Love, Life And Healer || Ft Baemsuri Etharin

00-1

Pulang sekolah kali ini seperti biasa kumpulan dari anak pick me sekolah yang gila-gila bahkan gw menyebutnya karena menyambut dengan agak histeris saat gw balas iya. Berteriak nama gw berkali kali sampai masuk dari kuping kanan keluar kuping kiri. Sangat lebay gw bilang, terlalu overdose.

Gw bawa moge hitam Greystone BD300 si aldo kesayangan gw diparkiran dan cabut dengan tanpa berleha-leha dari tempat besar yang membosankan dan tidak penting ini.

Yes sekolah!

Tiba-tiba seseorang ngehadang langkah gw.

" Eeeh Gavin kenalin aku Nopal, boleh dong aku berteman sama kamu." Dia ulurin tangannya, namun gw hanya menatap sinis dari muka dan berakhir menatap tangannya yang gw anggurin.

Gw gak gubris dia dan gw cabs dari dua anak itu. Gw ogah aja, sekalipun risih karena gw tau dia suka gw. Sorry gw normal, gak akan suka boty kaya dia yang beberapa kali ini caper.

" Yahhh."

" Ish lu sih bebal banget gw bilang apa jangan ya jangan. Gak akan dia mau tolol, kalo bukan dia yang mau." Gerutu temannya, yang masih gw dengar dengan telinga gw dan gw respond dengan berdecih.

Di setopan lantas gw baru inget hari ini mama ulangtahun, dan tumbennya gw kepikiran baru selama 18 tahun ini untuk membeli hadiah memanjakan mama ya walaupun ini duit orangtua gw juga. Dan gw putusin saat itu gw beli lah beberapa cake seperti donat yang diberi hiasan.

" Kak buat pacar ya kue nya?."

" Bukan saya gak punya pacar." Celetuk gw dengan lurusnya.

" Oh iya iya maaf kirain saya itu, soalnya yang ganteng-ganteng gak punya pacar ya baru kakak ini aja sselama saya bertanya dan kerja disini." Sambil senyum.

Santai bener tuh ngomong, gw bisa aja tonjok lu. Cuman gw sadar lu cewek dan ini dimuka umum.

" Mau ditulis apa ucapannya kak?."

" Happy Birthday Mama." Dan dia ngangguk, beberapa saat kemudian pesanan gw datang dan gw bayar, gw pun segera menjauh dari tempat ini.

Gw pake helm dan parkirin motor, penglihatan gw gak sengaja lihat perempuan di seberang jalan yang jongkok menyamai tinggi mereka. Ia mengusap pundak satu anak kecil perempuan yang menangis dan yang satunya marah dibujuknya untuk bermaafan, gw rasa dia bantu melerai mereka. Dan ntah kenapa dengan spontan gw tersenyum lebar, hati gw sangat tersentuh sikap baiknya banyak umpatan manis gw yang membual sekarang. Dan lagi gw salah tingkah untuk terus senyum dan menggelengkan kepala karena dia selucu itu membujuk anak kecil dengan ekspresi wajahnya dibuat lucu.

Terlalu lama gw hanyut masuk ke lamunan. Dan tanpa sadar gw lihat kanan kiri depan belakang semua area disana, perempuan itu gak ada, hanya banyak lalu lalang kendaraan umum. Sial gw rasa kali ini gw kehilangan jejak dia yang naasnya belum sempat gw hampiri, atensi dia udah gak ada.

🍒🍒🍒

Sampai rumah, gw simpan box kue di meja makan. Jangan tanya kenapa gak dikasih? Gw gak dramatis, buat sekedar ngasih kejutan ulangtahun mama pun gak ngasih secara langsung ya ini cara gw. Dan malamnya dia membuka pintu kamar saat gw bermain game di PC.

" Gavin, thank you honey." Mama bilang itu di bukaan pintu yang gak lebar. Dengan senyum manis mama, gw lihat sekilas senyum penuh kebahagiaan yang baru gw lihat kali ini dengan mata yang berkaca-kaca.

" Hmm." Balas gw tanpa menoleh dan tanpa ekspresi masih juga fokus dengan game dilayar depan gw. Dan mama paham itu, ia mulai pergi setelah gw membalas ucapannya.

Karena bosan, gw close game dan mulai mencoba untuk tidur. Naas gw gak bisa lupa dari pertemuan sepihak tadi sore. Masih tergambar jelas gimana wajah cantiknya, hidungnya yang sempurna, kedua maniknya yang cerah dengan garis nyaris sempurna seolah mengoyak-ngoyak gw, bibir pinknya yang meneduhkan saat dia tersenyum. Lucu, dan juga impact yang dia bawa buat gw sekarang seperti orang gila senyum-senyum. Ini hal konyol memabukkan yang pernah gw rasa.

Dan gw meyakinkan diri gw.

" Lo harus berusaha dekatin dia vin, apapun caranya bagaimana pun responnya lo harus dapatin dia Gavin Pramadipta."

END