*Masa lalu*
"Tolong hentikan..."
Nyonya kaisar, Natasha Roanti, berbisik pelan ke telinga kaisar.
"Bunuh Permaisuri."
Suaranya sehangat kapas musim dingin, dan mata hijaunya yang tersenyum sehijau tunas baru musim semi yang selamat dari musim dingin.
Natasha yang wajahnya penuh kasih sayang seolah penuh cinta, berbisik.
"Bunuh dia dan raih kemakmuran. Yang Mulia yang malang."
Lengannya, yang sehalus ular putih, memeluk bahu kaisar yang kaku dan kaku.
Kaisar yang malang, yang selalu gagal memenuhi keinginannya karena kewibawaan sang permaisuri.
"Silakan gunakan Natasha, Yang Mulia."
Dia berbisik, dengan lembut membelai pundak kaisar, yang bersatu erat dengan kegigihan dan kesombongan.
"Aku adalah hambamu yang setia. Anda dapat menggunakan saya sebanyak yang Anda suka untuk kehebatan Anda. Ini adalah kesenangan saya, kemegahan saya. Singkirkan Permaisuri yang membuatmu khawatir dan meletakkan dasar untuk otoritasmu yang mulia."
Semua yang ada di negeri ini, di negeri ini, adalah milik Kaisar Gillotti.
Mengapa Penguasa segala sesuatu tidak bisa membuang kekayaan di brankas sesuka hati tanpa persetujuan Permaisuri?
Kaisar mengatupkan giginya dan menatap ke angkasa.
Dia menatap ke langit dengan mata tegang tajam, seolah-olah wajah permaisuri yang sendirian dilukis di atas kehampaan hitam itu.
Natasha mencium cuping telinga kaisar dan berbisik manis.
"Beri aku saudara laki-laki Permaisuri. Dalam beberapa bulan, dia akan menjadi seorang kafir yang akan memeras dan menjarah pemerintahan kaisar."
Kaisar mulai memiliki pandangan yang berbeda di matanya.
"Permaisuri akan mencoba menyelamatkannya. Tapi semakin keras dia mencoba, semakin jelek dia jadinya. Dia akan dibutakan oleh kecemburuan dan kecanggungan dengan melindungi saudara laki-lakinya yang tidak tahu malu."
Ha ha. Tawanya tidak bersalah, tetapi kata-katanya dingin.
Kaisar muda dengan bibir tertutup rapat, mendengarkan Natasha tanpa suara.
Matanya, berkilauan di bawah rambut kasarnya, bersinar saat menelan kedalaman kegelapan.
Keinginan hitam yang melingkari hatinya perlahan muncul di kepalanya saat mendengar suara Natasha.
"Akan ada bukti pengkhianatan di kamar saudara laki-laki Permaisuri. Seseorang di pihak kita akan mengatakan bahwa Permaisuri iri pada Natasha yang cantik dan membenci Yang Mulia.
Suara bisikannya sangat merdu...........
Kaisar memejamkan mata dan semakin kecanduan suara Natasha.
"Tapi pertama ...... aku punya permintaan untukmu, Yang Mulia."
Tangan putih lembut Natasha yang hangat dengan ujung jari merah membelai dagu bersudut Kaisar.
"Kamu harus memotong semua anggota tubuhnya. Singkirkan orang-orang yang dia cintai."
Meski hanya gestur ringan dan menyegarkan seperti merawat bayi, di akhir aksi ada cengkeraman yang agak erat.
"Kekaisaran harus disadarkan akan fakta bahwa mereka dibunuh karena mencoba mengkhianati Permaisuri. Rumor sangat menakutkan bahkan menciptakan monster yang sebenarnya tidak ada."
Tangan Natasha meluncur ke leher kaisar, melewati bahunya, dan dengan lembut masuk ke bajunya yang terbuka.
"Para pelayan yang dia sayangi, rombongannya, kerabat jauh yang telah lama berteman dengannya, dan bahkan saudara laki-laki yang dia cintai."
Tangannya yang telah meraba-raba dada kaisar menjelajahi perutnya.
Napas tenang kaisar berangsur-angsur menjadi kasar.
Natasha berbisik dengan suara yang indah saat dia menyandarkan kepalanya ke bahu kaisar seperti seorang gadis kecil.
"Bunuh mereka semua."
Tangannya yang lembut melayang di atas celananya dengan main-main seolah ingin masuk.
Mata Kaisar mulai memerah.
"Natasha akan jatuh di pesta akbar, meraih gaun Permaisuri. Natasha yang malang, yang dicoba oleh saudara laki-laki Permaisuri untuk menghilangkan kepolosannya, akan menangis, darah menodai ujung gaun putihnya. Saat itu, dokter akan mulai berteriak..... "
Apakah suara ibu menyanyikan lagu pengantar tidur anak selembut ini?
"Ada keturunan kekaisaran yang berharga di dalam perut Natasha."
Dengan suara itu, Natasha terus menceritakan rencananya untuk mengeluarkan Permaisuri.
"Maka permaisuri akan menjadi wanita kotor yang mencoba membunuh Putra Kekaisaran untuk spekulasi, untuk saudara laki-lakinya yang jahat. Oh, betapa menyegarkannya, Yang Mulia?"
Terlepas dari suara cekikikannya yang polos, tangannya dengan cabul masuk ke celana kaisar sedikit demi sedikit.
"Rombongannya dan keluarganya akan berusaha melindungi Permaisuri. Kemudian...."
Tangan kecil Natasha tidak segan-segan menyerbu di antara pakaian dalam kaisar.
Saat kejantanan kaisar terlihat dan dia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya, dia berbisik, mencengkeramnya, yang semakin panas tak terelakkan.
"Saat itu, kamu akan mencabut pisaunya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Stole The Empress ? (Siapa Yang Menculik Permaisuri)
FantasyNovel Terjemahan "Kamu tidak tahu betapa jijiknya aku setiap kali melihatmu pincang." ....Luka-luka ini membuatnya tampak menjijikkan. Karena alasan inilah kaisar meninggalkan permaisuri di tengah salju tebal. Bersamaan dengan pedang yang berlumuran...