Love me, please

1.3K 69 17
                                    

Main cast: Park (Kang) Haerin

Menceritakan Haerin sebagai anak Sunghoon-Sunoo

.
.
.

Happy Reading
.
.
.
.
.


Jika saja ia tahu kelahirannya hanya akan menjadi mimpi buruk bagi sang ayah.

Atau jika saja ia tahu jika kelahirannya menjadi malaikat maut bagi sang bunda

Haerin tentu akan memilih untuk tidak pernah dilahirkan di dunia ini.

Tetapi siapa yang bisa menolak takdir tuhan?

Maka Haerin juga tidak bisa.

Selama hidupnya, ia tidak pernah merasakan pelukan dan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Dirinya justru selalu mendapat tatapan kebencian dari sang ayah, pun menjadi tempat pelampiasan ayahnya ketika sedang emosi atau ketika ia melakukan sedikit kesalahan.

Tidak hanya sang ayah. Neneknya juga terlihat tidak menyukainya, hanya kakek saja yang memberi dia perhatian selama ini.

"Sudah saya katakan sampai kapanpun kamu tidak boleh mengikuti perlombaan piano. Lagipula percuma, kamu tidak akan bisa memainkannya sebagus Sunoo meski kamu adalah putrinya".

Lagi dan lagi. Setelah ia memberikan surat dari sekolah berisi permintaan perijinan Orangtua untuk mengikuti lomba piano atau undangan pentas maka ayahnya selalu marah, merobek kertasnya atau terkadang tidak segan menghukumnya.

Haerin menatap memohon pada sang ayah. Selalu seperti ini, padahal ia ingin sekali saja menunjukkan bakatnya pada sang ayah.

Memang apa salahnya mencoba?

Guru ekstrakurikulernya saja memujinya, bahkan mengatakan jika ia adalah murid pianis terbaik yang ia ajari.

"Ayah aku mohon, tolong beri Haerin kesempatan sekali saja. Setelah itu aku janji tidak akan mengikutinya lagi".

Haerin memejamkan matanya, ia kaget ketika ayahnya tiba-tiba menggebrak mejanya.

"Coba saja, setelah itu jangan pernah menginjakkan kaki dirumah ini lagi. Saya tidak Sudi punya anak yang pembangkang, ngerti?".

***

Park Haerin. Siswi kelas 3 di Hybe Junior High School ini terkenal sangat pintar dan dingin. Orang-orang yang mengetahui jika ia adalah putri semata wayang CEO Park Company pasti berfikir kepribadiannya benar-benar menurun dari sang ayah.

Namun kepribadiannya yang dingin dan seperti tidak peduli pada sekitar itu justru membuat beberapa murid tidak menyukainya. Tentu bukan hanya itu, tetapi karena beberapa menganggapnya sebagai saingan dalam mengejar posisi pertama di ranking paralel.

 Tentu bukan hanya itu, tetapi karena beberapa menganggapnya sebagai saingan dalam mengejar posisi pertama di ranking paralel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Stories (Sungsun/Sunsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang