ㅤㅤ❝ mengulik suatu sengketa
ㅤㅤㅤ yang ㅤㅤbegitu ㅤㅤpelik
ㅤㅤㅤuntuk ㅤlebih ㅤdi ㅤtelisik. ❞
berkelana sejauh mungkin dalam pikiran, membuat batin semakin berputar layaknya roda yang dikayuh tanpa henti.
tatapan mata yang terpatri, tak melayangkan sebuah...
langit di pagi ini sangat cerah, awan biru bercampur putih yang berbaur bagaikan teman hidup. tiupan angin semilir, membuat tanaman ikut bergerak, untuk menguji seberapa kuat akarnya. seperti hal nya manusia yang selalu diuji dengan berbagai cara.
"pagi yang cerah, menyimpan segala hal" angin masih berhembus, membuat wajahnya terkena sapuan lembut dari angin yang sedang berlalu-lalang.
tak lama, ia melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti karena terlalu terengkuh euforia pagi hari ini.
dirasa ada yang mengikuti langkahnya, ia memutar tubuhnya . berjalan melangkah kebelakang, merasa sudah tidak ada yang mengikuti nya, ia membalikkan tubuhnya lagi. lalu bersembunyi di keheningan toko kelontong yang belum buka.
benar tebakannya, ia diikuti.
"lho? kemana perginya dia? padahal, kan aku sudah pandai menguntit orang. ingin memberinya kejutan malah tidak jadi" bahunya merosot, dengusan dan helaan nafas lesu terdengar, kemudian orang yang mengucapkan itu pergi dengan langkah lunglai.
"dibalik cerah, ada gelap. seperti siang dan malam. siang bisa gelap saat hujan akan turun. sebaliknya saat malam bisa memancarkan cahaya dari bintang dan rembulan"
menghela nafas sejenak, ia melanjutkan perkataannya.
"maksudmu baik ingin menemui ku, tetapi aku yang tidak baik-baik saja jika bertemu denganmu. karena aku... masih terperangkap dalam luka batinku yang masih basah" kepalanya menengadah menatap langit, tak lama pikirannya kembali berkenala menunggangi rencana yang sedang disusun sedemikian rupa. entahlah, rencana menjadi nyata atau malah hanya menjadi wacana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(n). maaf karena ketikannya masih belepotan :( aku masih belajar diksi diksi an gitu akjaksjkasj.
