Si paling sans

375 50 1
                                    

"SALAM KAMI YANG MULIA"

"Selamat datang putra-putraku, dan selamat ulang tahun yang ke 17, semoga kalian menjadi orang yang berguna bagi masyarakat kelak"

"Terima kasih Yang Mulia"

Amato membalas dengan senyuman, "Sekarang bersiaplah untuk pesta yang sebentar lagi akan dimulai"

"Baik"

Pangeran bersaudara juga pangeran Julian memutuskan untuk kembali ke kediaman masing-masing. Keinginan untuk melaporkan hal aneh yang terjadi semalam mereka tunda karena perjalanan dari desa Hulu ke kerajaan cukup jauh.

Walaupun memulai dari dini hari, mereka sampai menjelang malam dan harus segera bersiap untuk pesta tanpa istirahat.

____

Pesta perayaan megah bernuansa kerajaanpun dimulai di 2 tempat. Di dalam istana ialah tempat para bangsawan kerajaan yang telah hadir sedang berbincang ataupun beberapa tengah berdansa dengan elegan.

Sementara di luar istana ialah tempat untuk rakyat yang hadir. Mereka dilayani dengan sangat baik oleh para dayang dan pengawal yang mengurus acara. Makanan dan minuman berlimpah untuk mereka nikmati juga musik yang mengundang keinginan untuk menari bergema.

Sementara para bangsawan dan rakyat menunggu, di kediaman pangeran bersaudara...

"Kak Gempa!"

"Thorn? Kau cepat sekali"

"Iya kak, Thorn ingin makan kue coklat yang banyakkk", jawab Thorn semangat.

Mereka sudah siap dengan pakaian formal pangeran yang megah. Aura ketampanan dan anak muda terasa kuat jika mereka memakai attire itu. Sementara menunggu pangeran lain bersiap, Gempa dan Thorn duduk di sebuah kursi taman di bawah pohon yang rindang.

" Selamat ulang tahun ya Thorn", ucap Gempa yang disusul senyum lebar dari adiknya.

"Makasi kak, selamat ulang tahun juga untuk kak Gem"

Gempa tertawa kecil, diusapnya lembut kepala Thorn, "kamu harus jadi pangeran teladan yang tidak menyakiti sesama ya"

"Iya kak, Thorn tidak akan menyakiti orang", jawab Thorn, perasaan senang menyelimuti mereka saat ini.

Walaupun lelah dari perjalanan, tapi mereka cukup menantikan hari ini dari tahun ke tahun. Saat dimana para pangeran akan lebih bebas pada keputusan terhadap diri sendiri.

Ya tentu saja bebas dalam artian mereka tak akan lagi dianggap anak kecil saat usia mereka sudah menginjak 17 tahun.

Perlahan tapi pasti Gempa dan Thorn menyadari dedaunan diatas mereka berguguran, tak jatuh ke tanah melainkan membentuk pusaran di udara seperti ikut merayakan hari ini.

" Loh, kenapa daunnya berguguran?", tanya Gempa heran sambil mendongak

"Iya, aneh sekali. Ada pusaran daun di musim semi?", Thorn membarengi

Namum pusaran yang tadi bersepoi-sepoi itu kini tertiup angin hingga haya beberapa daun yang jatuh.

Belum sempat Gempa dan Thorn berkomentar, terlihat Hali dan Solar menghampiri mereka.

" Tumben cepat kau Thorn", sapa Hali

"Hehe, aku mau makan kue kak"

Hali tersenyum kecil sambil mendudukan dirinya di sebelah Gempa. Sekilas ia menutup matanya saat bersender, Gempa yang menyadarinya hanya tersenyum.

"Kau lelah ya Hali?", tanya Gempa

" Hm"

"Aku juga kak, rasanya tulangku mau berpencar. Tapi mau bagaimana lagi, hari ini kan harinya kita hehe", ucap Solar

Viva la Vida_BoboiboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang