7. his world

21 4 2
                                    

Satu minggu kemudian, gue kembali bertemu dengan Harry. Kali ini gue yang meminta. Gue sudah memikirkan semuanya seminggu kebelakang, gue juga sudah cerita kepada abang gue.

Penjelasan Harry bisa diterima. Bahkan, kalau gue yang ada di posisi dia, atau Kiara, mungkin tidak akan bisa setegar mereka.

Harry punya alasan yang tidak bisa gue salahkan. Sehingga gue akan memberinya izin untuk memperbaiki kerusakan yang telah Ia perbuat kepada gue.

Seseorang punya hal yang sangat penting bagi mereka, hal yang berharga melebihi apapun di dunia ini. Michael adalah dunia Harry. Sejak anak itu lahir, sejak Harry menjadi seorang ayah.

Hal yang belum bisa gue pahami. Karena, gue sendiri belum bisa menentukan hal itu dalam hidup gue.

Namun, mengingat bagaimana Harry tumbuh dan menghabiskan waktu bersama gue kala itu, mengingat betapa penuh kasih sayang dan ketulusan lelaki itu meski rumahnya tidak begitu hangat, gue tidak kaget.

Gue bahkan sudah menduga bahwa anak laki-laki dengan rambut ikal dan tertawa riang di atas ayunan itu adalah anaknya. Dia mewariskan kebahagiaan itu pada Michael. Dan benar kata orang, happiness is contagious.

Teman-teman yang bermain bersamanya juga tertawa. Michael menjadi happy vitamin untuk sekitarnya.

Gue pun tidak bisa menahan senyuman saat Michael berlari menghapiri ayahnya lalu menghambur ke pelukan Harry. Mereka... begitu indah.

"Papa." katanya.

"Papa aku hari ini datang!" Dia bersorak kegirangan, lalu tertawa bersama Harry yang menghujaninya dengan kecupan.

"Is Michael happy?" Michael mengangguk semangat.

"Michael so happy!"

"Then Papa is happier." Mereka kembali tertawa, saling peluk, mengabaikan seisi dunia.

Gue menghela napas. Luka yang kemarin masih berdenyut tak apa kembali terbuka. Gue akan mencoba mengobatinya. Sebab pemandangan ini, pemandangan Harry yang tengah jatuh cinta pada malaikat kecilnya, adalah hal yang tak gue duga menjadi alasan lain untuk tidak mengapusnya dari hidup gue.

"Mike, Papa want you to meet someone." Gue terkesiap. Harry berdiri, menggandeng tangan Mike dan mengajaknya menghampiri gue.

"Someone?" Harry mengangguk.

"Someone that Papa loves after you."

"Is it Mama?" Harry tersenyum, matanya sedikit sendu. Ia menggeleng kemudian berhenti melangkah.

"Do you love Mama?" Michael mengangguk.

"Michael loves mama." Bocah itu menegaskan.

"How much?"

"Soooo much." Michael menjelaskan dengan mata yang berbinar.

"Orang ini, Papa loves her like you love mama."

"Soooo much?"

"Yes, boy. Soooo much." Sial. Ada hangat yang menjalar di dada gue, terus mengalir ke wajah.

"Is she pretty?" Gue terkekeh, Michael sangat innocent dan lucu saat mengatakannya.

"Soooo pretty." Gue tersenyum, kemudian menatap Harry yang balas menatap gue.

"Mike, meet Lucienne." Michael kini berdiri di hadapan gue. Matanya menatap gue, mengamati dari atas sampai bawah. Kemudian dia tersenyum, sangat manis dengan lesung pipi yang gue yakin, Ia dapatkan dari Harry.

"Hello, Lusyen."

"You can call me Lulu."

"That's better!" Mike tertawa kecil.

"Hello, Lulu!" katanya sambil melambaikan tangan.

"Hello, little prince. What's your name?"

"My name is Michael, but you can call me Mike." Dia pintar sekali...

"Kamu pintar sekali, Mike."

"Thank you. Lulu cantik sekali." Astaga... Harry tertawa mendengarnya.

"Kata siapa hmm?"

"Kata Papa!"

"Boy..." Mike tertawa lalu memeluk kaki Harry erat-erat.

"Papa is right. She is so pretty."

No wonder why Michael is his world.

"Gimana?"

"Apa?"

"My son."

"Fotokopian lo."

"Kamu."

"Hah?"

"Pakai aku-kamu di depan anak kecil."

"..."

"Lu..."

"Modus banget."

"Gapapa. Kita mulai dari awal, kan?"

"..."

"Lu? Mau nggak kalau kita mulai dari awal?"

Hadehhh

"Iya. Kita mulai dari awal."

The End

a/n
hellooo hahaha makasih karena udh sampe sini >< told ya this is a very short story. i just want to make it up for my self (merasa sgt bersalah udh gak kelarin cerita slama tiga tahun??!!) anddd I miss my man so badly :(

I hope you can enjoy overall of the story (Ik its so fast i'm sorry)

there might be an epilogue coming, tp gatau deh jgn percaya janji manis gue #sedih

that's all I think? see you in my next project <333

-disa

Growing Up // Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang