Pernah dijahilin kakak panitia saat ospek? Kesel + malu 'kan? Ya, itu yang Sunoo rasakan sekarang.
"Lo-iya lo, yang paling belakang. Sini maju, joget sendirian!"
Dan dengan itu, lutut Sunoo melemas seketika.
***
"Sunoo! Nanti kalau disuruh yang aneh-aneh, berdirinya paling belakang. Usahakan beramai-ramai agar kau tidak jadi sasaran."
Yeonjun memberi petuah sembari mengaduk isi mangkuknya. Sunoo hanya bisa mengangguk. Hari ini adalah hari pertamanya menjalani Orientasi Mahasiswa. Dan Yeonjun, selayaknya lelaki tua yang menyebutkan warisan kepada keturunannya memberikan wejangan pendek —yang pendeknya hanya tiga lembar tagihan belanja ibu mereka— pada Sunoo yang menggenggam nametag nya polos.
"Kalau dipelototi, pelototi balik kak. Jangan takut. Kalau takut malah ditindas terus," tambah Hyein, si anak bungsu, sembari memutar bola basket kebanggaannya dengan satu jari. Dia yang emang jiwanya gadis barbar sih santai-santai aja dipelototin seniornya. Kalau Sunoo? Sudah gemetar duluan kali, masih untung tidak sampai pipis di celana.
"Yayaya, aku mengerti. Aku berangkat dulu, dadah!" Dan dengan itu, Sunoo melangkahkan kakinya sembari membawa tas kardusnya yang berisi barang bawaan untuk ospek.
***
Langit masih tergolong fajar saat Sunoo sampai di gerbang Hybe University, salah satu universitas ternama di kota ini. Angin lembut meniup pelan poni lurusnya yang sayangnya harus diikat mengacung keatas—seperti air mancur— diikat dengan pita berwarna kuning norak. Mau bagaimana lagi, karena warna fakultas Ekonomi dan Bisnis itu kuning, jadi dia harus mengikuti warna tersebut.
Setelah berjalan kurang lebih 3 menit dari gerbang, akhirnya dia sampai di fakultas yang akan dia masuki, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sunoo berhenti sejenak, lalu menghela napas.
"Woy. Mana nametag lo?" Suara gertakan menyambangi telinga Sunoo. Spontan, ia langsung bergidik. Dan dengan takut-takut menoleh lambat-lambat ke asal suara. Di depannya, berdiri angkuh sesosok lelaki berambut hitam yang dengan gayanya yang khas. Wajahnya datar tanpa ekspresi—sedatar papan parutan kelapa saat Sunoo membuat santan.
"I-iya, kak." Sunoo yang yakin itu adalah kakak tingkat yang bakal 'membimbing'nya selama ospek nanti, buru-buru membalikkan nametagnya yang sudah berbalik ke belakang dengan sangat kurang ajar. Sekarang, nama Kim Sunoo terpampang sempurna dengan tulisan bercetak tebal, plus gambar seekor bebek nangkring dengan imutnya dibawah tulisan nama Sunoo.
Alis kating dengan badge merah di lengan kanannya yang bertuliskan 'BEM' tersebut berkerut. "Itu bebek?" tanyanya, mengundang tatapan penuh tanya di kedua manik Sunoo.
"I-iya kak," Sunoo mengangguk mengiyakan sambil meremas ujung celananya. Masih pagi sudah ketemu kating galak, memang bad luck deh hari ini.
"Lo lebih cocok sama siput. Lelet." Tawa kating itu sarkastis kemudian ia beranjak sambil menaruh tangan di saku jas almamaternya yang ia gulung sampai siku. Tanpa mempedulikan Sunoo yang tertohok karena kata-katanya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relay: Oneshots [Sunsun]
Roman d'amour[Berisi kumpulan oneshot kapal sunsun] Festival olahraga sekolah. Panitia. Lari estafet. Oh, dan juga Park Sunghoon. Kombinasi itu membuat Sunoo ingin menangis saja rasanya. Siapapun tolong selamatkan dia dari jebakan licik si pangeran es! Cast: Top...