two

7 1 0
                                    

Akhirnya mereka berpencar, Varen masih terus mengelilingi arena museum tersebut dan lagi-lagi dia terfokus pada lukisan pangeran Xaviel

"Wah keren banget" Gumamnya

"Nak, apakah kau menyukai lukisan pangeran itu?" Ucap seorang nenek yang ada di sana

"Ah iya nek, saya sangat suka dengan lukisan pangeran Xaviel"

"Rupanya kau mengetahui nama pangeran ini, kau beruntung" Ucapan nenek itu membuat Varen bingung

"Beruntung?, maksudnya bagaimana nek"

"Dulu orang-orang tidak pernah tahu nama pangeran yang sangat tampan ini, dia dulunya hanya seorang pemuda biasa yang hidup di sebuah desa, ia tak pernah keluar dari tempat tinggalnya, suatu hari ada berita bahwa ada seorang pangeran tampan di desa tersebut semua warga mengecek rumah satu per satu tapi ketika rumah yang ditinggali pangeran ini di lihat ternyata hanya sebuah kandang ayam" Jelas nenek tersebut

"Nek saya minta izin untuk merekam cerita ini untuk tugas saya"

"Ya silahkan"

Varen mengeluarkan handphone nya dan merekam suara nenek tersebut

"Warga sangat yakin bahwa rumah tersebut ada orangnya, namun ternyata tidak ada, lalu munculnya rumor bahwa seseorang yang tinggal di rumah itu adalah seorang pangeran, sampai saat ini orang-orang tidak tahu nama asli pangeran ini siapa, bahkan seseorang yang melukis lukisan ini pun tak tahu namanya, tapi hanya ada beberapa orang yang bisa mengetahui nama pangeran ini salah satunya kau nak" Ucap nenek tersebut

Varen tampak kebingungan dengan kalimat terakhir nenek tersebut

"Lalu nek, masalahnya apa jika saya mengetahui nama pangeran ini"

"Kau adalah orang yang dipilih oleh Pangeran Xaviel untuk menjadi-"

"Ren!"

Varen yang merasa dipanggil menoleh

"Gimana lu udah dapet orang yang buat kita wawancara?"

"Tau nih malah bengong aja"

"Udah tenang aja, ini-, loh kok?" Varen bingung melihat nenek tersebut tidak ada di sampingnya

"Kenapa sih"

"Tadi ada nenek-nenek yang lagi gue wawancarain di sini dan lukisan pangeran Xaviel?!"

"Ren lu kenapa sih" Ucap Clathria

"Lu berdua harus percaya sama gue tadi beneran ada nenek-nenek yang lagi gue wawancarain"

"Udah lah ini efek gara-gara lu suka sama pangeran-pangeran itu kayaknya"

"Tapi-"

"Udah ayo mending kita cari makan"

Akhirnya mereka keluar dari museum tersebut dan mencari tempat makan di dekat sana. Sampai sana Varen masih bingung dengan seorang nenek tadi yang menghilang secara tiba-tiba dan lukisan pangeran itu pun hilang begitu saja.

Clathria yang melihat Varen bengong mengagetkan Varen "Ren lu mikirin apa sih"

"Ah ngga" Varen hanya menggelengkan kepala

"Lu bilang tadi lu wawancarain nenek-nenek tapi pas kita nyamperin lu, lu lagi bengong" Ucap Kleysi

"Hah? Bengong?, jelas-jelas gue beneran ngobrol sama nenek-nenek dan di sebelahnya dia ada lukisan"

Lagi-lagi penjelasan yang dibilang Varen membuat mereka berdua bingung "Stttt lu kayak gini kayaknya gara-gara laper deh Ren" Ucapan Clathria membuat Varen menggeleng

"Ngga tapi-"

"Permisi kak ini pesanannya" Ucap seornag pelayan yang baru datang membawa makanan

"Iya kak makasih ya"

Mereka mulai memakan makanannya tapi Varen masih memikirkan kejadian yang ia alami, padahal tadi nenek-nenek itu benar-benar ada dan mengobrol dengannya atau mungkin dia yang memang berhalusinasi?
















Kira-kira nenek-nenek tadi itu ada beneran atau cuma halusinasinya Varen aja?
Tunggu nanti ada jawabannya jangan lupa vote!!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Picture Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang