Langit sendu

937 78 0
                                    

Ting.tong

Jungkook bergegas membuka pintu.

"Eoh Jimin hyung sudah datang.."

"Hai kookie.. Kau baik baik saja?"

"Nee.. Hyung, masuklah.."

Keduanya duduk disofa, tampak wajah Jimin serius.

"Ada yang ingin kubicarakan denganmu, tapi aku bingung harus memulainya darimana"

"Ada apa hyung, katakan saja"

"T-tapi, ..."

"Hyung... Katakan"

"Em..m.. Kookie tadi aku.."

"Wae..."

"A-aku melihat Taehyung bersama seorang wanita, apa kau mengenalnya?"

Menunjukan foto yang ia ambil diam diam.

Wajah Jungkook mendadak sendu, "aku tidak mengenalnya hyung" sedetik kemudian buliran bening mengalir di pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Jungkook mendadak sendu, "aku tidak mengenalnya hyung" sedetik kemudian buliran bening mengalir di pipinya.
Jimin merasa bersalah dan seketika memeluknya. "Maafkan aku kookie, aku tidak bermaksud membuatmu sedih"

"Tak apa hyung, aku tau taetae hyung berbohong padaku sejak kemarin, hikzz.." tangisnya semakin kencang, perih, sakit, mengapa Taehyung berbohong??, apa yang dia sembunyikan??

"Tenanglah kookie, Mungkin saja kita salah menduga, bagaimana kalau kita mencari tahu tentang hal ini??aku akan bertanya pada Yoongi hyung, jangan menangis lagi aku yakin Taehyung mempunyai alasan untuk semua ini"

"Apa aku harus percaya padanya??"

"Tentu saja, dia suamimu"

....

Siang hari

"Oppa terimaksih sudah menemaniku berbelanja, oh ya aku membeli beberapa pakaian untukmu oppa pasti kau terlihat lebih tampan menggunakannya"
Keduanya kini berada di sebuah restaurant cepat saji setelah berkeliling membeli kebutuhan Yeri.

"Tidak perlu"

Yeri mendengus kesal, kesal dengan sikap taehyung yang begitu dingin padanya.

"Oppa... Kenapa kau selalu dingin padaku..!!"
Nadanya sedikit meninggi. "Kau sudah berjanji pada appaku untuk menjagaku setelah aku selesai dengan pendidikanku, tapi sekarang... Kau bahkan seperti tidak sudi menatapku"
Yeri terisak.

"Yeri.. M-maaf bukan begitu maksudku, tapi kumohon jaga sikapmu, mengertilah posisiku saat ini aku sudah berkeluarga dan akan memiliki seorang anak, jangan berharap sesuatu yang lebih"

"Hikz...zz..." Yeri masih terus terisak.

"Ayolah,berhenti menangis. semua orang menatap kita" tangannya beralih mengusap pundak Yeri.

Tanpa mereka sadari dua orang tengah terkejut menatap mereka.

"Kook... Kookie, berhenti... Heii jangan berlari, tunggu" Jimin berlari mengejarnya.
Tidak ada air mata, tidak ada kemarahan, ataupun tangisan. Hatinya terasa kosong.
Pandanganya hanya mengikuti kaki melangkah entah kemana tujuannya.

PACARKU IDOLAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang