01•Zoya as Joy

16 3 0
                                    

Gadis berseragam abu-putih itu berjalan sambil menggendong tas selempang berwarna hitam dengan tulisan putih 'drakor is number one!' gadis dengan rambut sepunggung yang di kuncir kuda itu adalah Zoya Amirin. Gadis  pecinta drakor tingkat akut, tak bisa hidup tanda drakor, maybe. Tapi lihat lah sekarang bahkan masih berjalan saja cewek itu masih sempat menonton drakor di ponselnya bermodal handset supaya mendengar jelas dialog nya. Nggak takut nabrak neng?

"Dor!"

"Kam.. ca..gya...!" Bahkan nada terkejut Zoya sudah persis seperti tokoh tokoh di drakor, terdengar tidak niat, tidak bersemangat, dan seperti berpura-pura kaget.

Sang pelaku keterkejutan Zoya menatap datar gadis di depannya, "gak niat banget sih kaget Lo Joy!" Ucap Caca malas.

Rea Anindita Putri gadis dengan tinggi badan 159 cm yang entah kenapa dapat memiliki nama panggilan berupa Caca padahal tidak ada unsur Caca dalam nama lengkapnya, paling malas kalau mengejutkan Zoya atau gadis yang biasa di panggil Joy ini, reaksi gadis itu sangat di luar ekspektasi nya. Tidak kaget sama sekali, atau mungkin kagetnya seperti tidak kaget sama sekali.

Gadis berambut sepunggung yang di kepang dua di antara sisinya,  wajah yang terdapat unsur judes nya itu dapat tertutupi hanya dengan gaya rambutnya yang membawa kesan imut.  "Gue rada was-was kalo orang yang Lo kagetin itu punya penyakit jantung terus tiba-tiba kumat" Lin Prayoga, gadis yang ternyata datang bersamaan dengan Caca  itu membayangkan ngeri.

Sekilas Caca nampak cemberut sebelum ekspresi nya berubah cemerlang seakan baru tertimpa hujan uang, "eh, Kalian tau gak? Tadi gue liat di gerbang, waktu ada kurir Dateng pake mobil yang biasa bawa bahan makanan, " Caca sangat puas dengan kedua sahabatnya yang mendekatkan telinga tertarik dengan obrolannya.

Lin berdecam, Caca ini kalau bercerita selalu saja di akhir i dengan kalimat yang menggantung.

"Kurirnya- GANTENG BANGET!" Caca tak jadi melanjutkan pembicaraannya saat matanya menangkap punggung tegak Alran, murid baru yang mendadak populer beberapa hari lalu karena suatu video.

Lin Dan Joy kompak menarik kembali tubuh mereka yang semula di condong kan karena tertarik dengan obrolan Caca. "Kebiasaan. Kalo ada yang ganteng aja langsung melek! Inget pacar Lo Ca" tutur Lin.

Caca menoleh pada Lin "ngga papa ngga ada orang nya" bisiknya

"Ouh!" Suara bariton yang sengaja di keras kan itu membekukan tubuh Caca, berbalik dan mendapati pacarnya ada di belakangnya, Caca nyengir kuda sebelum akhirnya ikut berjalan cepat menyusul pacarnya yang ngambekan itu.

"Gue duluan, kambing gue ngambek!" Teriaknya pada kedua sahabatnya yang ia tinggal. Kambing yang di maksud adalah pacarnya, entah kenapa memilih kambing sebagai julukannya dua sahabatnya tidak tau.

"Dasar bucin-akk!" Ucapan Joy terpotong karena tiba-tiba Lin memekik.

Lin memekik saat dua kepangnya di terik kebelakang membuat kepalanya kejengkang ke belakang, pelakunya sudah berlari duluan "hi...hah!... Kuda nyasar dari mana Lo!" Cowok itu berseru menirukan suara kuda, meledek kepangan Lin yang menurut nya mirip tali pengendali kuda.

Lin menampakkan raut geramnya "Joy, gue duluan, mau hajar tuh monyet." Lin berucap tanpa menoleh, tangannya sibuk  memetuk jari-jarinya bersiap untuk mengejar dan menyerang cowok tengil yang selalu mengganggunya itu.

"Ngomong-ngomong, tadi Caca bilang ada kurir nganter bahan makanan. Kira-kira menu makan siang kali ini apa yah?" Joy bergumam penasaran, wajahnya tersenyum membayangkan makanan lezat apa yang akan menjadi santapannya siang nanti.

Yah, begitulah kira-kira pemikiran gadis pecinta drakor ini. Tak masalah dirinya masih sendiri di saat sahabatnya sudah punya pacar ataupun sudah ada yang mendekati, yang penting mah cowok drakor yang  tampannya Unreal masih ada dalam hidupnya, dan asupan gizinya terpenuhi. Sudah itu saja.

Because She Is JoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang