Kurebahkan tubuhku diatas kasur yang sudah mulai usang dan terasa keras menopang badanku yang agak kurus. Kupejamkan mata perlahan sambil kumemeluk bantal guling dengan erat. Rasa gelisah tampak menghampiri benakku nampak ada bayangan yang terlintas dalam tatapan maya. Ada senyuman khas disana yang seolah nyata dihadapanku dan semakin dekat menghampiri, lalu berbisik pelan ditelingaku "Sabar sayang, disetiap masalah yang kita hadapi dengan sabar, Insya Allah akan Allah balas dengan pahala kebaikan yang berlipat ganda. Jangan menyerah, karena semua akan terlewati oleh waktu", terasa pelukan hangat dan belaian lembut tangannya mengusap rambutku. Tiba-tiba saja mataku perlahan terbuka dan tak terasa mata ini mulai berlinang air mata, yah mungkin karena mata saya memang sangat sensitif dengan air mata. Namun kemudian kutersenyum dan merasa bahagia melihat senyuman khas itu yang nampak nyata hadir dihadapanku, keadaan itu membuat kerinduanku yang terpendam pada dirinya terobati. Dia yang sangat kurindukan dan tubuhnya yang selalu menjadi sandaranku disaat rasa sedih, kecewa, senang, bahagia dan dalam suasana apapun beliaulah yang selalu menjadi inspirasi dan motivasiku untuk terus berjuang melanjutkan kehidupan diperantauan. Tantangan hidup dengan warna warni kehidupan yang datang silih berganti menghadapi berbagai karakter orang yang berbeda, hinaan dan cacian yang terkadang melintas ditelinga, pemandangan indah kehidupan orang-orang hebat yang kadang membuat iri dan bertanya kenapa hidupku tidak seindah hidupnya?. Terkadang ingin menyerah tapi wajah dengan senyum khas itu selalu datang memberi semangat agar semuanya cepat berlalu dan kubisa kembali dari perantauan dengan suatu keberhasilan karena kami sama-sama berjuang dan keadaan ini mau tidak mau harus dilalui, maka kubiarkan kerinduan itu terus terpendam untuk sebuah tekad "Saya harus meraih impianku dan impian kedua orangtuaku". Kisah hidup yang berakhir indah karena kuberhasil melalui masa itu, masa yang tidak️ akan terulang namun kan selalu dikenang