4. Don't be scared

1K 58 0
                                    

sesampainya di tempat yang Hendra maksud, mereka berduapun langsung turun dari motor.

Davin merasa ketakutan, bagaimana tidak? Mereka sekarang berada di depan Hutan yang sangat gelap, bahkan Davin tidak yakin jika hutan ini aman.

"Dra.. kita beneran ke sini?" tanya nya dengan ragu.

"iya sayang, kamu takut?"

"ga lah nj*ng, cowo mah gaboleh takut" kata katanya memang begitu, tetapi aslinya mah dia takut.

'cup..'

"eh? ITU FIRST KISS GW BANGS*T"

'cup' 'cup'

"a-apa sih.."

"udah aku bilang kan.. jangan pakai 'lo-gue' ah iya, dan jangan mengumpat, sekali kau mengumpat, maka sekali kecupan" Kata kata tersebut memang tenang tanpa nada penekanan, tapi dengan smirk yang dikeluarkan Hendra, Davin menjadi takut.

"tapi tadi kok duaa"

"karena kamu menggunakan 'lo-gue' sayang.."

setelahnya, Hendra menarik lengan Davin untuk memasuki hutan yang gelap itu.

"Dra.."

"gapapa, ada aku, tidak usah takut" seakan tau apa yang dirasakan Davin, Hendra mencoba menenangkan.

"Apaan sih, aku ga takut ya"

"hm"

Mereka pun terus berjalan memasuki hutan yang gelap itu.

Tanpa Davin sadari, ia sedari tadi menggenggam tangan Hendra sambil menutup matanya. Dan hal tersebut membuat Hendra tersenyum tipis.

Tanpa ada niatan untuk menyadarkan Davin, Hendra tetap berjalan menyusuri hutan yang semakin gelap akibat waktu semakin malam.

Suara air pun terdengar, bukan, bukan hujan, melainkan suara arus air yang menenangkan.

Davin mulai membuka matanya, dan ia melihat sungai dengan air terjun yang memiliki air jernih. Sangat menenangkan hati.

Hendra yang melihat Davin yang kagum pun tersenyum. Bagaimana tidak? Davin melihat sungai tersebut dengan mata yang berbinar, terlihat sekali jika ia menyukai pemandangan ini.

"Nikmatilah, Malam masih lama"

Davin menoleh ke arah Hendra, ia ingin bertanya maksud dari perkataan Hendra.

Namun, sebelum Davin bertanya, Hendra langsung menjelaskan.

"Aku tau kamu menyukai pemandangan ini, sayang, nikmatilah pemandangan ini. Malam masih lama, bulan masih ingin memperlihatkan kecantikannya. Nikmatilah pemandangan ini sebelum Bulan mulai mempersiapkan diri untuk pergi."

"Maksudmu?"

"Nikmatilah sebelum tengah malam"

Hendra menoleh ke arah Davin dan tersenyum. Lalu Hendra mengelus surai Davin.

Davin tetap melihat ke arah sungai.. dan dari sini ia pun merasakan sesuatu.

'Gw harusnya benci sama dia, tapi kenapa gw nyaman sama dia?' batinnya.

Secara tiba tiba, suara aneh terdengar, suara yang menakutkan..

'hai.... hihihihi"

Davin takut, tapi ia tetap bersikap seolah tidak mendengar apa apa. Namun, ia semakin mengeratkan pegangannya pada Hendra, seolah mengatakan 'aku takut'.

Hendra yang menyadarinya, langsung menarik Davin ke dalam pelukannya.

Davin yang medapat perlakuan tersebut mulai merasa aman dan juga.. nyaman?

Badboy milik Ketos (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang