Keesokan harinya sepeti biasa aku dan faraz selalu menghabiskan waktu bersama disekolah,sampai faraz mengajakku mengunjungi rumahnya sepulang sekolah.
Perasaanku senang tak terkira membayangkan bertemu dengan calon mertua,dan menceritakan bagaimana kebiasaan anaknya.
Aku tersenyum membayangkan calon mama mertua menunjukkan foto faraz saat masih jadi zigot,pasti imut sekali.
Aku terus melihat sekeliling jalanan,faraz membawaku kesuatu tempat yang hanya terdapat pohon-pohon rindang,terlihat ada sebuah pondok kecil ditengah hutan aku yakin itu rumah faraz,tunggu apakah itu benar rumah faraz? Tapi kenapa ditempat sepi seperti ini.
Apakah disini ada pemukiman lain?
"Yang,ini rumah kamu?" Jujur saat ini aku sedang ketakutan berada ditengah-tengah hutan ini,menyeramkan sekali jika tiba-tiba aku dimakan singa. Ga,ga aku gamau mati konyOl.
"Iya ini rumah ku,memang kaya gini. Ayo masuk"
Karna faraz mengajakku masuk,aku langsung mengikutinya dari belakang
Ini tidak tampak seperti rumah,lebih terlihat seperti gubuk tua,disini hanya ada bambu sebagai dinding dan daun kelapa sebagai atapnya,aku tidak sedikitpun curiga dengan Faraz.
"Nayla sayang,apa kamu benar-benar mencintaiku?"
"Ya,tentu saja.aku mencintaimu sayang"
"Kalau begitu coba buktikan"
"Dengan cara apa aku membuktikannya?"
"Mari berhubungan ***** denganku" (kalean Taulah maksudnya apa)
" Ta ta tapi "
"Husttt,,, aku janji akan bertanggung jawab,setelah kita lulus dan bekerja aku akan menikahimu"
Pertahanan ku luruh,faraz langsung mendorongku dengan paksa,dan melakukannya dengan penuh N*fsu.
"Bagaimana?nikmat bukan,mari kita lakukan lagi lain waktu."Ucap faraz dengan nada penuh kepuasan.
Sejujurnya aku ikut menikmati permainan faraz, bagaimana pun aku mencintainya—tapi aku sadar yang ku lakukan adalah salah.
Setelah aktifitas itu selesai,pandanganku kosong rasa nikmat dan penyesalan terbaur menjadi satu.
"Iya, sekarang ayo kita pulang" jawabku lesu.
Aku mulai memunguti pakaian dan jilbabku,yang terlempar tak jauh dari tempatku berada. Kuambil satu persatu dengan air mata yang terbendung,tapi disisi lain aku ingin selamanya dengan faraz. Dengan ini kita sudah terikat,aku hanya berharap faraz tak melakukan ini lagi dan hubungan kita akan kembali seperti biasa.
"Nay?maafin aku yah,aku janji aku ga bakal lakuin ini lagi ke kamu. Aku khilaf nay, Makasih udah jadi wanita terbaikku,aku gak bisa hidup tanpa kamu nay"
"gwenchana,gwenchana faraz. Aku udah maapin kamu kok sayang, yang penting kamu janji gak kaya gitu lagi" Ada perasaan senang setelah mendengar faraz mengatakan itu,kayaknya aku makin sayang sama faraz.
"Ayo pulang,bidadari cantik ku" ajak faraz.
"Hmm...tapi aku lavar,kita ke Mekdi dulu yuk"
Perutku terasa keroncongan setelah pergulatan menguras keringat tadi,aku ingin mengisi energi."Bolwh,tapi kaya biasa ayang yang bayarin yaa..."
"Hehe,kita makan telur gulung aja yah ayang,aku lagi pengen makan telur gulung" ucapku setelah mengecek tas dan ternyata uangku hanya tersisa 20rb mana bisa makan dimekdi berdua,kecuali abis makan cuci piring—piring semua pelanggan.
"Hmm...gak bisa ayang. aku alergi telor ayam. biasanya aku kalo makan pake telor unta"
"Jadi,kita mau makan apa sayang?" Tanyaku bingung.
"Kita naik dulu deh,liat aja nanti dijalan ada makanan apa" ucapnya sambil mengstater motor yang enggan menyala.
"Ni motor Napa gak mau nyala dah"
"Sayang...tolong bantu dorongin motornya ya""Motor kamu mogok lagi sayang?" Cacing diperutku sudah mendemo,ditambah aku harus ikut mendorong motor.
"Kita dorong sampe bengkel ya sayang,kamu harus kuat demi aku"
Aku tak menjawab karena terlalu lesu.
Kami mendorong motor sampai waktu menunjukkan pvkvl 8 malam. tungkai kaki ku lemas, ingin ku mengistirahatkan diri sejenak. perjalanan ini terasa jauh karena tempat sebelumnya yang kita kunjungi terletak jauh dari pemukiman.
Setelah sampai dibengkel terdekat,aku mulai menjatuhkan tubuhku dibangku panjang yang terbuat dari kayu. Setelah motor diperiksa, rupanya motor faraz kehabisan oli. Uang yang tadinya kupikir untuk membeli makanan dan minuman untuk mengganjal perut, harus sirna untuk mengganti oli.
Kamipun pulang larut setelah aktifitas yang melelahkan,aku langsung merebahkan tubuhku ke atas kasur empukku. Setelah cukup lama aku merebahkan tubuhku,rasa kantuk mulai menjalar sehingga aku tertidur sebelum menghapus riasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
the beginning of destruction
HumorCerita ini diambil dari kisah nyata. buat para perempuan-perempuan harus bisa jaga diri,jangan mau menyerahkan mahkotamu untuk pria yang belum halal bagimu. doa ketika sulit meninggalkan maksiat Allâhumma ahrimnî ladzdzata ma'shiyatika, warzuqnî lad...