Bab 17 {Suka?}

31 4 0
                                    

      Pagi yang tampaknya akan cerah, udara dingin masih jelas terasa menerpa kulit seorang gadis dengan jilbab Hitam Segi empat itu dengan malas dan setengah niat memasukkan beberapa buku pelajarnnya kedalam Tas, sesekali ia menguap karena merasa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Pagi yang tampaknya akan cerah, udara dingin masih jelas terasa menerpa kulit seorang gadis dengan jilbab Hitam Segi empat itu dengan malas dan setengah niat memasukkan beberapa buku pelajarnnya kedalam Tas, sesekali ia menguap karena merasakan Rasa Kantuknya yang benar-benar datang tanpa berhenti

"Harusnya tuh ngelakuin Misi nya waktu hari-hari weekend aja gak sih? Jadi gue juga gak ngantuk dan bisa tidur sepuasnya" gerutu gadis itu sembari menggunakan snackers putihnya

Setelah selesai, ia mulai berjalan keluar kamar dan menuju kedapur, dimana sudah ada sang Tante dan juga ART yang sedang memasak

"Pagi keponakan Mama, yang paling Mama gue sayang" ujar lelaki yang tak lain adalah Arzam

"Niat nyapa atau Nyindir kang?" Cibir Perempuan itu dengan mata menatap tajam Arzam

Arzam tertawa mendengar cibiran sepupu nya itu, "nyantai Put! Masih pagi! Jangan marah-marah mulu!" Ujar nya

Putri-Arzam? Ya! Mereka berdua adalah sepupu, bahkan sepupu sepersusuan, jadi tidak heran bukan? bagaimana dekatnya Putri dengan Arzam di beberapa chap sebelumnya

"Pagi Putri" sapa Indari- mama Arzam, adik dari Isnari- Mami Putri

"Pagi Tante" sapa balik Putri dengan senyum manis yang menghiasi wajahnya berbeda sekali saat ia berbicara dengan Arzam

"Busettt! Beda cerita nya lagi kalau ngobrol nya sama gue" gumam Arzam sangat pelan

Putri yang mendengar itu mendelik menatap tajam Arzam sembari duduk dikursi samping Arzam, Arzam yang sadar dengan tatapan itu pun hanya memalingkan pandangannya

"Zam, papa mana?" Tanya Indari saat sudah selesai meletakkan piring terakhir diatas meja

"Kayaknya masih dikamar deh ma" jawab Arzam

Indari mengangguk-angguk kecil tanda mengerti, "yaudah, Mama mau samperin papa dulu buat ngajak sarapan" pamit Indari yang hanya dibalas anggukan

Setelah sang Mama pergi Arzam menoleh menatap Putri yang tampak sedang membalas pesan

"Put" panggil Arzam

"Hm" Putri hanya membalas dengan gumaman membuat Arzam berdecak kesal

"Put! Putri! Puput! Uti! Puti! Malik! Ika! Lika! Kaka! Malika!" Arzam mengabsen semua nama panggilan Putri

"Ngapa sih? Gaje banget!" Kesal Putri

Arzam hanya menyengir menampilkan deretan giginya sebagai balasan

Putri memutar bola mata malas, ia kembali fokus pada Handphone nya

Arzam yang melihat itu pun sontak memelototkan mata, mengapa Putri semenyebalkan itu? Eh... Tunggu-tunggu! Disini Putri atau ia yang menyebalkan?

LOVE STORY (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang