dua puluh lima (end)

1.1K 73 0
                                    

Warning: panjang hampir 2k kata:)
Selamat membaca❤️
.
.
.

ternyata dua bulan tidak sesingkat yang Naruto bayangkan. ditambah lagi dengan ketidakhadiran Hinata dan pekerjaan menumpuk yang ayahnya berikan kepadanya.

beruntung ia bisa bertahan dengan itu semua. kini penantiannya hanya tinggal hari esok. ya, besok Hime nya akan kembali! ia mencoba memberikan kejutan tepat dihari kembalinya Hinata. kini ia tengah sibuk menyiapkan segala keperlulan untuk kejutan itu.

beruntung ada teman-temannya ditambah Neji dan Hanabi yang mendukung seratus persen rencana Naruto kali ini. ya walaupun harus berhadapan dengan mulut nyelekit Sai dan Shikamaru, kini mereka akhirnya juga bergabung dengan rencana Naruto.

"kemungkinan kak Hinata akan sampai besok sore, aku rasa persiapan ini akan selesai tepat waktu" ucap Hanabi.

"kau sudah bilang kepada Hinata untuk beristirahat ketika sedang di pesawat kan? jangan sampai Hinata kelelahan dan pingsan karena si kuning ini memaksa Hinata mengikuti idenya" tanya Temari ke Hanabi yang dibalas anggukan yang lebih muda.

"aku rasa ini akan sukses besar" ucap Naruto sambil menyengir lebar. mengabaikan orang-orang yang menatapnya dengan tatapan jengah. Shikamaru sudah menahan diri untuk tidak menggetok kepala kuning dihadapannya ini. pasalnya ia harus meninggalkan pekerjaannya sebab permintaan Naruto.

kini mereka berpencar melakukan tugas masing-masing. Naruto sudah sangat tidak sabar kali ini.

.

hari berikutnya, yakni ketika hari dimana Hinata kembali dari Kanada.

Hanabi dan Neji sudah berada di bandara, mereka diberi tugas untuk menjemput Hinata. setelah itu, teman-teman Naruto yang lain akan melanjutkan 'misi' yang Naruto berikan pada mereka.

Hanabi melonjak girang kala mendapati Hinata menghampiri sambil membawa kopernya. dengan segera ia menghambur ke arah yang lebih tua untuk memeluknya dan mengecup pipinya berkali-kali.

"walau hanya dua bulan, kenapa aura Jepang mu seolah menghilang kak? aku jadi iri" kekeh Hanabi.

"bicara apa kau ini? oh ya, bagaimana kabarmu cebol?" tanya Neji sambil mengusak surai indigo adiknya.

"sudah ku katakan jangan panggil aku cebol!! tentu saja aku baik, kalian menyuruhku tidur ketika di pesawat, aku beristirahat dengan cukup" jawab Hinata.

"yosh!! baiklah kalau begitu. mari kita pulang"

"em, kalian hanya berdua?" tanya Hinata, matanya menerawang sekitar, berharap ada 'orang lain' juga yang ikut menjemputnya.

"ya, seperti yang kau lihat, mama sedang berada dirumah kak Gaara, sementara papa sedang ada pertemuan dengan klien"

"oh, seperti itu ya" jawab Hinata lesu. tidak, ia bukan hanya ingin menanyakan orangtuanya, melainkan Naruto. apakah pemuda itu tidak bisa meluangkan waktunya untuk sekedar menjemput Hinata? apakah ayahnya masih saja memberikan Naruto banyak tugas berat?

"jangan tertunduk lesu seperti itu, kau lapar? sepertinya makan kudapan dan gelato lumayan enak" tawar Neji yang dibalas anggukan oleh Hinata. ia pikir tidak ada salahnya mengikuti kedua saudaranya untuk sekedar makan kudapan bersama, daripada harus kembali kerumah dan berakhir tidak melakukan apa-apa.

mereka tiba di La creme, salah satu toko kudapan dan makanan manis yang sering Hinata kunjungi. setelah memesan beberapa menu, Hinata berniat kembali ke meja dimana Hanabi dan Neji menunggu, namun betapa terkejutnya Hinata karena tidak mendapati siapapun disana. di mejanya hanya ada kertas yang dilipat rapi. dengan ragu Hinata membuka kertas itu, ia pikir Neji meninggalkan pesan untuknya.

GO HOME!! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang