Debar

2.9K 476 69
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, double up nih! Menepati janji karena ini masih hari minggu! Lunas yak double up minggu ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai, double up nih! Menepati janji karena ini masih hari minggu! Lunas yak double up minggu ini!

Thank you buat yang nunggu 🫶

Jangan lupa vote and happy reading!

.
.

Cailyn menarik napasnya beberapa kali, sebelum dia melangkahkan kakinya menuju ke kampus lagi.

Jujur, dia takut bertemu dengan Keizly. Jiru sudah membantunya, untuk memindahkan kelas agar tidak satu kelas juga dengan Keizly, juga tidak berada di kelas yang Jiru ajar juga. Karena, pengorbanan Jiru sudah sampai sejauh ini, Cailyn merasa tidak enak dan pada akhirnya dia mencoba untuk ke kampus lagi.

Di kelas pertama mungkin semuanya berjalan dengan lancar, tidak ada kendala sama sekali, karena dia tidak bertemu juga dengan Keizly. Dia pun buru-buru keluar juga, agar tidak berpapasan, mengingat jam di setiap kelas itu sama keluarnya.

Cailyn benci situasi seperti ini, di mana dia harus benar-benar sembunyi untuk menghindari Keizly. Padahal, dia tidak masalah dengan yang lain, tapi sungguh, Keizly membuatnya sangat takut. Caylin mencoba untuk bersembunyi di perpustakaan A, karena tidak banyak yang datang ke sini.

Dia berdiri di antara deratan rak buku, lalu nyaris berteriak karena ketika dia membuka celahnya, ada wajah Jiru di sana.

"Kalau aku jantungan gimana?" protes Caylin dengan suara yang dia tahan.

"Kamu sudah makan?" Jiru sambil berlagak mencari buku yang lain juga, agar tidak tidak terlalu menimbulkan perhatian. Suaranya dipelankan.

"Belum," jawab Cailyn jujur, dan memang dia sangat lapar, sejak tadi hanya minum air.

"Loker kamu nomor berapa? Kasi tau kodenya," Jiru sambil berbisik.

"Dua lima, kodenya bulan dan tahun lahir aku. Bentar... aku chat..."

AFTER DRIZZLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang