Lupus

415 46 11
                                    

Tuk tuk..
Masih ada yang nunggu, kah?

-🔓-


Petang itu, langit terlihat lebih muram dari biasanya. Entah karena memang akan turun hujan, atau karena perasaan Lyra yang sedikit gelap kali ini. Dengan kaki yang sebenernya sudah dari tadi meminta Lyra melangkah berbalik arah, matanya menatap lurus kesebuah bangunan megah yang memancarkan kesan dingin dan elegan.

Bukan, tentu saja bukan penampakan bangunan itu yang membuat Lyra ingin berbalik arah, karena bagaimana pun juga bangunan ini pernah menjadi tempat pulangnya yang paling aman. Namun, tentu saja semua itu sudah berbeda sekarang. Matanya yang dahulu menatap berbinar setiap kali menatap bangunan dihadapannya, sekarang terlihat ragu untuk berbinar.

Seolah gerak gerik Lyra berhasil diterjemahkan secara keseluruhan oleh pria disebelahnya, pria itu menggenggam lengan Lyra lembut, meyakinkan semuanya akan baik-baik saja.

"Tenang saja, kau bersamaku"

Hanya anggukan kecil yang Lyra berikan. Hari ini, sesuai dengan permintaan Narcissa, Lyra dan Draco akhirnya memberanikan diri untuk menginjakkan kaki lagi ke Malfoy Manor. Entah apa yang ingin Narcissa sampaikan, tapi dari surat yang mereka terima, Narcissa seperti memohon mereka untuk datang ke Malfoy Manor hari ini.

"Tuan, Nona"

Beberapa peri rumah menundukkan kepalanya ketika melihat Lyra dan Draco di ambang pintu. Lyra menghela nafasnya pelan, mengapa suasana Malfoy Manor terasa sedikit berbeda?

"Lyra"

Merasa namanya dipanggil, Lyra menoleh kearah suara. Narcissa berdiri Disana, dengan wajah lesu nya. Dengan langkah terburu-buru, Narcissa menarik Lyra masuk ke dekapannya.

"Aku senang kau datang kemari"

Tak ada kalimat apapun yang bisa Lyra ucapkan, ia tak tau harus berkata apa. Awalnya ia kira Narcissa memintanya datang kemari karena ia ingin memarahi Draco yang berani-beraninya mengikatnya tanpa persetujuan siapapun. Tapi nyatanya tidak.

"Ayo, Uncle-mu dan Dad-mu sudah menunggu kalian didalam"

Dad? Apa yang ia lakukan disini?

Tentu saja hal yang wajar jika Sirius datang untuk mengunjungi sepupunya, tapi kenapa harus di waktu yang bersamaan dengan kedatangan Lyra, dan lagi, Narcissa bilang mereka menunggu Lyra dan Draco? Untuk apa?

"Apa yang akan terjadi sekarang Draco?"

Draco menggeleng, "Aku tak tau" Draco menggenggam tangan Lyra, menahannya untuk berjalan di sisinya, "Jangan dilepas, Zoi" Draco semakin mengeratkan genggamannya.

"Dad"

Senyuman dadnya kali ini tak berhasil membuatnya tenang. Seakan tau ada sesuatu di balik senyum itu yang Sirius sembunyikan, Lyra membalas senyum itu dengan kerutan dahi.

"Ada yang ingin kami bicarakan, duduklah"

Lucius yang sedari tadi hanya menatap kosong kearah perapian di ruangan bersama Malfoy Manor akhirnya bersuara juga. Mata dingin itu, yang walaupun sedingin es tapi tak pernah menyiratkan kebencian sedikit pun kepada Lyra sekarang terasa kosong. Dengan sedikit ragu, Lyra mendudukkan dirinya di sebelah Draco, tepat berhadapan dengan dadnya.

Kesunyian seketika memakan waktu yang terasa berjalan bergitu lambat. Tangan Draco terus menggenggam tangan Lyra tanpa sedikitpun niat untuk melepaskannya, seolah menegaskan untuk sekian kalinya pada orang tua mereka, bahwa Lyra adalah miliknya, dan tak ada siapapun yang bisa memisahkan mereka. Semoga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝓜𝓪𝓵𝓪𝓲𝓼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang