VANTIGA.

3.2K 317 3
                                    

Jangan lupa vote sama komen yaa!




















































"Zeedan kamu bisa jemput papa dibandara?" tanya gracia pada anak tengahnya.

"Kapan ma? kalo sekarang ga bisa, Zee mau packing buat nanti sore mau muncak"

"Kok ga bilang ke mama si? kamu ga sayang mama ya? kamu udah ga nganggep mama ya? ih jahat banget kamu Zoy" ucap Gracia mempoutkan bibirnya tetapi masih melahap cemilannya.

"Mama, coba mama inget inget deh kemarin aku bilang apa ke mama" balas Zeedan heran dengan mamanya.

"Oh iyakah, mang kamu udah izin ya Zoy"

"Yah terus mama minta tolong ke siapa dong?" lanjut Gracia dengan mimik wajah sedih.

"Kan ada Aldo mama, bang Arash juga ga ada job kan" balas zeedan gemas.

"Aldo kasian capek abis dari bengkel, nanti mama bangunin bang Arash deh"

"Iyadeh suka suka mama, Zee mau packing dulu" ucap Zeedan kemudian melenggang meninggalkan mamanya yang masih asik menonton tv sembari memakan cemilannya.

***

"Pa, kemana gitu bosen amat dirumah terus" ujar Arash setelah menjemput Sean.

"Kemana dong?" jawab Sean.

"Ke cafe deket bengkel Aldo aja, cakep tema rock gitu" usul Aldo.

"Dimana tuh, keren amat temanya" ujar Sean.

"Boleh dah, tunjukkin jalannya do" setuju Arash.

"Bang lu tau kan arah bengkel gua, nah masih lurus ngelewatin satu gang terus belok ke kanan pas gang ketiga" jelas Aldo.

Arash hanya mengangguk paham dan langsung mengarahkan mobilnya menuju cafe yang di maksud Aldo tadi.

Setelah sampai, Aldo langsung saja memesan minuman dan menyuruh Arash dan Sean untuk duduk saja.

"Zeedan mana bang? tumben ga ikut" tanya sean setelah mendudukkan dirinya di kursi cafe itu.

"Muncak sama temennya pa, ada Marsha ikut juga makannya dia langsung mau" balas Arash sembari menyalakan lintingan nikotinnya.

"Mas mas bucin berkedok muncak" ujar Sean disertai kekehan di akhir.

"Bilangin pa, anak orang suruh halalin cepet" sambar Aldo yang baru datang dengan nampan di tangannya.

"Dih gua aja belom ya montir" ujar Arash.

"Makannya cepet nikah, keburu kak Chika di gondol Badrun" ucap Aldo.

"Nikah nikah, masih muda kalian tuh" lerai Sean kemudian mengambil minumannya.

"Tuh dengerin" ejek Arash menjulurkan lidahnya.

"Dih ngeselin lu monyet" ujar Aldo.

Sedangkan disisi lain, zeedan tengah mengusap telinganya yang terasa gatal entah kenapa.

"Kok kaya ada yang ngomongin gua ya" ujar zeedan sembari mengusap telinganya.

"Kenapa kak?" tanya Marsha saat melihat zeedan terus saja mengusap telinganya.

"Engga sha, tidur yuk udah malem kamu masuk tenda gih" balas Zeedan menuntun tangan Marsha dan mengantarnya kembali ke tendanya.

Kembali lagi pada tiga manusia yang masih sibuk menonton love performance band rock di cafe rekomendasi Aldo tadi.

"Pulang yuk, adek sama mama pasti nungguin" ajak Sean pada kedua anaknya itu.

"Ayo, udah mau setengah 12 juga" setuju Aldo.

Ketiganya langsung bangkit dari tempat duduk dan menuju parkiran, tidak lupa untuk membayar pesanan yang mereka pesan tadi.

Saat sampai dirumah, terlihat Gracia yang menunggu mereka di ruang tamu dengan wajah ditekuk dan tangan menyilang di dada.

"Dari mana hah?" ketus Gracia pada ketiganya, lalu melirik suaminya dengan tatapan tajamnya.

"Eh ge hehe, anu tadi kita abis itu anu eh" balas Sean gugup lalu menyenggol lengan anak pertamanya agar memberikan alasan pada Gracia.

"Apa anu anu?" balas gracia yang kini sudah berkacak pinggang.

"Anu ma, tadi kita mampir ke bengkelnya Aldo terus kita keterusan ngobrol sama yang jagain bengkelnya Aldo" ucap Arash dengan suara sedikit gemetar.

"Jam berapa coba sekarang hah! mau mama cubit lagi kamu?!" ujar gracia kemudian mencubit pinggang Arash dan menjewer Sean.

"Aduh!" pekik keduanya.

Aldo hendak diam diam melangkah kekamarnya, sebelum panggilan melengking dari mamanya menggema di ruang tamu.

"Declan Revaldo Natlan! mau kemana kamu?!" teriak Gracia saat mengetahui Aldo hendak kabur.

"Kebelet pipis sumpah ma, ampun takut ngompol aku" ucap Aldo, lalu berpura-pura seperti menahan kencing.

"Yaudah sana, tapi beneran ya? kalo bohong mama cubit pipinya sepuluh kali" ancam Gracia yang langsung di angguki oleh Aldo.

Aldo berjalan menuju kamarnya, sebelum itu ia menjulurkan lidahnya kearah Arash dan Sean yang masih mendapat hukuman dari Gracia.

"Ih itu mah liat! si Aldo ngibul pipisnya" ujar Arash tak terima.

"Kamu yang bohong ya Arash?" tanya Gracia penuh selidik.

"Enggak sumpah, Aduh aduh!" pekik Arash saat cubitan di pinggangnya terasa semakin kuat dan pedas.

"Ayo kalian bersihin WC ya" ujar gracia menarik telinga Sean dan tidak melepaskan cubitannya pada pinggang Arash.

"Loh kok gitu ge?!" ujar Sean tak terima.

"Iyanih mama yang bener aja dong" protes Arash.

"Mau bersihin WC apa tidur di teras depan tiga hari?" Gracia memberikan penawaran yang sangat sulit kepada keduanya.

"WC deh" ucap keduanya dengan lesu.

"Nah pinter, jadi tambah sayang deh mama" balas gracia kemudian melepaskan Sean dan Arash saat sampai didepan pintu kamar mandi bawah.

Gracia langsung saja memberikan alat alat yang akan digunakan untuk membersihkan kamar mandi.

Dengan sangat terpaksa keduanya menerima alat alat yang diberikan Gracia dan mulai membersihkan kamar mandi tersebut, terdengar ocehan ocehan pelan dari keduanya dan Gracia mengabaikannya.

"Pa besok kita kerjain Aldo aja gimana?" seru Arash saat menggosok lantai kamar mandi.

"Boleh tuh, ceburin ke Empang aja gasi enaknya?" usul Sean.

"Boleh, biar berteman dengan ikan lele dia nya"

Gracia mendengarkan ucapan-ucapan keduanya dengan sedikit menahan tawa dan memilih memakan cemilan yang tersedia di meja makan dekat kamar mandi.













































TBC GUYS!
maaf kalo ada typo dan lama updatenya heheheheheh

TBC GUYS!maaf kalo ada typo dan lama updatenya heheheheheh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VANDORLEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang