8

5.1K 314 3
                                    

'

'

'

Dan kita Kembali dengan ame yang sudah berada di dekat kelasnya sayup sayup ame mendengar suara shasa yang terdengar marah dan Ketika ame memasuki kelas semua pandangan anak kelas mengarah padanya, mereka melihat ame dengan pandangan yang berbeda beda terlihat shasa yang berdiri di depan bangku ame terlihat sangat marah, ame belum tahu apa yang terjadi sampai-sampai membuat sahabatnya itu marah, ame berjalan ke arah bangkunya dan mendekati shasa dan seketika ame melebarkan sedikit matanya

"siapa yang ngelakuin ini" tanya ame dingin

"maaf ame" cicit shasa

"siapa yang ngelakuin ini" tanya ame lagi dengan tatapan yang dinginnya membuat shasa takut

"I itu yang ngelakuin iria" kata shasa sedikit takut karna ame sekarang terlihat menakutkan

Ame ingat iria adalah figuran yang ada di pihak Rachel yang selalu membalas siapa saja yang menyakiti Rachel terutama ame yang sering membully Rachel, iria lah yang akan membalas ame jika ame membuly Rachel, ya karena Rachel kan kerjaanya nangis terus dan sudah menjadi musuh bebuyutan bagi ame

Ame mendengus lalu melihat meja serta kursinya yang sudah penuh dengan coretan dan kotoran sehingga tak layak lagi buat di dudukin ini pasti karena kemarin yang kejadian waktu istirahat waktu Rachel nangis dan bilang kalau ame membulinya

(kalau ada yang lupa silahkan baca di halaman 6)

Tanpa aba-aba ame membuka jendela kelas, shasa dan semua anak kelas hanya melihat apa yang akan di lakukan ame, mereka penasaran dengan apa yang akan di lakukan ame, setelah ame membuka salah satu jendela kelas lebar dengan wajah datar dengan mata sayu dan tatapan dinginnya ame mengangkat mejanya lalu membuangnya begitu saja melalui jendela, sontak membuat semua membulatkan matanya begitu juga shasa bagaimana bisa ame membuang meja melalui jendela begitu saja dengan tampang santainya sedangkan kelas mereka ada di lantai dua ame tak peduli dengan orang-orang yang masih shok

Ame menarik kursinya dengan tangan kirinya dan tangan kanannya menarik shasa keluar kelas semua yang ada di kelas menatap kepergian ame dengan pandangan horror, shasa yang di Tarik hanya bisa pasrah tanpa berkata apapun karena dia tahu kalau ame lagi marah besar, shasa tidak mau terkena imbasnya jadi dia memilih untuk diam saja

"di mana kelasnya?" tanya ame

"siapa iria?" tanya shasa balik

"hmmm"

"ohhh sini belok sini" jadilah shasa menunjukkan kelas iria yang juga sekelas dengan alvaero

Saat itu sudah bell masuk kelas sudah berbunyi tapi ame tak menghiraukannya tujuannya hanya satu yaitu ke kelas iria entah apa yang akan di lakukan ame tidak ada yang tahu, ame masih berjalan dengan menggeret kursinya hingga menimbulkan suara gesekan yang mengundang perhatian banyak orang, sesampainya di kelas iria ame langsung memasukinya tanpa salam atau izin semua yang ada di kelas sontak melihat ke arah ame termasuk alvaero, razi, felix, kai dan reza ame yang masih berdiri di depan papan tulis dengan kursi di tangan kirinya dan shasa di tangan kanannya

"yang mana?" tanya ame

"itu" tunjuk shasa

Shasa menunjuk seorang Wanita yang duduk di bangku barisan tengah yang sebelum urutan paling belakang ame melepaskan pegangannya pada shasa lalu menghampiri iria yang menatap ame remeh

"dengan kakak iria?" tanya ame dingin jangan lupa muka tanpa emosinya, mata sayu serta tatapan datarnya yang membuat iria sedikit merinding

"huhh.... pengganggu" iria menatap ame lalu menatap bangku yang di bawa ame

"senang dengan hadiahnya" kata iria remeh lalu bangkit dari duduknya

Ame masih tak bersuara sampai beberapa detik iria berdiri berhadapan dengan ame, dan tanpa aba aba ame langsung mendorong iria dengan tangan kananya kuat sampai iria terdorong kebelakang kuat hingga punggung iria menghantam tembok bertepatan dengan itu ame langsung mengangkat kursinya yang terlihat seperti ingin memukul iria, iria yang masih shok hanya bisa menutup matanya dengan kakinya yang gemetar, lalu mendengar suara keras yang terdengar seperti barang hancur di dekat telinganya semua yang ada di kelas hanya bisa menahan nafas melihat adegan yang di lakukan ame

setelah beberapa menit iria tidak merasakan rasa sakit di tubuhnya akhirnya memberanikan diri untuk membuka matanya, seketika tubuh iria langsung menegang dengan nafas yang tertahan dan terduduk lemas meliat kursi yang tadi di bawa oleh ame sudah tertancap di dinding dengan cantik tepat di samping kepala iria jika kursi itu mengenai iria maka bisa di pastikan iria tidak akan baik baik saja

Melihat iria yang terduduk lemas ame langsung berjongkok menyamakan tingginya dengan iria, ame menatap iria dingin sambil menarik kerah seragam iria dan mendekatkan muka iria dengannya hingga jarak mereka hanya beberapa sentimeter

"lo tau gue paling benci kalo tempat tidur gue ada yang rusakin" ame menjeda kata katanya

"padahal gue ga ada ganggu lo hmmm dan sebelumnya gue ga pernah ketemu sama lo gue peringatin aja biar lo tau kalo mau gue udah bully maka bisa jadi lebih dari ini soo jangan salahkan gue buat muka cantik kakak ini bakalan hancur" sambil mengelus pipi iria lembutz

"karna kalo gue ngebully gue ga akan segan segan walaupun dia kakak kelas gue jadi kalo kakak penasaran coba aja" kata ame diakhiri dengan senyum manisnya yang terlihat sangat menyeram kan iria menelan ludahnya gugup

.

.

.

.

.

hallo

bagai mana kelanjutan ceritanya? seru tidak?

maaf kalo ceritanya banyak salahnya, kata katanya yang sulit di pahami autor minta maaf

maklumlah baru pemula hehehehe

jangan lupa follow, komen dan klik bintangnya ya lop lop semua

polar bear antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang