Disclaimer: Harry Potter and all characters belongs to J. K. Rowling. Semua adegan dalam cerita ini murni hanya karangan fans saja. Kesamaan cerita dalam bentuk apapun adalah kebetulan semata.
Harry pov
Langit siang sangat cerah, sungguh menyenangkan untuk berjalan-jalan. Tapi nyatanya aku harus menikmati suasana menyenangkan ini dengan mengikuti kelas ramuan. Sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan kelas ramuan karena agak membosankan.
Profesor Slughorn memasuki ruangan kelas dengan wajah sumringah dan berseri-seri.
"Selamat siang kelas" Sapa profesor Slughorn pada kami.
"Siang!" Balas para murid.
"Hei... Mr. Potter, how are you?" Sapa profesor khusus untukku.
Dan ya, inilah yang membuatku risih. Bukan hanya teman-teman yang memuji ku, bahkan para profesor juga bersikap seperti itu.
"Good sir, thank you" Balas u sambil memasang senyum jengah.
Profesor mengedarkan matanya menjelajahi seluruh ruangan kelas. Ia menatap meja-meja kosong di belakang.
"Dimana anak-anak asrama Syltherine?" Tanya Profesor.
"We don't know sir" Jawab Neville Longbottom.
"Mungkin mereka kabur, tak ada lagi tempat untuk para pengkhianat" Balas Seamus dengan nada sinis.
Aku menatap Seamus kesal. Jika ia ingin mengusir para anak asrama Syltherine, dia harus melangkahi dulu mayatku. Aku tidak ingin ada yang berani memisahkan aku dengan kekasihku. Lagi pula tidak semua dari mereka ikut bersalah.
Oh ya, omong-omong aku belum menceritakan masalah ini dengan Hermione dan Ron, entah apa reaksi dua sahabatku itu.
Suasana kelas langsung gaduh, masing-masing dari kami sibuk membingungkan apa yang sebenarnya terjadi pada anak-anak asrama Syltherine.
"Easy class!" Teriak Profesor. "Buka buku halaman 115. Kita akan membuat Calming draught"
Calming draught. Salah satu ramuan yang dapat menenangkan peminum nya. Mungkin aku harus mencoba ramuan itu sesekali.
Kami mulai membaca buku masing-masing. Ron menyikut lengan ku sambil berbisik. Ia mengecilkan suaranya agar tidak terdengar orang lain.
"Hei Harry.. Kira-kira apa yang terjadi pada para Syltherine itu?"
"Aku tidak tahu, Ron. Tapi aku harap bukan sesuatu yang buruk"
Ron mendengus.
"Aku harap mereka enyah saja. Toh mereka memang menyebalkan" Sambung Ron lagi.
Aku melihat Ron kesal. Bagaimana bisa dia bicara seperti itu.
"Tapi tidak semua dari mereka melakukan kesalahan, Ron"
"Ya... Kau benar Harry... Bahkan si Malfoy yang angkuh itupun punya jasa pada kita" Ujar Ron sambil menghela napas pasrah.
Ah, Draco......
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart
FanfictionDrarry (Draco Malfoy and Harry Potter) Disclaimer: Harry Potter belongs to J. K. Rowling Usai kematian Voldemort yang melegakan banyak orang, hidup Harry Potter mengalami banyak perubahan termasuk cintanya. Draco Malfoy yang kehilangan orang tuanya...