Hai, Semua. Cerita kedua dariku.
Add dulu cerita ini ke perpustakaan kalian. Selamat membaca, semoga suka Aaamiin.
Sebelum baca part ini, aku mau ingetin untuk selalu vote cerita ini disetiap partnya dan jangan lupa komen sebanyak-banyaknya di setiap paragraf. Supaya aku bisa lebih semangat lagi untuk update ke part selanjutnya!!!
Kalian juga bisa follow wattpad aku dan juga meramaikan Tiktok aku yaitu (rumahsinggah_ dan haniioktav24) lalu Instagram aku yaitu (hanii.oktav dan wattpad_haniioktav24). Selamat membaca kesayangan aku.
*******
Berhentilah mencintaiku, sebab tidak ada kebahagiaan yang dapat aku tawarkan. Hidupku tidak bisa menjamin kamu akan bahagia bersamaku nantinya. Aku tidak baik, aku jahat, hidupku berantakan dan dengan kamu terus mencintaiku banyak waktumu akan sia-sia oleh keberadaanku. Maaf, telah membuatmu mengenalku dan mencintaiku.
- Bima Dewa Pramudya, 2019.
*******
Anak laki-laki berpakaian putih-merah SD yang sejak tadi duduk di kursi, dia sangat fokus dengan apa yang sedang dikerjakan. Mejanya sudah sangat berantakan dengan beberapa alat tulis dan pensil warna yang berserakan di mejanya.
Hari ini adalah pelajaran seni budaya, menurut Bima pelajaran tersebut adalah pelajaran kesukaannya selain olahraga, karena Bima tidak perlu repot-repot untuk berhitung, menulis dan berpikir.
Anak laki-laki itu masih berfokus dengan gambar yang dia buat, awalnya dia membuat pola gambar mengerucut, lalu dengan profesionalnya dia membuat garis dengan tangannya yang luwes, dia pertebal pola yang sudah dibuat untuk dia warnai. Bima warnai dengan sangat hati-hati gambarnya tersebut, terakhir tidak lupa juga di tiup serpihan-serpihan pensil warnanya yang tertinggal dalam buku gambarnya.
Bima tiup dan kibaskan buku gambarnya, dia tersenyum dan merasa bangga dengan apa yang barusan dia gambar.
"Ih gambar kamu jelek banget," ucap teman perempuan sebangkunya.
"Enak aja, bagus tau!" Bima tidak terima hasil gambarnya di kritik oleh anak perempuan itu. Lalu dia tunjukkan mahakarya yang dia buat ke pada anak perempuan di sebelahnya, "Nih lihat bagus kan."
"Pasti nanti Bima dapet nilai jelek," ucap Anak itu lagi.
"M--masa sihh jelek banget? coba aku mau lihat punya kamu?" tanya Bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bima dan Ceritanya | LEE JENO
Teen Fiction"Sal, kita kan udah kenal dari lama, ya?" ucap Bima. "Terus?" Bima menganggukkan kepalanya yang masih dia rebahkan di kasur, "Kita juga temenan udah lama, keluarga juga udah saling kenal, semua cerita juga udah kita ceritain semuanya." Salma mendeng...