Bab 4

185 16 0
                                    

"Tadi kau mencium bau Naruto ada di sini kan" Kakashi menatap Hana untuk memperkuat pernyataannya.

Hana mengangguk dan dia terlihat ingin membantah, tapi diurungkan karena dia pikir itu sama saja dengan meragukan penciumannya.

Sedang mata Kakashi beralih menatap Kurenai. "Kau juga sempat merasakan kekuatan Kyubi darinya kan?"

Kurenai mengangguk sebagai jawaban dengan pikiran keras melayang ke arah obrolannya dengan pirang dan pemuda Nara sebelumnya.

Jika pirang itu Naruto, sekarang masuk akal dari mana semua perhatiannya itu berasal. Kurenai sering dengar kalau si pirang itu peduli pada temannya sampe rela berkorban untuk mereka.

Tetapi, Kurenai merasa tak begitu dekat dengannya, dan dia kepikiran soal janji yang belum sempat dilakukan si pirang sampe datang menemuinya.

Sekarang pertanyaannya, janji ke siapa?

Dengan pergelutan di benaknya Kurenai menatap keluar kaca rumahnya melihat pertarungan sengit itu nampaknya telah berakhir.

Kemudian wanita indah itu memandang lelaki yang bertamu ke rumahnya.

"Lantas! Apa yang dia katakan padamu? Kakashi!?" Kurenai mau tak mau harus percaya, karena kakashi bukan lah tipe orang yang akan bicara omong kosong.

"Nai-chan!? K-kau percaya dengan yang dia katakan?" Hana mengepresikan rasa ketidakpercayaan dari tatapannya.

"Apa yang membuatmu ragu?.." Kurenai balik menatap Hana. "Shikamaru sudah memberitahuku tentang pertemuannya saat berada diatap dan barusan kau juga mencium baunya kan?"

Selain itu Kurenai memberi tahu Hana prihal Kakashi yang memberikan jutsu baru kepada murid-muridnya itu sama dengan yang diceritakan Ino tadi sore.

Hana bungkam. Memang Kiba juga telah bicara soal Kakashi yang memberikanya jutsu untuk meningkatkan kemampuam mereka,, dan itu terjadi usai mendengar laporan dari Shikamaru.

"Apa dimasa depan dia punya hubungan dekat dengan Hinata?" tanya Kurenai di sana menunggu jawaban dengan cemas.

Kakashi tersenyum di balik topengnya, seolah menemukan jawaban mengapa pirang memberi perhatian lebih kepada Kurenai dari yang lainnya.

Ketimbang menanyakan bagaimana dia dimasa depan, Kurenai malah ingin tau kehidupan muridnya. 

Tapi senyuman itu perlahan memudar setelah ingat kondisi mata kiri pirang. Gimanapun dia berspekulasi, itu pasti berhubungan dengan Hinata.

"Ya! Dia menyebutnya Hime-chan ketika menyuruhku untuk mengajarikan jutsu baru padanya dan tadi dia secara husus menyuruhku untuk menjaganya saat dia akan pergi!" ungkap Kakashi membuat Kurenai bernapas lega, dan dia terlihat tersenyum senang.

"H-hime-chan!" itu lebih dari keinginan Kurenai. Dia menganggap panggilan itu pasti mereka punya hubungan spesial.

"T-tapi kenapa dia berada di sini?" dia mendadak gelisah memikirkan hal itu.

Seharusnya itu tidak terjadi jika mereka bisa hidup bahagia bersama. "..Katakan Kakashi!?..."

Kurenai menuntut dengan nada tinggi. "...Apa yang terjadi disana? Mengapa dia berada disini? Aapa terjadi sesuatu yang buruk pada Hinata!?"

Kurenai terlihat berdiri menatap lelaki rambut perak di sana. "Kau bisa tenang dulu Kurenai"

Kakashi melihat ke pintu kamar Kurenai tempat Hinata dibaringkan. "Bagaimana kalau dia bangun?" ada rasa takut kalau gadis Hyuga itu dengar pembicaraanya.

"Jujur soal itu aku juga belum tahu? Tapi yang pasti, keberadaannya di sini untuk merubahnya!" Kakashi kembali melihat Kurenai duduk lagi dengan narik napas dalam dan mengusap wajahnya.

Pengganti ( Time-trevel / End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang