Selama 3 hari ini gw diam di tempat tersembunyi dimana gw selalu istirahat dan tenangin diri gw. Dan selama itu gw gak masuk sekolah, padahal dari rumah gw pamit. Mama telfon gw untuk sama-sama bertemu kepala sekolah, dari raut mukanya udah gak asing lagi karena ini kebiasaan gw.
" Gavin sayang, udah beberapa janji juga kamu bilang gak akan ulangin hal yang sama. Tapi ternyata?, mama mohon detik ini kamu bisa kan nurutin mama? Untuk naik dan nilai bagus tidak semata-mata guru kasih kamu nilai, kalau kamu gak hadir mereka mau kasih jaminan apa buat kamu? Ini juga buat mimpi kamu kok sayang bukan buat mama."
Setelah bilang demikian mama ninggalin gw. Baru kali ini dia meninggalkan beberapa kalimat sepanjang itu buat gw. Dan gw tetap bebal dengan kekonyolan niat gw.
Akhirnya setelahnya gw masuk les hari pertama, perasaan gw bakal salah karena mungkin dia dikelas yang lain yang berbeda dengan gw. Gw masuk, buka ponsel sambil menunduk dengan jidat gw berbantalkan tas.
Tiba-tiba meja yang gw pakai tergeser diikuti suara yang gak asing.
Dtttt
" Aw eoh sorry-sorry aduh maaf gw gak sengaja, gw ganggu lo ya? sekali lagi minta maaf." Gw menegakkan duduk, sambil dia ngomong gw menatapnya juga senyum, dan dia mengusap sekilas pinggangnya. Oh gila sedekat ini gw dengan dia.
Ternyata gw salah, dia sekelas juga sama gw.
Gw mendengkus " Its oke gak ganggu, pinggang lo? barusan ikut tergores meja gak kenapa-kenapa kan?."
" Oh engga kok aman." Timpalnya meyakinkan.
" Gw Gavin." Gw mencoba berkenalan dengannya. Daksa ini bergemetar saat dia menyambut tangan gw untuk berjabatan, gw rasa dia merasakannya juga.
" Adira panggil gw ara." Sial senyumnya sangat memabukkan. Sampai gw gak bisa lepas tatap dia selama dan semampu gw sadar.
Adira Armananda
Gw mulai agak telat masuk gak seperti biasanya ada waktu menyempatkan buat sekedar berlatih soal atau bikin soal. Gw masuk dengan tergesa-gesa dan berjalan menuju barisan tempat duduk gw dibelakang. Karena ulah gw yang gak sabaran, gw menyenggol meja sebelah gw sampai dia bangkit terduduk dari tidurnya dan ternyata ia seorang murid baru di kelas ini. Gw gak lupa langsung minta maaf karena gak sengaja, walau demi apapun sakit pinggang gw.
Tatapan tak terduga saat dia mendengarkan gw bertutur kata, gw melihat dia menatap dengan tatapan tenang tidak lepas dari senyuman, seolah gak mau kehilangan eksistensi gw saat ini. Oh ayolah lo gak mungkin terpengaruh tatapan seperti itu ra!
Gw melepas dengan cepat tangan gw dari celah tangannya.
Pov adira end
Gw saat ini mengikuti les bahasa asing, dan gw menertawakan diri gw. Gw bermati-matian ikutserta bahkan berlaku seolah bukan blesteran warga asing untuk mendekatinya. Seperti sekarang ini, gw gak kehabisan akal, saat sesi pelajaran selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Life And Healer || Ft Baemsuri Etharin
Fanfiction" Terima gw atau kita sama-sama mati sekarang?." Cast : Jay, Yunjin, Heeseung, and dkk A story by nochxrry™ Fiksi Penggemar Bahasa 60% gak baku.