THIRTY THREE [ END ]

47 1 0
                                    

KOMENTAR KALO ADA TYPO YAH..

KOMENTAR KALO ADA TYPO YAH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



$$$

Kyaaaaaaa!!!!

Suara teriakan mampu membuat Iliana tersentak dari tidurnya. Teriakan itu sangat nyaring membuat Iliana terkejut. Perempuan itu menoleh ke kanan dan kirinya tak mendapatkan Auretta dan Aldon.

Ia langsung berlari kearah sumber suara. Bahkan ia sempat tersandung anak tangga saking paniknya. Ia menemukan Auretta yang menangis menutup kedua telinganya.

"Ta? Lo kenapa?" Iliana memegangi bahu Auretta membuat perempuan berteriak ketakutan.

Iliana mengerutkan keningnya terheran sekaligus panik. Apa yang membuat perempuan ini ketakutan? Ia lalu menoleh kearah pintu kamar Aldon yang terbuka lebar.

"Aldon mana?"

Tak ada sahutan apa-apa dari Auretta. Perempuan itu hanya menangis ketakutan seolah baru saja melihat hantu. Iliana yang bingung langsung berjalan kearah pintu masuk kamar Aldon.

Saat ia memasuki kamar Aldon, ia langsung mencium aroma aneh yang menyengat di kamar itu. Semakin ia masuk, aromanya semakin menyengat. Kamar Aldon yang kosong membuat Iliana mengerutkan keningnya heran. Ia dalam hati bertanya, dimana Aldon?

Namun, saat ia melihat kelantai. Ia melihat seseorang yang tergeletak tak berdaya di lantai itu dengan tubuhnya yang membiru dan mulut mengeluarkan busa.

Iliana tercengang menutup mulutnya. Air matanya menetes melihat Aldon sudah tak bernyawa dengan mulut yang berbusa dan tubuh yang membiru. Dadanya tiba-tiba sesak tak sanggup melihat pemandangan di depannya itu.

Ia bergegas keluar kamar Aldon menghampiri Auretta yang masih menangis ketakutan. "Ta. Kenapa Aldon bisa kaya gini? Lo kenapa?"

Auretta mengangkat kepalanya menatap Iliana dengan tatapan sendu. Matanya sembab dan merah. "Mereka semua mati, Li. Kita semua bakalan mati."

Mendengar itu Iliana mengerutkan keningnya tak paham dengan apa yang Auretta Katakan. "Siapa yang mati? Kita bakalan baik-baik aja, Lo gak usah khawatir."

Auretta semakin terisak sambil meremas rambutnya. "Kakak gw meninggal, Li. Mereka semua ninggalin kita. Aldon juga udah gak ada, kita di tinggalin, Li."

Iliana semakin mengerutkan keningnya walaupun air matanya belum berhenti untuk menetes. "Gak mungkin. Lo tau dari mana?"

"KAKAK GW MATI, LI! MEREKA SEMUA MATI! KITA DI TINGGALIN! GW GAK MAU MATI!"

UTOPIA : GATHERING 14 CRAICH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang