18

4.7K 275 3
                                    

.

.

.

"jadi untuk masalah pembulian yang buat Rachel nangis bukan ame yang ngelakuin, ame berkata jujur dan ga boong terserah kalo kalian ga percaya kaya alvaero, ame ga peduli so..... Untuk pertunangan ini keputusan ame udah bulat buat batalin pertunangan ini" kata ame Panjang lebar

BRAKKkk

Vincent memukul meja dengan keras semua terkejut tidak terkecuali ame yang menoleh ke daddy nya yang terlihat sangat marah, selama ada di keluarga ini dia tidak pernah melihat Vincent semarah ini Vincent mengepalkan tangannya erat, mukanya memerah, rahangnya mengeras hingga terlihat beberapa urat yang menonjol, Vincent menatap alvaero sangat tajam alvaero yang di tatap meneguk ludahnya gugup

"APA MAKSUD MU HAH BISA BISANYA KAMU BERKATA SEPERTI ITU KE PUTRI SAYA" kata vincet yang tidak bisa mengontrol emosinya lagi

"o oom sa saya b bisa jelaskan" kata alvaero takut

"MAU JELASIN APA LAGI HA SEMUA YANG ADA DI REKAMAN INI SUDAH JELAS"

Alvaero tak bisa berkata kata lagi, ia melihat ayahnya yang terdiam dengan rahang yang mengeras jelas jika kendric menahan marah, rossiana telihat shock menatap ke putra semata wayangnya dan tak berkata apa apa, safira menenangkan Vincent, Adrian menatap alvaero dingin sambil membawa ame ke pelukannya, alvaero diam mematung dia benar-benar tidak tahu harus bagai mana lagi melihat tidak ada satupun yang berniat untuk membelanya

"sayang sudah jangan marah lagi lihat ame juga terkejut" kata safira sambil mengusap usap punggung Vincent lembut

Vincent melihat ame yang terdiam di pelukan Adrian, menarik nafas dalam sambil mencoba mengontrol emosinya yang benar-benar ingin meledak, jika tidak ada ame di ruangan ini mungkin Vincent akan benar benar melepaskan amarahnya

"ame sayang takut" tanya Vincent lembut

Ame melepaskan pelukannya lalu menggeleng tapi jujur ame masih terkejut dengan Vincent yang terlihat sangat marah, ame berjanji tidak akan memancing amarah kepala keluarga kavlier tapi ame juga Bahagia melihat Vincent yang sangat marah hanya demi dirinya, keluarga ini benar benar menyayanginya ame tidak akan menyia nyiakan kehangatan keluarga ini

"katakan dari kapan kamu menyukai Wanita lain dan berkata kasar kepada ame?" tanya Vincent kepada alvaero, alvaero yang di tanya hanya diam melihat alvaero yang diam Vincent menghembuskan nafasnya mencoba tetap tenang

"jika dari awal kamu tidak setuju dengan pertunangan ini dan menyukai wanita lain kenapa tidak di batalkan dari awal kamu seperti tidak di ajarkan moral saja, kamu punya tunangan tapi masih Bersama Wanita lain, jika saya tahu dari awal begini saya tidak akan mau menjadikan kamu tunangan ame" perkataan Vincent sungguh menusuk alvaero

(autor: sakit ga bang sakit ga pastilah sakit sakit tapi tidak berdarah wkwkwkwk)

"jika tidak mengingat ayah kamu teman dekat saya, saya tidak akan segan segan ke kamu ingat itu bocah" tegas Vincent

"jadi kendric keputusan ku sudah bulat untuk membatalkan pertunangan ini" lanjut Vincent

"ya terserah kamu saja vin aku menurut saja, jika kamu benar benar membatalkan pertunangan ini maka kapan kita urus pembatalannya" kata Kendric

"secepatnya ken secepatnya"

"tapi pa kata alvaero di potong kendric"

"DIAM KAMU tidak ada yang nyuruh kamu bicara kata kendric menahan marah"

"seharusnya kamu malu dengan perbuatan kamu, papa tidak habis pikir apa yang membuat kamu sampai seperti ini, papa sangat malu dengan perbuatan kamu alvaero papa dengan paman vin adalah teman dekat papa benar benar sangat malu"

Alvaero terdiam mendengar perkataan kendric dan menoleh ke ame yang duduk tenang, alvaero benar benar tidak habis pikir jika ame benar benar meminta pembatalan pertunangan, tidak pernah sekalipun terlintas di benak alvaero akan kejadian malam ini, apakah ame benar benar tidak menyukainya lagi?, alvaero mencoba untuk berbicara kepada ame belum sempat alvaero mengeluarkan kata katanya Adrian sudah berkata

"mulai sekarang jangan pernah dekati adik saya lagi walau hanya sekedar menyapa, karena anda bukan siapa siapa ame lagi" kata Adrian dingin

"jika sesuatu terjadi pada ame apalagi membuat ame menangis jangan salahkan saya jika sesuatu yang tidak di inginkan terjadi pada anda, walaupun orang tua anda adalah teman dekat ayah saya" kata Adrian tegas

Alvaero diam mendengar perkataan Adrian barusan dan menoleh lagi ke arah ame yang duduk tenang, ame yang Merasa di perhatikan oleh alvaero menoleh ke arah alvaero yang melihatnya dengan pandangan yang sulit di artikan, ame memilih acuh dan membuang pandangannya dari alvaero.

"bodo amat walaupun gue di cap sebagai anak manja yang suka ngadu ke orang tua gue ga peduli asalkan gue bisa nyelesaikan masalah ini dengan cepat tanpa ribet" batin ame

.

.

.

.

.

hellowww

karena udah malam kita singkat aja no bacot

jangan lupa follow, komen dan klik bintangnya biar author semangat buat up ceritanya :3

polar bear antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang