PRIA ITU(1)

11 3 0
                                    

HAPPY READING

Gadis itu sibuk dengan pekerjaannya sebagai ketua bidang dokumentasi,jalan kesana jalan kesini,memotret dan merekam para pemain dan sekelilingnya,yeah organisasi yang dia ikuti mengadakan semacam turnamen basket antar fakultas. Dia sebenarnya sama sekali tak mengerti soal olahraga yang satu ini,karena itu gadis itu setuju saja saat di jadikan ketua dokumentasi,toh tugasnya hanya mengambil dokumentasi dan tentunya bukan hanya dia yang bekerja kan,jadi bisa banyak istirahatnya.

Gadis bernama dara buleun itu tersenyum sambil melambaikan tangannya saat melihat salah satu temannya datang ,mengingat teman gadis itu bukanlah mahasiswi kampusnya.

Dara berjalan kearah temannya,menyapa ,bercengkrama dan bercanda,mengingat pekerjaannya yang telah selesai dan yah selain itu ada anggota dokumentasi yang ikut bekerja.Dia duduk dengan kedua temannya,salah satunya merupakan teman kampusnya dan satu nya teman di luar kampus,menikmati perlombaan terakhir yang entah sebuah keburuntungan atau bagaimana,seseorang yang ingin ia lupakan menjadi salah satu pemainnya.

Pertanyaan yang sebenarnya adalah apakah memang benar pria itu yang ingin ia lupakan?tentu saja tidak,ia mengaguminya,taada rasa lebih dari seorang junior yang mengagumi seniornya karena dedikasi yang diberikan senior itu pada kampus,tak lebih,ada rasa ingin lebih tapi baginya sebuah pertemanan dan dapat belajar banyak hal dari pria itu sudah lebih dari cukup.

"dia"

"hah apa?yang mana?"

"nomor 12 seperti tanggal lahirku"ujar dara semangat sambil menunjuk pria berbaju hitam itu,kedua temannya sontak tertawa menggoda.

"kalau begitu aku yang nomor 7,so sexy"ketiga nya tertawa terbahak,yeah tak apakan,toh suasana juga riuh,taada yang perduli dengan suara tawa ketiga gadis itu,dara kembali menghidupkan gawainya,membuka kamera video,yeah sebaiknya ia tak lupa dengan pekerjaannya sebagai panitia dokumentasi bukan?

tepat saat ia menghidupkan kamera,bola mengarah kearahnya,untung saja ada jaring kalau tidak sudah tentu bola itu menimpuk dirinya,tapi bukan itu yang terpenting,yang mengambil bola itu adalah pria yang ia kagumi,bahkan pria itu melihat kearah kamera,apa dia tersipu?tentunya iya,tapi dara berusaha untuk profesional dan tetap merekam ,hanya teman temannya saja yang sibuk berteriak sambil menanyakan apa jantungnya masih aman,gadis itu hanya mengangguk.

"guys,aku sedang bekerja disini"ujarnya tenang dan kembali mengambil video,tapi kejadian seperti itu terjadi lagi hingga dua kali lagi dan dua di antaranya tertangkap oleh kamera gawainya,sial,haruskah ia menyimpan video itu?tentu saja tidak,karena teman temannya yang ribut bisa membuatnya ketahuan bila memberikan video itu pada sang ketua panitia.

pertandingan berakhir cepat dan yeah,grup pria itu menang,dara tersenyum,tentu saja mereka menang,lawan mereka saja seperti itu,sedikit tidak adil sebenarnya,tapi yasudahlah,yang terpenting tugasnya sudah siap bukan?

"okay sebaiknya aku kesana dulu ya"pamit dara,karena ingin bertemu dengan anggotanya untuk menanyakan soal dokumentasi,saat melewati beberapa penonton ia melihat tiga senior perempuan di kampusnya,menghampiri mereka adalah pilihannya kali ini,tersenyum dan menyapanya.

"sudah lama kak?"

"tidak,baru aja,dara panitia ya?"

"iya ni kak"ujar dara sesopan mungkin,"kalau begitu dara kesana dulu ya kak"pamitnya dan pergi begitu saja saat sudah diangguki oleh senior nya.

Saat persiapan penutupan turnamen hari pertama,satu persatu pemain dan penonton pulang,dara melihatnya,pria dengan nomor punggung 12 itu menemui sang pacar,salah satu senior yang ia kenal juga,mereka terlihat sangat bahagia dan sangat cocok,jujur saja dara sangat mendukungnya dan berharap mereka memiliki hubungan yang panjang nantinya.

"dara,lihat apa?"

"tidak ada"

"panitia di suruh bersih bersih lokasi dulu baru bisa pulang,ayo biar cepet"gadis itu mengangguk lalu memulai memungut sampah.

turnamen di adakan dua hari dan di pertandingan kedua esok harinya,pria itu kalah,tapi ia tetap terlihat senang saat pacar nya ada disana,yeah toh ia juga ikut bahagia melihat senior senior yang ia kenal terlihat bahagia,mereka orang orang baik,siapa yang tak menginginkan kebahagiaan untuk mereka bukan?

.

.

.

Dara dengan gamis army kesukaannya menuruni tangga kampus dengan sang teman,yeah hari ini seperti biasa dosennya tidak masuk lagi,sialnya ia berpaspasan di tangga dengan pria itu.

'bang agam'batinnya ingin menyapa tapi ujung ujungnya hanya sebuah tatapan lalu pergi begiitu saja,ia tak berani,masih sangat segan,bayangkan dengan pria yang bernama agam itu,dengan senior yang selalu bertukar pesan di whatssap saja dia belum berani menyapa.

"dara,duduk disana yuk"dara mengangguk dan mengikuti temannya itu duduk di salah satu kursi panjang di dekat ruang dosen,menunggu di sana tidak buruk juga kok,beberapa kali ia melihat seniornya yang terlihat sibuk kesana kemari,ia tersenyum,ini akhirnya ya,dia harus pura pura tidak mengenal,ahhh menyedihkan sekali,niat berteman malah seperti bermusuhan,dara mulai memikirkan hal lain,sepertinya kehidupan tanpa mengenal cinta di lingkungan kampus tidak buruk juga.

"bang agam tadi"ujar rita temannya,dara menggangguk lalu tersenyum,gadis itu menyenderkan tubuhya pada kursi yang ia duduki.

"yeah,biarkan saja,toh memang taada rasa dan taada urusan,menjadi lebih dari dua orang asing akan terlihat aneh"ujar dara,bukan sok kuat,ingat saat gadis itu menggambarkan bahwa rasa yang ia miliki tak lebih dari rasa kagum?yeah nyata nya memang seperti itu,toh dia mengagumi banyak orang.



ambigu yah?hahahaha

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang