Malampun tiba, kedua pemuda yang berbeda tinggi itu sedang menaiki satu motor. Dengan si pendek Berada di belakang, dan si tinggi di depan.
"Draa, berapa lama lagi sihh??" Si pendek mulai merasa bosan, ya gimana ya, mereka udah 1 jam naik motor ngelewatin jalan - jalan yang udah gelap juga.
"Tunggu ya babe, mungkin sebentar lagi sampai" Si tinggi dengan sabar menjawab pertanyaan si pendek.
"ckk" decakan kecil si pendek, siapa lagi kalo bukan Davin.
Kenapa Davin mau boncengan sama Hendra? Ya karena....
*Flashback
Siang hari setelah pulang sekolah...
Setelah Hendra menyelesaikan tugas OSIS nya, ia pun langsung pergi ke luar sekolah.
Namun saat ia telah sampai tepat di depan sekolah, alias di depan pintu utama masuk sekolah, ia melihat pujaan hatinya sedang sendirian di bawah pohon yang berada di pinggir lapangan.
Tanpa basa basi, Hendrapun berlari menuju pohon tersebut, setelah sampai, ia pun berdiri di sebelah pujaan hatinya.
"Davin sayaaanggg, nanti malem mau pergi bareng ga?"
Davin yang awalnya sedang melamun pun tersadar alias terkejut akan kehadiran Hendra.
"lo ngagetin aja"
"hehe.." tawanya disertai cengiran khas Hendra yang hanya ditunjukan pada Davin seorang.
"mau ga?" Tanyanya sekali lagi.
"Gw ga tau... nanti malem gw emang ga ada tujuan buat ngapa ngapain sih.."
"NAHH, IKUT AKU, AYOO"
"ajak Thaya?"
Hendra yang awalnya menunjukan senyuman hangat dan ceria pun kini berubah menjadi datar.
Hawa sekitar pun mendukung dan udara pun ikut ikutan menjadi dingin.
"Thaya? Buat apa? Dia? Dia siapa kamu? Kenapa segitunya? Dia spesial buat kamu? Kenapa kamu selalu dekat dengan nya?"
'Banyak banget anj*r'
"Nanya tu ya satu satu kalik"
"Cih, bodo amat sama si Thaya Tayo itu, yang penting, kamu mau ikut aku ga?"
"gw ga ta-"
sebelum menyelesaikan ucapannya, Hendra memotong terlebih dulu.
"oh, jangan lupa, Kalo kamu berduaan sama aku, kamu harus pake 'aku-kamu' bukan 'lo-gue', mengerti sayang?"
"iya gue ngerti"
"hm?"
"a-aku ngerti"
"good boy, now, What's your answer for my first question, love?"
"Iya, aku mau"
"okey"
skip.. saat jam 7 malam
Davin baru saja selesai makan, dan akan bersiap siap untuk pergi bersama Hendra. Saat ia akan memakai baju, ia mendengar notif dari HPnya.
Dengan cepat ia memakai bajunya dan melihat isi notifnya.
Hendra ketos
Sudah siap dear?
Aku sudah di depan rumahmu
-19.01Davin Gans eak
OTW ke bawah, sabar
-19.02Hendra Ketos
apapun untukmu
-19.02Davin pun mengambil Charger, HP, earphone dan juga tas kecil untuk dibawanya.
Setelahnya, Davinpun keluar kamar dan turun ke bawah. Di bawah, ia melihat ibunya tengah menonton serial Thailand.
"Mah.. Davin pergi dulu sama Teman" Pamitnya pada mamahnya
"Eh.. sudah mau pergi toh.. yasudah, sana, hati hati yaa" jawab mamahnya
"Iya mah" setelahnya, ia pun salim kepada mamahnya dan keluar rumah.
di depan, ia melihat Hendra dengan outfit full blacknya.
"sudah menunggu lama?" Tanya Davin ketika ia melihat Hendra sibuk dengan ponselnya.
"tidak juga, dan kenapa kamu tidak memakai jaket?" Kini Hendra sudah tidak fokus pada HPnya.
"Karena aku tidak mau"
"ini sudah malam dear, aku tidak ingin kamu sakit"
"baiklah.."
Davin pun kembali masuk hanya untuk mengambil jaket.
'ngeselin banget anj*ng tu orang'
Setelah mengambil jaketnya dan memakainya, dia pun segera keluar.
"sudah"
"bagus, naiklah"
setelah Davin naik ke motornya, mereka pun segera pergi dan menuju temoat yang ingin Hendra tuju.
Flashback end
......................
See you!!aku tau ini agak ga nyambung, kalo kalian ada kritik/saran gitu, bisa langsung komen aja.
Kalo misalkan ada typo juga tolong dikoreksi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy milik Ketos (BxB)
Fiksi RemajaDavin, Cowo tersebut memang imut, bahkan sangat imut. Eittss, jangan salah sangka dulu, walau dia imut, tetapi kenyataannya dia adalah anak yang nakal, atau bisa dibilang.. badboy? ya begitulah. Hendra, cowo dingin sedingin kutub utara, tampan dan p...