empat

1.7K 265 104
                                    

Ada yang nunggu book ini up kah?


___________________________________________

"Dari mana?" Tanya rui.

Pemuda manis dengan plester di pipi nya dan juga perban di lengan nya menatap tiga pemuda yang baru memasuki rumah zekan, ini sudah malam dan mereka baru kembali.

"Kantor polisi." Ujar zekan ia mendudukkan dirinya di samping rui.

Rui menatap zekan dari atas sampai bawah begitu pula dengan hexel dan juga zael yang tak lepas dari pandangan nya.

"Ngapain?"tanya rui.

"Urusan cowok lo mana ngerti." Bukan itu bukan zekan melainkan hexel.

Rui menatap ke arah hexel dengan tatapan tajam apa tadi kata nya? Urusan cowok? Dia gak akan ngerti? Lalu dia ini apa?!!

"Gue juga cowok anj!" Kesal rui.

"Mana ada cowok nyusahin."

Gampar aja gak sih wajah hexel?rui mengepalkan tangan nya erat baru saja ia ingin bangun dari duduk nya tubuh nya di tahan oleh zekan.

Sebelah tangan Zekan mengusap Kepala rui lembut."berantem biasa jadi ke kantor polisi dulu."

Mendengar jawaban zekan rui terdiam tunggu,kantor polisi? Berantem? Jangan bilang-pliss kalo iya dia sia sia dong nge drama depan tiga orang ini kalo ujung nya tetep pada masuk rumah sakit.

"Ngebales geng sebelah?"

"Ya menurut lo? Bawel banget sih udah tau dari kantor polisi terus ada lebam lebam di tubuh ya pasti bales dendam." Timpal hexel.

"Ihhh gue lagi ngomong sama zekan! Lo gak di ajak jadi diem!"ujar rui kesal.

Rui kembali menatap zekan yang ada di samping nya." Beneran?"

"Iya bener."

"Kok pulang cepet tumben, biasanya nginep paling cepet cuman semalem." Ujar rui.

Mereka memang tidak hanya sekali berurusan dengan kantor polisi gara gara adu jotos,makanya ia heran mengapa mereka begitu cepat keluar.

"Pliss yang di depan lo zekan rui! Zekan gafraksya! ya pantes cuman beberapa jam udah keluar." Ujar zael.

Rui terdiam dengan wajah murung sial ia menyia-nyiakan bakat acting nya seharusnya ia biarkan saja jika akhirnya tetap sama,zekan menarik nafas nya pelan ia menyenderkan kepalanya di pundak rui.

Rui awalnya membiarkan itu tetapi saat nafas zekan menerpa leher nya ia segera menatap wajah zekan lalu menaruh telapak tangan nya di kening zekan, panas pemuda ini demam.

Zael bangun dari duduk nya."kuy balik udah malem banget ini."ajak nya.

Hexel yang mendengar itu pun ikut bangun dari duduk nya ia menatap rui."ayo pulang."ajak nya.

"Engga gue di sini nginep, zekan sakit demam badan nya panas." Ujar nya.

Hexel yang mendengar itupun langsung menaruh telapak tangan nya di kening zekan dan benar saja pria itu demam tubuh nya nya cukup panas.

"Ya udah yuk hexel cabut."

"Gak gue mau nginep disini juga." Ujar nya sambil kembali mendudukkan dirinya di sana.

"Apa? Gak lo pulang gak usah ikut ikutan nginep." Timpal rui.

Rui masih kesal Yap,perkara tadi, ingat tentang urusan cowok yang ada di atas kan, maka dari itu ia melarang pemuda itu untuk ikut menginap di rumah zekan.

BLINDFOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang