dan juga Bu Renjani selaku Wakasek kesiswaan di Morgana. Raut wajah mereka nampak serius menatap seluruh siswa-siswi Morgana yang berdiri dalam barisannya masing-masing.

"Kalian bisa lihat mobil milik pak Stapper yang terparkir di parkiran Morgana habis terbakar. Kami seluruh guru dan karyawan Morgana sangat terkejut dengan kejadian tersebut." Bu Renjani mengedar penglihatannya kepada seluruh warga Morgana. "Jujur sama saya, siapa yang berani melakukan tindakan keterlaluan tersebut?"

Seluruh siswa-siswi Morgana pun ricuh satu sama lain. Sudah mereka duga bahwa guru-guru akan mempertanyakan hal tersebut pada anak muridnya. Anak Morgana mana yang membakar mobil milik kepsek lantaran gabut semata?

"Saya dan pak Stapper sudah menyuruh karyawan CCTV untuk mengecek keadaan yang terekam pada setiap sudut CCTV di Morgana, tapi kami tidak menemukan apa-apa," tambah Bu Renjani.

Warga Morgana kembali saling melemparkan bisikan. Entah apa yang mereka bisiki namun itu mampu menimbulkan kericuhan yang amat mengganggu.

"Kita kan sedang menjalankan ujian sekolah Bu, kenapa bisa menuduh bahwa salah satu dari kami yang melakukannya?"

Suara lantang itu mampu membuat warga Morgana terdiam dan melirik kearah sumber suara. Annetha, perempuan yang mengeluarkan suara lantang tadi membuat Bu Renjani mengernyitkan dahinya. Sebagian dari murid Morgana mengangguk menyetujui apa yang diucapkan Annetha.

Dari mulai pukul tujuh pagi tadi, mereka sudah bergulat dengan soal-soal ujian sekolah tanpa ada yang keluar dari aula ujian tersebut. Dan sedikit kemungkinan bahwa salah satu murid Morgana yang melakukannya.

Bahkan jika dibilang itu kelakuan anak kelas bawah juga tidak mungkin karena anak kelas bawah seminggu ini juga tengah sibuk melakukan PSSM (Praktikum Sains Social Morgana).

Bu Renjani menunduk sambil memijit tungkal hidungnya. Dan itu tak luput dari pandangan Stapper, tatapan laki-laki itu masih sama seperti beberapa jam yang lalu, tatapan datar tidak terbaca.

"Sebaiknya kita bubarkan saja anak-anak, Bu. Kita bicarakan saja bersama guru-guru yang lain. Anak-anak juga masih ada jadwal ujian, Bu. Tidak mungkin kita tunda begitu saja gara-gara hal ini," bisik Stapper pada Bu Renjani.

UTOPIA : GATHERING 14 CRAICH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang