Ya, sy lagi mood buat update lebih awal. Anyway chapter ini agak sadis jadi tolong kebijakannya yek adik adik terkedik kedik <3
Langkah demi langkah di tempuh akhirnya mereka sampai di sebuah basement yang gelap dan dingin. Aluna melangkah menuruni tangga sambil terus tersenyum.
"Hey, Yudha aku punya banyak kejutan untukmu. Mau lihat?" tanya Aluna sambil melirik ke arah Yudha.
Yudha hanya terdiam tak berkutik.
"Aku anggap itu sebagai iya hehe." ucap Aluna sambil terkekeh.
Akhirnya mereka sampai di ujung tangga. Basement ini tampak banyak becekan air yang turun dari pipa yang bocor,kumuh dan bau. Entahlah, bau ini seperti bau kotoran.
"Ngh.."
"Oh? Kamu kebauan ya? Kalau gitu tahan nafas sebentar." ujar Aluna kemudian melangkah menusuri bagian dalam mansion.
Yudha pada akhirnya menahan nafasnya. Mata Yudha terbelalak ketika melihat ada satu pintu besi di ujung koridor basement dan mulai ada perasaan tak enak di dalam benaknya.
Aluna berhenti di depan pintu tersebut dan mengetik sebuah pasword dengan cepat, setelah itu pintu besi itu terbuka dan memasukki ruangan itu.
"Sekarang udah nggak bau lagi kok." ujar Aluna.
Yudha kembali menghela nafasnya. Yudha menatap ke arah depan dan terkejut melihat banyak penjara di sisi ruangan sekaligus orang-orang malang di dalamnya.
Apa-apaan ini..? batin Yudha.
Dengan santai Aluna melangkah melewati penjara-penjara itu.
"Nyonya! Berikan saya makanan.. bekas pun tak apa nyonya..!" ucap seorang wanita di dalam salah satu penjara dengan penampilan acak-acakan.
Bukan hanya itu, banyak tawanan-tawanan aneh meminta makanan dan bahkan sampai menarik kaki Aluna dari jeruji besi itu.
"Nonaa! Saya mohon berikan aku makanan!!!" teriak salah satu tawanan dengan wajah penuh luka dan jahitan.
Yudha bergidik ketakutan dan menutup matanya.
Aluna yang menyadari Yudha ketakutan kemudian menginjak tangan dari tawanan itu.
"AAGHH!"
"Lo buat dia ketakutan, biadab."
Aluna melepaskan pijakannya dari tangan tawanan itu. "Hey, Yudha."
Yudha membuka matanya dan menatap Aluna.
"Aku bakal kasih lihat kamu semua yang ada di tempat ini, sekaligus ini juga pelajaran buat kamu biar kamu nggak coba-coba kabur kayak kemarin." Aluna tersenyum lembut ke Yudha dan kembali melangkah.
"Biar aku jelaskan, semua orang yang ada di tempat ini adalah orang yang kusuka dulu." ucap Aluna.
Huh?! Jadi cewe tadi.. Batinnya lagi
"Haha iya aku tahu ada satu cewek, dulu aku juga sempet belok gara-gara kakakku.." jawab Aluna sambil tersenyum kaku.
Yudha menatap malas Aluna.
"Itu dulu!! sekarang nggak kok! Buktinya aku cinta sama kamu." ucap Aluna sambil tersenyum bangga.
"Hmp."
"Oh Yudha,Yudhaa! Coba lihat ke sini."
Ucapan yang Aluna lontarkan membuat Yudha menengok kearah yang Aluna maksud.
"Ini dia yang paling EMUACH, dari pada yang lain." Aluna berhenti menghadap sebuah kaca besar yang menunjukkan seseorang yang seluruh tangan dan kakinya terikat.
"Kamu penasaran apa yang akan terjadi? Oke aku jelasin dikit ya,"
"Jadi orang itu adalah mantan pacarku, aku baru aja nangkep dia 2 tahun lalu. Dan tubuhnya akan segera di mutilasi."
Mendengar kata 'mutilasi' tubuh Yudha langsung bergetar dan matanya membulat.
"Kamu tau kenapa?" tanya Aluna.
Dengan cepat Yudha menggeleng.
"Dia berkhianat dan selingkuh di belakangku, bahkan dia berulang kali menolak untuk menjadi pacarku sampai akhirnya dia mau sih cuman.. ya dia selingkuh," Aluna menghela nafas jengkel.
"Ini bakal menjadi pertunjukkan seru, tetap buka matamu oke?"
Secara tiba-tiba ada 4 orang algojo yang keluar dari suatu ruangan membawa gergaji mesin serta pisau besar untuk memotong tubuh pria yang sedari tadi itu ketakutan.
"AAAAA, KUMOHON JANGAN LAKUKAN ITU!!!.. Ha..? AZIEE!? APA ITU KAU??! OH SAYANGKU... H-HEY MAU KAH KAU MEMAAFKAN KESALAHANKU DI MASA LALU DAN MENERIMAKU KEMBALI?! KUMOHON!!" jerit pria itu.
Aluna terdiam kemudian menaruh tubuh Yudha di atas kursi yang berada di sana.
Aluna melangkah kebelakang Yudha dan merangkul tubuhnya.
"Oke, bisa langsung kok!" teriaknya.
Para algojo mulai menyiapkan alat mereka dan pergi mendekati pria itu. "H-huh? Apa yang akan kalian lakukan?! HEY HEYY!! AAAAAAAA!!" jerit pria itu.
Secara langsung salah satu algojo memotong tangan pria itu dengan gergaji mesin dan tangan pria tersebut jatuh terguling di lantai dengan darah yang bercucuran. Yang di lanjutkan dengan kakinya yang ikut terpotong
"AAAGHH!SAKITTT AAAAAAAGHHH!"
Yudha mulai ketakutan dan mengeluarkan air matanya yang sedari tadi terbenung. Yudha mengalihkan pandangannya dan menutup matanya erat.
"Buka matamu Yudha...~" Aluna mencengkram erat pipi Yudha dan dengan paksa Aluna mengarah pandangan Yudha kembali ke arah semula.
"Ayo buka matamu!" perintah Aluna.
"Hiks..hump.." Yudha sedikit membuka matanya.
Secara langsung Yudha menyaksikan pemandangan yang begitu sadis dan keji yang membuat semua trauma di dalam dirinya semakin parah dan pikirannya menjadi tak karuan.
Masih terdengar jelas suara teriakkan pria itu yang semakin lama semakin mengecil dan suara gergaji mesin yang bergelegar.
Tubuh Yudha mulai melemas dan ia menunduk dalam.
"Hiks..hiks...hiks.." isaknya.
"Udah puas? Hehe, bagus. Sekarang aku nanya, apa kamu berani buat kabur lagi? Kalo kamu kabur ini yang akan terjadi sama kamu loh." tanya Aluna.
Yudha menggeleng cepat.
"Good." Aluna mengecup pipi Yudha dan kembali menggendong tubuh Yudha sembari meninggalkan tempat itu.
Yudha masih menangis dan ia merasa tertimpa kesalahan masa lalu dan teriakkan kesakitan yang terus merayap di pikirannya.
Author saat ini : nggak siksa mc nggak asik //smirk
Anyway gw adain 'surat cinta untuk mc' jadi bagi yang mau kirim pesan buat mc di dalam cerita ini atau author juga boleh, bisa langsung isi di komentar yek nanti lanjut pert 2<3
Surat Cinta Untuk Yudha :
Surat Cinta Untuk Aluna :
Surat Cinta Untuk Author :
Monggo di isi jangan sungkan :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Give | GxB
Romance[Budidayakan follow sebelum membaca!] Yudha, seorang siswa yang di kenal sebagai 'saksi' atas kasus pembunuhan keluarganya sendiri dan sudah lama menghilang dari publik. Namun pada akhirnya ia kembali bersekolah dan bertemu dengan teman masa keciln...