" Kenapa? "
Tiada ribut, juga tiada angin. Namun kata itu tertutur dari bibir.
" Hm? " Keningnya diangkat.
"Kenapa aku rasa macam orang lain tak kisah" aku luahkan.
" Tak kisah mengenai kau? "
" Everything! Perihal aku, kau dan kita semua. Aku tengok orang lain happy sakan celebrate akhir tahun. Kenapa? "
" Well then let them be. " Santai Alysa menjawab seperti biasa.
Aku jeling tajam.
" Oh, of course let them celebrate while knowing the fact that we aren't going to see each other again. "
Alysa mengeluh.
" I know it's not easy for you Alya, yet it never has been easy for us either.
.. Mereka sama macam kau, semua sedih. Cuma yang membezakan kau dan mereka ialah kau hanya kufur berbanding syukur.
Kau mengira mereka sedang baik-baik walhal mereka juga sedang memendam rasa. You should cherish every last moment while it lasts.
Kesat air mata kau Alya. This isn't the end yet, live your life at its fullest and create the best memories with them.
Kau patut tahu masa itu tidak berhenti,
jadi kau hargai setiap jalan cerita dengan hati.
Itu erti orang bersyukur. "
YOU ARE READING
jarak antara kita
Short Storysenandika, bermaksud suara hati. disini, hanya seorang gadis yang meluahkan senandikanya melalui karya. karya yang ditujukan kepada mereka.
