chapter 44

345 40 0
                                        


Setelah kejadian yang menegangkan kini Pete telah di tangani oleh dokter Vegas dan Venice menunggu kabar dari dokter Venice tidak pernah berhenti menangis di terus menangis ketika Pete tertembak tadi, Vegas melihat kearah Venice dia pun menghampiri Venice dan memeluk tubuhnya agar dia merasa sedikit lebih tenang.

Dokter pun keluar dari ruangan operasi namun wajahnya menunjukkan seperti orang tidak enak, Vegas dan Venice bangkit dan langsung menanyakan keadaan Pete saat ini.

"Bagaimana keadaan Pete?." Tanya Vegas pada temannya.

"Apakah papah baik-baik saja?." Lanjut Venice.

Naki menggelengkan kepalanya merasa sedih karena Gagal menyelamatkan Pete kekasih Vegas yang benar-benar sudah dia anggap sebagai rumah.

"Kenapa paman Naki mengelengkan kepala?." Tanya Venice yang mulai tegang dengan berita yang akan di beritahu dengan Naki.

Naki memegang pundak Vegas dan mengelusnya. "Kamu harus merelakannya." Ucap naki, Vegas terdiam dan langsung berlari ke dalam ruangan operasi, hatinya terasa sakit melihat Pete berbaring lemas tidak bernyawa, Vegas pun melangkahkan kakinya perlahan-lahan dengan diiringi tangisan.

"Pete." Tubuhnya bergetar tidak karuan Vegas benar-benar belum siap kehilangan Pete yang benar-benar merawat dirinya dengan sangat baik.

"Pete."_vegas.

"Kenapa kamu meninggalkan aku dan juga anak-anak Pete?....aku benar-benar tidak bis hidup tanpamu pete, kenapa kamu cepat meninggalkan aku seperti ini." Lanjut Vegas dengan menangis histeris Vegas benar-benar tidak menyangka atas apa yang terjadi padanya dan Pete.

"Papah." Ucap Venice yang terdiam dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.

"Papah..." Venice berlari dan memeluk tubuh pete, air matanya tumpah Venice merasa hidupnya tidak berarti lagi setelah Pete meninggalkan dirinya.

"Pah bangun...pah jangan tinggalkan Venice, pah bangun mana janji papah, papah berjanji akan melihat Venice tumbuh dewasa dengan otot yang besar, kenapa... kenapa, pah...... Venice mohon bangun pah ku benar-benar belum siap kehilanganmu pah." Venice Terus menagis tiada henti tidak terbayangkan akan seperti apa nantinya jika Pete tidak berada di sisi mereka.

"Apakah aku akan kehilangan orang yang selalu aku cintai, kenapa percintaanku seperti ini." Ucap Vegas dengan terus menerus menangis.

*****

"Dad."

"Dad?." Venice yang terus Membangunkan tubuh vegas.

"Dad?." Vegas terbangun dengan tepukan tangan Venice di pundaknya.

Vegas menghela nafas panjang akhirnya semua hanya sebuah mimpi tidak menjadi kenyataan Vegas melihat ke ruangan operasi namun operasi belum saja selesai, Venice mendudukkan pantatnya di kursi dekat dengan Vegas, melihat wajah Vegas yang benar-benar sangat khawatir dengan Pete saat ini.

"Apakah Dady begitu sangat mencintai papah?...aku benar-benar baru pertama kali melihat Dady merasa khawatir seperti ini." Ucap Venice dengan tatapan lurus.

"Dia cinta pertamaku, dia adalah orang yang benar-benar sangat penting dan berharga dalam hidupku." Jawab Vegas dengan melihat kearah Venice.

"Suatu saat nanti kamu akan merasakan bagaimana rasanya mencintai seseorang sampai kamu sudah menganggapnya sebagai rumah tempat kamu untuk berteduh." Lanjut Vegas tersenyum kearah Venice.

Operasi pun selesai, Naki teman dekatnya Vegas pun keluar dari ruangan operasi Vegas pun langsung menanyakan keadaan Pete tanpa menunggu Naki berbicara terlebih dahulu. "Bagaimana keadaan Pete?." Ucap vegas yang menunggu jawaban dari baki.

Vegas Family | End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang